Berita Sukoharjo Terbaru
Pemuda Asal Jember Ini Sampai Sukoharjo, Jadi Pengemis Lumpuh, Dapat Ratusan Ribu Rupiah
Seorang pengemis diamankan Satpol PP Sukoharjo saat berada di Pasar Ir Soekarno. Awalnya pengemis ini berlagak cacat, tidak bisa jalan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan tidak memungkiri ada eksodus PGOT ke Solo saat momen Ramadan 2021.
Peningkatan jumlah PGOT diperkirakan meningkatkan sebanyak 50 persen.
"Mereka kemudian kita identifikasi, kalau memang alamatnya jelas, kita pulangkan sesuai alamat," kata Arif kepada TribunSolo.com, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Baru Beberapa Hari Puasa, Puluhan PKL dan Pembeli Takjil Kena Semprit, Satpol PP Solo : Abai Prokes
Baca juga: Nekat Bermain Petasan Rakitan dari Kaleng saat Ramadan, 41 Remaja Dibina Satpol PP Kota Solo
Namun, beberapa dari 24 orang PGOT yang ditertibkan, saat ini menghuni kamar yang ada di Griya PMI Kota Solo.
Arif mengungkapkan para PGOT memiliki modus masing-masing, seperti menjadi pemulung.
"Modusnya menjadi pemulung atau menyewa becak," ungkap dia.
"Mereka yang menyewa becak biasanya mengajak anak, dan pasangan mereka. Anak dan pasangan diminta untuk memelas. Itu untuk mengecoh," tambahnya.
Oleh karenanya, Arif menyarankan warga yang hendak memberikan takjil lebih hati-hati atau bisa disalurkan ke lembaga berwenang.
"Takjil bisa disalurkan lewar lembaga lazis supaya tepat sasaran," ujarnya. (*)