Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kenapa Daging Anjing Disebut Tak untuk Konsumsi Manusia? Ternyata Ada Kandungan Ini di Dalamnya

Beberapa waktu terakhir ini ramai pembicaraan soal daging anjing di Solo Raya. 

TribunSolo.com/Dok DMFI
ILUSTRASI : Anjing diikat mulutnya dan dimasukkan ke dalam karung yang sempit sebelum dijagal. 

Selanjutnya, Awik mengaku masih ada daging anjing yang perjual-belikan di Kabupaten Klaten.

Iya menyebutkan di Kecamatan Jogonalan merupakan wilayah yang paling banyak melakukan perdagangan daging anjing.

Meskipun begitu, ia mengaku perdagangan daging anjing di wilayah Kabupaten Klaten hanya berasal dari wilayah itu sendiri

"Ada tapi tak sebanyak di daerah Solo dan di sini tidak ada pertenakan anjing" kata Awik.

Baca juga: Puluhan Pengemis Terjaring Razia di Solo,Modusnya Jadi Pemulung hingga Menyewa Becak Agar Dikasihani

Baca juga: Pemkab Sragen Tak Larang Kuliner Daging Anjing: Tidak Banyak yang Jual, Perda Juga Tak Ada

Di Solo Tak Dilarang

Pemkab Sukoharjo baru saja mengeluarkan aturan melarang penjualan kuliner daging anjing.

Ini artinya, sudah ada 2 Kabupaten di kawasan Solo raya yang resmi melarang penjualan daging anjing, yakni Sukoharjo dan Karanganyar.

Baca juga: Gibran Didesak Larang Perdagangan Daging Anjing di Solo, Sekda : Tidak Ada Keharusan untuk Melarang

Baca juga: Di Solo, Ini Alasan Anjing Tidak Disembelih Tapi Dipukul Sebelum Jadi Sate : Bisa Mengubah Rasa

Hal ini pun layak membuat para pebisnis dan penikmat daging di Kota Solo resah.

Meski demikian, mereka untuk sementara bisa bernafas lega.

Pemkot Solo, melalui Dinas Perdagangan Kota Solo, menyebut hingga saat ini pihaknya tak melihat ada aturan yang membuat mereka bisa melarang penjualan kuliner daging anjing di Kota Solo.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi kepada TribunSolo.com, Selasa (20/4/2021).

"Tidak diatur dalam penertiban, pelarangannya," ucap dia.  

"Artinya penjual daging anjing dilarang berjualan belum ada aturan bakunya," kata Heru.

Meski demikian, Heru mengatakan pihaknya terus mensosialisasikan, soal kesehatan daging anjing yang dijual oleh pedagang.

"Makanan daging anjing harus dinyatakan daging itu sehat atau tidak, ada kandungan penyakitnya atau tidak," kata Heru.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved