Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Bocah yang Viral Jual Album K-Pop Sudah Diperiksa, Polres Sukoharjo Tunggu Keterangan Korban

Polres Sukoharjo masih mengumpulkan keterangan terkait kasus dugaan penipuan album K-Pop yang melibatkan pelajar asal Sukoharjo, ALU.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Net
Borgol 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Polres Sukoharjo masih mengumpulkan keterangan terkait kasus dugaan penipuan album K-Pop yang melibatkan pelajar asal Sukoharjo, ALU.

Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Tarjono Sapto mengatakan, pihaknya masih akan melakukam klasifikasi terhadap korban. 

"Korban ini dari Bogor, kita masih melakukan koordinasi dengan Polres Bogor," katanya,  Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Sayangnya Gunawan Dwi Cahyo kepada Nasha: Putri Sambungnya Ultah, Siapkan Tart Bergambar Idol KPop

Baca juga: Jadi Gadis Indonesia Pertama yang Debut di Grup KPop, Ini Janji Dita Karang kepada Fans Indonesia

"Kami juga membutuhkan keterangan dan kepastian dari si korban," imbuhnya. 

Koordinasi ini dilakukan untuk menentukan apakah kasus ini akan ditangani oleh Polres Bogor atau Polres Sukoharjo

Pasalnya, jika diruntut dari lokasi kejadian, korban melakukan transaksi membeli album K-Pop dari ALU di Bogor. 

ALU sendiri sudah diperiksa oleh Unit PPA Polres Sukoharjo

AKP Tarjono Sapto menjelaskan, ALU ini merupakan perantara jual-beli album Korea. 

Baca juga: Daftar 30 Peringkat Brand Reputation Penyanyi Kpop: BTS, Im Young Woong dan Kang Daniel di 3 Besar

"Dia mendapatkan barangnya dari seseorang yang ada di Korea. Menurut keterangan ALU, dia hanya perantara," ucapnya. 

"Jadi ada yang beli lewat dia, dia akan transfer uang ke penjual yang di Korea, nanti penjual yang di Korea itu yang akan mengirim langsung ke pembeli," jelasnya.

Transfer uang sendiri sudah menggunakan mata uang korea. Dalam transaksi itu, ALU akan memotong berapa persen yang merupakan keuntungannya sebagai makelar. 

ALU menjalani bisnisnya sejak Januari 2020 lalu. 

Awal-awal transaksi, bisnis jual-beli album K-Pop ini berjalan mulus, namun dalam belakangan ini mulai terjadi masalah. 

"Kalau dari keterangan korban, ada pembeli lain selain yang di Bogor. Ada sekitar 3 orang," jelasnya. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved