Berita Solo Terbaru
Tragedi KRI Nanggala-402 Tenggelam, Personil Polresta Solo Gelar Salat Gaib: Duka Mendalam
Polresta Solo menggelar salat gaib untuk awak kapal selam yang dinyatakan gugur dalam tragedi KRI Nanggala-402.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Orangnya memang dikenal disiplin dan tegas," katanya.
Hal itu ia tunjukkan kala melatih pesilat-pesilat lain.
"Kalau mendidik pesilat lainnya tegas," tambahnya.
Tahlilan 7 Hari
Sebelumnya, duka mendalam dirasakan anggota keluarga korban KRI Nanggala-402 asal Sragen Sertu Bambang Priyanto yang gugur dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan laut utara Bali.
Mereka langsung menggelar tahlilan seusai mendegar kabar semua awak kapal KRI Nanggala 402 dinyatakan gugur oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Tahlilan diselenggarakan di rumah orang tua Sertu Bambang Priyanto di Kampung Ngadirejo, Kroyo, Karangmalang, Sragen pada Minggu (25/5/2021).
Paman korban, Sutrisno mengatakan, tahlilan akan dilaksanakan selama tujuh hari ke depan.
"Kami langsung adakan tahlilan setelah dapat kabar keponakan saya meninggal dalam musibah tenggelamnya kapal itu," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Kondisi KRI Nanggala-402 saat Ditemukan di Kedalaman 838 Meter, Terbelah Menjadi 3 Bagian
Baca juga: KRI Nanggala-402 Dipastikan Tenggelam, Panglima TNI: Saya Nyatakan 53 Awak Kapal Telah Gugur
Tahlilan dihadiri oleh keluarga dekat dan anggota pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
"Teman-teman dari PSHT ikut mendoakan karena Mas Bambang dulu pernah jadi anggota PSHT," terangnya.
Sutrisno mengaku kaget kala mendengar semua awak KRI Nanggala-402 tidak ada yang selamat.
"Terus terang ya kaget karena ada saudara saya yang jadi korban," paparnya.
Dia berharap agar jasad Sertu Bambang Priyanto bisa diangkat ke permukaan.
"Saya ingin jasad Sertu Bambang bisa dimakamkan dengan layak. Tapi ya kami ikut saja karena TNI sekarang sedang berupaya evakuasi," katanya.