Berita Wonogiri Terbaru
Pakai Masker Tapi di Dagu, Banyak Pembeli di Pasar Bung Karno Wonogiri Langsung di-Swab Tanpa Ampun
Satgas Covid-19 Kabupaten Wonogiri melakukan sidak di Pasar Bung Karno Baturetno.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Satgas Covid-19 Kabupaten Wonogiri melakukan sidak di Pasar Bung Karno Baturetno.
Sidak ini dilakukan untuk penegakan protokol kesehatan di dalam Pasat Bung Karno.
Sanksi yang diberikan kepada pengunjung yang melanggar protokol kesehatan adalah dengan dilakukan swab test antigen di tempat.
Kepala Pasar Bung Karno Baturetno, Sularno mengatakan, pelanggar yang dites swab antigen adalah mereka yang kedapatan tak menggunakan masker.
"Ini untuk shock terapi kepada pengunjung dan pasar yang tak taat protokol kesehatan," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (7/5/2021).
Baca juga: Inilah Tujuan Kaesang Pangarep, Minta Aldi Taher Bikin Lagu Khusus Persis Solo, I Love You So Much
Baca juga: Perantau Wonogiri Paling Banyak di Solo Raya, Kapolda Jateng Cek Pos Jalur Masuk, Begini Pesannya
Sidak ini dilakukan bertepatan dengan pasaran prepegan, sehingga banyak pengunjung pasar berbelanja akan kebutuhan untuk hari raya lebaran.
"Untuk para pedagang di Pasar Bung Karno mayoritas sudah memakai masker. Namun terkadang hanya dipakai di bawah dagu, itu kan tidak benar, maka kami minta untuk tes antigen," jelasnya.
Ada 25 orang yang ditest antigen pada sidak pagi tadi, tetapi hasilnya, semua menunjukan non reaktif Covid-19.
"Kalau pedagang yang dites itu mereka rata-rata kurang benar saat memakai masker," kata dia.
"Kalau pengunjung rata-rata tidak memakai masker, kebanyakan dari kalangan anak muda," ujar dia.
Sularno menambahan, selain itu memasuki hari ke-21 ramadan pengunjung pasar mengalami peningkatan.
Bahkan, diprediksi tiga jelang Lebaran pengunjung dipastikan membludak.
“Saat ini pengunjung sudah naik 30 persen,” terangnya.
Sularno menambahkan, pengetatan dan peningkatan prokes di pasar itu bukan tidak beralasan.
Hal demikian berkaca pada kasus penutupan pasar Tirtomoyo pekan ini.
Di mana, sejumlah pedagangnya terbukti positif terpapar corona, hingga adanya pedagang yang positif meninggal dunia akibat Covid-19.
"Dengan adanya pengetatan dan tes antigen ini, kami ingin memastikan agar Pasar Bung Karno bisa bersih dan bebas dari Covid-19," aku dia.
"Selain itu juga untuk meningkatkan kedisiplinan pedagang dan pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan,” terang dia.
Kapolda Cek Langsung
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengecek langsung kondisi ke Kabupaten Wonogiri memasuki hari kedua larangan mudik Lebaran, Jumat (7/5/2021).
Dalam kunjungannya, Kapolda melihat langsung Pospam Terpadu Nambangan, Kecamatan Selogiri didampingi Kapolres Wonogiri AKBP Cristian Tobing.
Ahmad Luthfi menyampaikan, kunjungan ke Kabupaten Wonogiri terkait dengan pengecekan pelaksanaan Operasi Ketupat Candi tahun 2021.
"Kita ingin melihat pelaksanaan dan kesiapan anggota di lapangan, dalam melaksanakan kegiatan Operasi Ketupat Candi tahun 2021," kata dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Akali Larangan Mudik, 12Ribu Pemudik Kaum Boro Ternyata Sudah Tiba di Kampung Halaman Wonogiri
Baca juga: Nasib Kru Bus di Solo Ada Larangan Mudik, Sampai Jual Kambing & Kayu, Buat Menyambung Hidupnya
Dia meminta kepada semua petugas untuk maksimalkan kinerja pos PPKM yang ada di desa-desa dengan melakukan pendataan terhadap pemudik yang datang di tingkat desa sampai dengan RT dan RW.
Mengingat di kabupaten gaplek ini lantaran Wonogiri merupakan salah satu tujuan dari para perantau.
"Saya tekankan untuk melakukan upaya pencegahan Covid-19, karena Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah tujuan perantau," jelasnya.
"Jadi tidak memungkinan untuk dilakukan tracking, tracking terhadap pemudik di pos penyekatan ataupun terminal," ucapnya.
Dia menambahkan, peran Bhabinkamtibmas dinilai sangat penting, sehingga mereka wajib mempunyai data masyarakat yang pulang kampung.
"Bhabinkamtibmas datang ke wilayahnya, lalu melakukan tracking, tentunya dalam hal ini ada peran aktif dari RT dan RW," ungkapnya.
Dia menambahkan, apabila dari hasil tracking ditemukan adanya masyarakat yang positif Covid-19, maka segera dilakukan tindakan lebih lanjut.
"Yang bersangkutan untuk melakukan isolasi mandiri dan melaporkan ke satgas," terang dia.
Setelah selesai pengecekan di Pos Terpadu Nambangan, Kapolda melanjutkan pengecekan di Terminal Giri Adipura Wonogiri.
Pemudik Akali Cara
Belasan ribu pemudik asal Wonogiri tak kurang akal dalam menghadapi larangan mudik pemerintah.
Mereka ditengarai memanfaatkan momen sebelum larangan mudik lebaran berlaku untuk pulang kampung.
Baca juga: Larangan Mudik Mulai Diberlakukan, Perbatasan Kota Solo Dijaga Ketat, Banyak yang Putar Balik
H-1 tanggal larangan mudik atau tepatnya pada Rabu, 5 Mei 2021, banyak pemudik yang sudah tiba di Wonogiri.
Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri Agus Hasto Purwanto mengakui hal tersebut.
Menurut Agus, jumlah penumpang kedatangan bus antar kota antar provinsi (AKAP) berdasarkan data terminal mencapai rekor tahun ini pada H-1 pelarangan mudik.
Dalam sehari saja, ada lebih dari 3.000 orang masuk ke Wonogiri.
"Datanya baru keluar hari ini. Ada 3.277 orang penumpang. Teman-teman kaum boro ini naik 156 armada bus," kata dia di ruang kerjanya pada Kamis (6/5/2021).
Sementara, dalam 5 hari atau 1 Mei hingga 5 Mei, tercatat ada 12.940 orang penumpang kedatangan dari kota-kota besar seperti Jabodetabek dan kota-kota besar lain.
Dia menduga, ramainya penumpang kedatangan ini dikarenakan mulai 6 Mei bus-bus tidak akan mengangkut pemudik lagi karena adanya larangan mudik.
Baca juga: Nasib Kru Bus di Solo Ada Larangan Mudik, Sampai Jual Kambing & Kayu, Buat Menyambung Hidupnya
Bus hanya bisa mengangkut penumpang dengan status nonmudik seperti di peraturan yang ada.
Bus-bus yang bisa mengantarkan penumpang pun juga sudah dipasangi stiker khusus dari Kementerian Perhubungan.
Pantauan koran ini, suasana terminal sangat sepi di hari pertama pelarangan mudik.
Suasana ini berbanding terbalik dengan kondisi terminal lima hari sebelumnya.
Sore hari saat jam-jam kedatangan terminal sudah ramai dengan pemudik yang secara sampling menjalani rapid test antigen.
"Tapi tadi juga ada yang berangkat. Kalau berangkat dari sini kan berarti bukan mudik, mereka melakukan perjalanan," ujarnya.
"Mungkin sudah niliki keluarga kemarin terus berangkat lagi," imbuhnya.
Pada H-1 pelarangan mudik ada masyarakat yang berangkat ke Jakarta sebanyak 785 orang.
Dia menambahkan, posko screening yang sebelumnya terpasang di area terminal kedatangan juga telah di dibereskan.
Selanjutnya, screening dilakukan di pos penyekatan di empat titik Wonogiri. (*)