Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Imbauan Ustaz Abdul Somad Terkait Insiden KRI Nanggala-402 untuk Umat Muslim, Mohon Baca Doa Ini

Ada yang bisa dilakukan Umat Muslim untuk membantu korban KRI Nanggala-402 dan keluarganya. Begini kata Ustaz Abdul Somad:

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
YouTube Saling Sapa TV / Twitter @JurnalMaritim
Ustaz Abdul Somad (UAS) ajak Umat Muslim doakan korban KRI Nanggala-402 dan keluarganya. 

TRIBUNSOLO.COM -- Kasus tenggelamnya KRI Nanggala-402 menyita perhatian publik Indonesia.

Sejumlah ulama, tokoh masyarakat, atau publik figur lainnya meminta doa agar KRI Nanggala-402 dapat segera ditemukan.

Salah satunya adalah Ustaz Abdul Somad, secara khusus ia memberikan imbauannya kepada Umat Muslim terkait insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Baca juga: MUI Ajak Masyarakat Laksanakan Shalat Gaib Bagi Korban Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Baca juga: Armada Bantuan Asing Mulai Berdatangan Berikan Bantuan Penyisiran KRI Nanggala-402

Mengutip Kompas.com, KRI Nangala-402 telah dinyatakan tenggelam atau isyarat subsunk di perairan laut utara Bali, pada Sabtu (24/4/2021) sore.

KRI Nanggala-402. Penyebab kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021), diduga terjadi black out hingga kapal tak terkendali.
KRI Nanggala-402. Penyebab kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021), diduga terjadi black out hingga kapal tak terkendali. (TRIBUNNEWS.COM)

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 diawali ketika kapal selam buatan Jerman ini mengikuti latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021,

Sesuai rencana, kapal selam ini hendak melakukan latihan tembak torpedo kepala perang, pada Rabu (22/4/2021) dini hari.

Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono menjelaskan, latihan dimulai sekitar 02.30 Wita.

"Sesuai prosedur, pukul 02.30 sudah dilakukan isyarat terbit yakni mulai latihan," kataya saat konferensi pers di Bali, pada Kamis.

Lalu pada 03.00 Wita, kapal buatan Jerman ini izin menyelam pada kedalaman 13 meter untuk persiapan menembak torpedo.

Sesuai prosedur dalam penembakan tersebut kapal selam didampingi sea rider penjejak yang di dalamnya ada Kopaska.

Nantinya jika torpedo meluncur, maka sea rider akan mengikuti.

Saat itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.

Sekitar 03.30 Wita, KRI lain yang terlibat latihan memeriksa torpedo warning dan dalam hal ini unsur lain sudah persiapan torpedo meluncur.

Namun sekitar 03.46 Wita, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.

"Jadi untuk penembakan tersebut harus menyelam," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved