Keracunan Massal di Karanganyar
Sosok Mendiang Sudarmi, Korban Meninggal Keracunan Takjil di Karanganyar, Dikenal Rajin Beribadah
Kepergian Sudarmi (71) korban meninggal diduga keracunan takjil di Karanganyar membawa kesedihan untuk keluarga dan tetangga.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Karanganyar, Kristanto Heriawan menjelaskan, bahwa kondisi Sudarmi sudah dalam keadaan lemah.
"Saat tiba di IGD RSUD Karanganyar, kami menemukan sudah salam kondisi sangat lemah," katanya.
Baca juga: Sampai Semalam, Ada 12 Warga Masih Dirawat Inap di Puskesmas Gegara Keracunan Takjil Karangpandan
Baca juga: Petaka Bukber Berujung Pilu di Karangpandan : Puluhan Anak & Orang Tua Keracunan Takjil
Dirinya menyatakan, bahwa para dokter dan perawat sudah melakukan upaya penyelamatan.
"Namun tidak bisa kami selamatkan dan jasad sudah kami serahkan ke keluarga dengan disaksikan pihak polisi," terangnya.
Secara terpisah, Kabag Humas Polres Karanganyar, Iptu Agung mengatakan, bahwa jasad Sudarmi dibawa oleh INAVIS Polres Karanganyar untuk diautopsi.
Baca juga: Tak Hanya 1 RT, Korban Keracunan di Karangpandan Bertambah : Diduga Santap Nasi Oseng Kacang Panjang
"Autopsi dilakukan di laboratorium forensik UNS," ungkapnya.
Hingga kini dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada 21 warga yang masih dirawat di RSUD Karanganyar akibat keracunan takjil.
Adapun pasien terbaru yang datang, tadi pagi pukul 07.30 WIB, yang terdiri atas seorang ibu dan dua orang putranya.
Minta Pengobatan Ditanggung Pemerintah
Biaya kesehatan korban keracunan di Dukuh Puntuk Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar akan ditanggung pemerintah.
Kurang lebih ada total 69 warga yang menjadi korban.
Rinciannya, sekitar 29 warga RT 02 dan 30 RT 03 Dukuh Puntuk Ringin.
Baca juga: Sampai Semalam, Ada 12 Warga Masih Dirawat Inap di Puskesmas Gegara Keracunan Takjil Karangpandan
Baca juga: Oseng Kacang Panjang & Es Buah Diduga Jadi Biang Keracunan, Dinas Kesehatan Periksa di Laboratorium
"Biaya pengobatan, nanti kita komunikasikan dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar," kata Kepala Desa Gerdu, Veri Kurnyanto, Minggu (9/5/2021).
"InsyaAllah dibiayai pemerintah. Ini masih diupayakan," tambahnya.
Selain itu, Pemerintah Desa Gerdu juga belum memutuskan akan menetapkan status khusus atau tidak pasca insiden keracunan.
Baca juga: Cerita Lengkap Takjil Berujung Keracunan Massal di Karangpandan, Berawal dari Kegiatan TPA di Masjid