Berita Solo Terbaru
Irjen Pol Istiono Minta Pemudik Kereta Api Juga Diawasi, PT KAI Sebut Ikut Aturan
Kakorlantas Polri Irjen Istiono meminta pengawasan mudik tidak hanya dilakukan pada kendaraan pribadi tapi juga pemudik yang naik kereta api.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono meminta pengawasan mudik tidak hanya dilakukan pada kendaraan pribadi tapi juga pemudik yang naik kereta api.
Hak tersebut dia sampaikan saat berjunjung ke Solo belum lama ini.
Menanggapi permintaan tersebut, Deputi Executive Vice President (DEVP) PT KAI Daop 6 Solo - Jogja, Ari Mulyono mengatakan, siap mengikuti aturan yang berlaku.
Baca juga: Dag Dig Dug, Aturan Mudik Lokal Solo Raya Bisa Berubah Gegara Covid-19 Naik, Bakal Dianulir Gibran?
Baca juga: Antisipasi Travel Gelap Saat Mudik Lebaran 2021, Kakorlantas Polri: Harus Ditindak Tegas
"Penindakan akan kita ikuti kebijakan Pemkot setempat," ungkap Ari Mulyono saat ditemui TribunSolo.com pada Kamis (29/4/2021).
Berkaitan pemberlakukan surat izin perjalanan, pihak KAI Daop 6 akan lakukan aturan itu bila Pemkot menerapkan peraturan tersebut.
"Diserahkan ke Pemkot setempat, kita akan mengikuti aturan yang berlaku," ungkapnya.
Dia mengatakan, terkait penindakan pemudik sudah diberlakukan screening terhadap calon penumpang kereta api.
Baca juga: Larangan Mudik 2021, Nasib Perusahaan Otobus Makin Terpuruk, Masih Pertimbangkan Jalankan Armada
"Sudah lakukan filter saat penumpang masuk, dengan mewajibkan membawa surat keterangan bebas Covid-19 ataupun surat tugas," ujarnya.
Dia mengatakan, belakangan ini, PT KAI menemukan kasus positif dengan presentasi yang sedikit.
Mereka yang positif diminta kembali dan melakukan isolasi mandiri dan menghubungi dinas terkait.
"Jumlahnya sedikit (penumpang positif), akan kita batalkan perjalan, koordinasi dengan dinas kesehatan terkait," tegasnya.
KRL Tetap Jalan
Selama lebaran nanti KRL Solo - Jogja akan tetap melayani penumpang di wilayah aglomerasi.
Deputi Executive Vice President (DEVP) PT KAI Daop 6 Solo - Jogja, Ari Mulyono mengatakan, terkait mudik lokal nantinya KRL Commuter line Solo - Jogja akan tetap beroperasi setiap harinya.
"Tetap jalan, karena fungsinya fasilitasi memobilisasi algromorasi masyarakat yang bertugas dinas atau perkantoran," ungkapnya, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Tabrak Palang Pintu Kereta Api di Wonosari Klaten, karena Ngantuk?
Baca juga: Larangan Mudik 2021, Aktivitas Kereta Api di Solo - Jogja Masih Normal: Belum Terlihat Pengetatan
Pelayanan tetap akan memperhatikan protokol kesehatan.
Sementara itu, terkait KA reguler jarak jauh akan dikonsultasikan terkait dengan larangan mudik 2021 ini. Mereka masih menunggu aturan dari pusat.
"Masih menunggu aturan, tapi merujuk aturan Satgas Covid-19 akan ada pembatasan pengoperasian KA," ungkap Ari Mulyono.
Dia mengatakan, untuk momen tersebut hanya KA prioritas yang lakukan perjalanan selama mudik.
Baca juga: Pengendara Motor Asal Kediri Tewas Usai Tertabrak Kereta Api Dhoho Blitar-Surabaya
"Otomatis akan menjalankan disiplin prokes," katanya.
Ari Mulyono menyebutkan, pihaknya sudah terbiasa melakukan pengkondisian arus mudik seperti liburan setiap tahunnya.
"Kondisi ini seperti biasa long weekend, sudah ada pengaturan pengamanan akan ditingkatkan," ungkapnya.
Selain itu, jelang pelarangan mudik belum ada lonjakan pemudik.
GeNose Terminal Tirtonadi Solo
Sejumlah pemudik curi start tak bisa berkutik saat tiba di Terminal Tipe A Tirtonadi Solo.
Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto mengungkapkan ada tiga pemudik nekat hasilnya reaktif Covid-19 seusai melalukan pemeriksaan tes GeNose.
"Indikasi reaktif 3 orang, tercatat 2 orang pada Jumat (23/4/2021) dan 1 orang pada Sabtu (24/4/2021)," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (29/4/2021).
Dia lantas berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Cov-19 Solo, sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Jadi jika ada yang terindikasi reaktif, kita persilakan untuk masuk ke ruang infeksius di Terminal Tirtonadi," aku dia.
Baca juga: Presiden Jokowi: Nekat Mudik Lebaran, Kasus Covid-19 di Indonesia Bisa Seperti di India
Baca juga: Dag Dig Dug, Aturan Mudik Lokal Solo Raya Bisa Berubah Gegara Covid-19 Naik, Bakal Dianulir Gibran?
"kemudian kita laporkan pada gugus, dan diserahkan pada gugus," ungkapnya.
Diketahui pemeriksaan tes GeNose ini sudah diberlakukan sejak Senin (12/4/2021) kemarin.
Setiap harinya, pihak terminal melakukan pengetesan terhadap 10 orang penumpang.
Selain itu, pembatasan waktu pengambilan sempel juga dibatasi maksimal pukul 10.00 WIB.
"Untuk efektivitas sampel paling baik enam jam setelah sahur dan taraf hasil keakuratanya tinggi," terang dia.
Mudik Lokal Dianulir?
Imbas kasus Covid-19 merangkak naik, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal berubah sikap.
Ya, orang nomor satu di Kota Solo itu mempertimbangkan kembali aturan mudik lokal saat lebaran 2021, sehingga sewaktu-waktu bisa dianulir.
"Rencana mudik lokal, sebenarnya akan kami kaji ulang," ungkap dia kepada TribunSolo.com setelah rapat paripurna di DPRD Kota Solo, Rabu (28/4/2021).
"Ya melihat kiri kanan kita cukup banyak mobilitas antar kota, perlu kita amati dan awasi kembali," jelasnya menekankan.
Selain itu, Gibran menyebutkan pengkajian aturan mudik lokal jadi antisipasi lonjakan kasus covid-19 saat lebaran 2021.
Baca juga: Hendak Mudik ke Pemalang, Pengendara Motor Ini Lolos dari Penyekatan di Perbatasan Karawang-Bekasi
Baca juga: Kakorlantas Minta 5 Pos di Solo Siaga & Petugas Cek Kampung : Pemudik Terindikasi Covid-19 Diisolasi
"Saya pastikan senin depan, apa ada aturan baru, penambahan aturan dan pengetatan aturan," tegasnya.
Dia berharap warga bersabar dan menunggu aturan baru soal mudik lokal.
"Harapannya warga tetap tertib bersama, tahan dulu tahun ini semoga tahun ini corona hilang," harap dia.
Perbolehkan Mudik Lokal
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memperbolehkan mudik lokal kawasan Solo Raya.
Orang nomor satu di Kota Bengawan itu tidak mempermasalahkan jika mudik lokal Solo Raya, misalnya dari Karanganyar atau Sukoharjo ke Solo dan sebagainya.
Meskipun sebenarnya Gibran tidak menyarankan mudik walaupun hanya lolal.
"Sebenarnya, (mudik) tidak diperbolehkan. Saya menyarankan jangan mudik, mudik lokal boleh," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Ditanya Apakah Solo akan Ikut Sukoharjo Larang Penjualan Kuliner Anjing, Gibran : Nanti, Dikaji Dulu
Baca juga: Bagai Tersambar Petir, Sang Anak Pecahkan Meja Ketahui Ada Oknum Polisi di Rumah Ibunya Malam Hari
"Kalau terpaksa (mudik) ke Solo harus bawa surat hasil tes swab PCR," tambahnya.
Itu supaya keluarga yang dijenguk para pemudik tidak tertular dan bisa menekan laju penularan Covid-19.
"Pastikan ayah, ibu, kakek, dan nenek yang dijenguk tidak tertular apa-apa," ucap Gibran.
"Makanya ini vaksinasi lansia terus kita kebut, biar bisa aman, misalnya kalau keluarga yang dari Jakarta datang. Biar tidak terpapar," tambahnya.
Gibran mengatakan lokasi karantina pemudik selama masa mudik lebaran akan disiapkan Pemerintah Kota Solo.
"Karantina itu untuk warga pendatang yang positif Covid-19. Sekali lagi, saya menyarankan tidak mudik, mudik lokal tidak apa-apa," kata dia.
Minggu Lalu Larang Mudik
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melarang mudik lebaran Idul Fitri 2021.
Larangan itu untuk mendukung keputusan pemerintah pusat yang secara resmi mengumumkan larangan mudik melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
“Ya kita mendukung pemerintah untuk melarang mudik di tahun ini, kota Solo juga akan menegakan dan menekankan warga nya untuk tidak mudik,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Minggu (28/3/2021).
“Kita larang pemudik entah dari atau mau ke Solo, karena kita tidak tahu kondisi dan keadaan kesehatannya seperti apa,” tegasnya
Larangan mudik, sambung Gibran, dikeluarkan untuk menekan laju penularan Covid-19 di wilayah Kota Solo.
Baca juga: Turis Bebas Masuk Indonesia, Tapi Mudik Lebaran Tegas Dilarang, Ini Alasan Luhut Binsar Pandjaitan
Baca juga: Larangan Mudik 2021, Bikin Organda Karanganyar Galau : Konsolidasi dengan Pusat, Kirim Nota Protes
Terlebih, Solo saat ini sudah memasuki Zona Hijau Covid-19.
“Gini lho, Solo kan sudah Zona Hijau Zona Merah nya sudah hijau. Vaksin sudah dikebut, kurvanya melandai, rumah sakit yang mulai kosong saya tidak ingin dari Nol lagi,” ujar Gibran.
Gibran tak memungkiri dirinya mendapatkan banyak protes karena kebijakan yang akan dikeluarkan.
“Saya tahu warga banyak yang protes, tapi saya mohon (mungkin) tahun ini dulu untuk menahan mudik dulu dan saya tekankan juga untuk para PNS harus patuh,” ucap dia.
“Nanti saya akan segera berikan surat edaran kebijakannya, mendekati puasa saya bikin detail,” tambahnya. (*)