Berita Solo Terbaru
Didesak Larang Perdagangan Daging Anjing di Solo, Wali Kota Gibran : Saya Kaji Bentar
Dog Meat Free Indonesia (DMFI) mendesak Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk melarang perdagangan daging anjing.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Tapi, (ada) kultur di Solo yang menganggapnya sebagai jamu, jadi banyak yang mengonsumsi," tambahnya.
Selain itu, aspek kesehatan juga perlu jadi pertimbangan. Pemkot Solo juga perlu mencari kajian ilmiah terkait efek mengonsumsi daging anjing.
Baca juga: Cerita Dibalik Suburnya Penggemar Kuliner Anjing di Solo: Bikin Badan Hangat dan Buat Pria Perkasa
"Bagaimanapun orang-orang yang mengonsumsi dan tidak merasakan efek kesehatannya punya argumentasinya sendiri," ujar dia.
Yoga berharap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempertimbangkan masak-masak pelarangan penjualan daging anjing di Solo.
"Kalau sampai ada larangan, harus ada solusi. Jangan hanya dilarang, harus ada win-win solution," ucapnya.
Aktivis Desak Gibran Larang Kuliner Anjing
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Dog Meat Free Indonesia (DMFI) mendesak Wali Kota Gibran Rakabuming Raka untuk berani mengakhiri perdagangan kuliner daging anjing di Kota Solo.
Ada sejumlah pertimbangan yang melatarbelakangi larangan penjualan dan peredaran daging anjing.
Baca juga: Di Solo, Ini Alasan Anjing Tidak Disembelih Tapi Dipukul Sebelum Jadi Sate : Bisa Mengubah Rasa
Baca juga: Ditanya Apakah Solo akan Ikut Sukoharjo Larang Penjualan Kuliner Anjing, Gibran : Nanti, Dikaji Dulu
Hasil investigasi yang dilakukan DMFI menjadi salah satu pertimbangan tersebut.
Dalam hasil investigasi, DMFI mencatat kekejaman di setiap tahapan perdagangan daging anjing.
Mulai dari cara mendapatkan sampai pengangkutan untuk dijual dan dipotong.

Baca juga: Cerita Dibalik Suburnya Penggemar Kuliner Anjing di Solo: Bikin Badan Hangat dan Buat Pria Perkasa
Baca juga: Di Solo, Ini Alasan Anjing Tidak Disembelih Tapi Dipukul Sebelum Jadi Sate : Bisa Mengubah Rasa
"Perdagangan ini sangat merugikan kita semua selain sangat kejam," kata Co-Founder JAAN, Karin Franken kepada TribunSolo.com, Senin (19/4/2021).
"Banyak kegiatan seputar perdagangan ini ilegal, jadi seharusnya pemerintah tidak ada toleransi,"
"Kami serukan Wali Kota Solo Pak Gibran akhiri perdagangan daging anjing di Solo," tambahnya.
Selain dinilai ilegal, perdagangan daging anjing juga menimbulkan risiko mematikan atas penyebaran penyakit rabies.