Berita Boyolali Terbaru
Kisah Mantan Karyawan Hotel Buka Kedai Kopi di Boyolali Gegara Terdampak Corona, Harga Mulai Rp 6000
Berada di posisi yang terjepit tidak membuat semangat pemuda asal Boyolali Hendi Purnomo luntur.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Berada di posisi yang terjepit tidak membuat semangat pemuda asal Boyolali Hendi Purnomo luntur.
Dia bahkan, bisa bangkit lewat usaha kopi yang dirintisnya.
Pria asal RT 02, RW 01, Dukuh Bantulan, Desa Jembungan, Kecamatan Bayudono, Kabupaten Boyolali ini adalah mantan karyawan hotel.
Baca juga: Berkonsep Industrial Modern, Kedai Anak Panah Kopi Jadi Tempat Nongkrong Baru di Solo
Baca juga: Bakul Warung Emperan di Solo ini Mengira Mimpi, Pagi Buta, Denny Cagur dan Parto Datang Pesan Kopi
Kontraknya tidak diperpanjang dan harus mengadu nasib sendiri.
Pria berusia 30 tahun ini mengaku pernah bekerja sebagai desainer grafis di salah satu hotel besar di Solo.
Namun karena pandemi, awal mei 2020 kontraknya dengan hotel tersebut tidak diperpanjang lagi oleh manajemennya.
"Karena pandemi kontrak saya tidak lanjut," ucap Hendi saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (4/5/2021).
Kemudian, dia sempat bekerja sebagai desain grafis secara freelance alias lepas.
Baca juga: Tips Puasa untuk Penderita Maag, Apakah Boleh Minum Kopi Setelah Berbuka atau saat Sahur?
Selama ia bekerja freelance, ia mulai berfikir untuk berwirausaha.
"September 2020, saya berfikir untuk membuka kedai kopi dengan nama Soegarti," kata Hendi.
Bermodal pengalaman dia berkeliling ke kedai kopi dan belajar meracik kopi dari barista waktu dia masih bekerja di Hotel, dia nekat buka kedai kopi.
Selain itu, dia juga merupakan pencinta kopi.
"Awal saya membuka kedai ini di sekitar objek wisata umbul Pengging lalu lokasi jualan saya pindah di rumah," ujar Hendi.
Baca juga: C&L Coffee Gelar Workshop Bagi Calon Barista, Belajar Sejarah Hingga Pembuatan Kopi
Tujuan dia membuat kedai Soegarti ini agar anak muda di desanya senang dan tahu tentang kopi.
Selain itu, kedai Soegarti ini diharapkan bisa menjadi tempat nongkrong baru bagi anak muda di wilayah objek wisata air tersebut.
"Nama Sugarti ini kepanjangan dari susu segar plus (+) kopi, dan menu andalan saya yaitu sugarti harum yaitu campuran susu segar, kopi ditambah gula aren," ungkapnya.
Selain minuman kopi dan susu, kedai ini juga menyediakan makanan baik ringan hingga berat.
Harga makanan minuman di kedia tersebut dibanderol mulai dari Rp 6 ribu.
Konsep Industrial Modern
Kedai Anak Panah Kopi yang berada di kawasan Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Solo tengah digadungi masyarakat Solo khususnya kaula muda.
Kedai ini menjadi salah satu alternatif tempat nongkrong di Kota Solo.
Menurut Supervisor Anak Panah Kopi Solo, Nurman Dwi Santoso, Anak Panah Kopi berkonsep industrial modern yang didominasi warna monokrom.
"Selain industrial kopi, tempat ini juga asik banget untuk nongkrong dan mengerjakan tugas di working space," papar Nurman kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/4/2021).
Ia mengaku kedai kopinya berdiri di kota Solo sejak akhir Desember 2020.
"Anak panah ingin mengenalkan kopi karya anak bangsa dan melebarkan sayap untuk melesat jauh," paparnya.
Baca juga: Mau Belajar atau Bekerja Sambil Ngopi? Ini Rekomendasi Kedai Kopi Cozy di Solo
Baca juga: Ngopi Asyik, Datang Saja ke Kedai Kopi Joko di Laweyan Solo Ini
Baca juga: Vanilla Latte Jadi Menu Best Seller di Kedai Kopi Coconuts Cafe Solo
Baca juga: Akhir Pekan, Jokowi Bersama Keluarga Minum Kopi di Kedai Kopi Ini
Dalam kiprahnya, Anak Panah mengaku setiap hari ramai dikunjungi.
"Anak muda kan sukanya nongkrong, sehari banyak sekali kita dikunjungi para pencinta kopi," ujarnya.
Saat ditanyai omset atau penghasilan ia mengatakan sebelum pandemi masih mendominasi.
"Sebelum pandemi sekitar 300-400 Juta Rupiah sehari, untuk cup nya sampai 1200 cup kopi," ujarnya.

Saat pandemi ia mengaku mengalami penurunan omset secara drastis.
"Merosot bisa sampai setengahnya bahkan sempat tidak sampai 100 juta," katanya.
Disaat pandemi ia mengaku kedai kopi ini pernah menggencarkan pelanggan hanya melalui media sosial.
"Kita juga gencarkan juga penjualan online misal grab dan gojek dan jemput pelanggan," paparnya.
Saat ditanyai menu kopi andalan di Kedai Kopi Anak Panah ia mengaku Kopi Maling menjadi menu kopi andalah.
"Sejenis kopi susu gula aren dan menjadi signature yang lebih dominan susu di banding kopinya," paparnya.
Untuk harga kopi, di kedai kopi ini terhitung standard mulai dari 18 Ribu Rupiah.
Selain berbagai pilihan kopi di kedai ini disediakan berbagai varoan makanan snack, dessert dan makanan berat. (*)