Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Viral Video Pengendara Motor Tabrak Palang Pintu Kereta Api di Wonosari Klaten, karena Ngantuk?

Dalam videonya menampilkan pengendara motor yang tengah menabrak palang hingga pengemudi terjatuh dan palang nyaris patah.

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Detik-detik pengendara motor menabrak palang pintu karena mengantuk di kawasan Pakis, kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Selasa (27/4/2021). 

Warga Gelar Aksi

Sebelumnya, masih ingat kecelakaan maut yang menewaskan dua polisi dan 1 TNI di Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen?

Ya, kini tragedi mengerikan mobil Polsek Kalijambe tersambar kereta api pada Minggu (13/12/2020) tepatnya pukul 22.45 WIB sudah sebulan lamanya berlalu.

Namun kini, warga Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, membuat boneka yang didandani seperti pocong dan diletakkan di depan perlintasan sebidang.

Perlintasan rel milik PT KAI itu sudah ditutup permanen sejak tragedi kecelakaan itu.

Berdasarkan pantauan wartawan TribunSolo.com pada Senin (18/1/2021), tampak warga memajang pocongan berukuran 160 sentimeter di pinggir perlintasan rel.

Baca juga: Perlintasan Kereta Tanpa Palang di Sragen Kembali Memakan Korban, Seorang Pengendara Motor Tewas

Baca juga: Puluhan Perlintasan Kereta di Sragen Belum Dipasang Palang, Ini Langkah PT KAI Daop VI Yogyakarta

Di sebelah kanan dan kiri pocongan terdapat dua batu nisan asli yang biasa digunakan untuk penanda saat dilakukan pemakaman.

Menurut penuturan warga Siboto, Toyib, pocongan dan batu nisan itu merupakan bentuk protes warga terhadap penutupan jalan ke pedukuhan mereka.

"Artinya semua aktivitas di sini lumpuh setelah jalan ini ditutup," papar Toyib kepada Tribunsolo.com, Senin (18/1/2021).

Pocongan dan nisan itu, lanjutnya, juga dapat diartikan dengan matinya keadilan.

"Kami menuntut agar palangnya segera dibuka kembali," katanya.

Toyib mengatakan, penutupan perlintasan sebidang itu memaksa warga sekitar harus berputar sejauh tiga kilometer.

"Biasanya kan tinggal lewat sini terus ketemu jalan raya, sekarang harus muter dulu," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved