Berita Boyolali Terbaru
Asal Muasal Belasan Jemaat Kebaktian Gereja di Boyolali Positif Covid : Dari Satu Jemaat yang Sakit
Camat Ampel Dwi Sundarto mengatakan, munculnya Klaster Kebaktian bermula saat salah satu jemaat gereja setempat merasa sakit dan memeriksakan diri.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Muncul sebuah klaster baru Covid-19 dari gereja di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Boyolali.
Belasan jemaat gereja ini terpapar Covid-19, sehingga memunculkan klaster kebaktian.
Camat Ampel Dwi Sundarto mengatakan, munculnya Klaster Kebaktian bermula saat salah satu jemaat gereja setempat merasa sakit dan memeriksakan diri.
Baca juga: Masjid di Banmati Sukoharjo Kembali Dibuka, Warga Terpapar Corona Mulai Sembuh: Bisa Gelar Salat Id
Baca juga: Ada Warga Meninggal karena Corona, Bupati Putuskan Tiadakan Salat Id di Alun-Alun Karanganyar
"Saya dapat laporan di Desa Sidomulyo muncul klaster baru yaitu Klaster Kebaktian," kata dia, Selasa (11/4/2021).
"Kejadian bermula saat salah satu warga berinisial N sakit dan sedang berobat, kemudian N dicek dan hasilnya positif Covid-19," kata Dwi kepada TrubunSolo.com.
Setelah mendapati laporan tersebut, Dwi melakukan tracing kepada orang yang kontak erat dengan pasien.
Dia menuturkan, dari hasil tracing terdapat 44 orang yang kontak erat.
"Dari hasil tracing tersebut, ada 35 orang yang mengikuti swab 3 Mei 2021, dan 9 orang tidak hadir," ucap Dwi.
Baca juga: Bupati Juliyatmono Minta Warga Karanganyar Baca Kitab Suci,Selipkan Doa Tolak Bala Biar Corona Sirna
Dia mengatakan, setelah 35 orang diperiksa, ditemukan 17 orang positif serta 18 orang negatif.
Dari data yang ada sebanyak 17 orang positif dengan rincian13 orang menjalani isolasi mandiri dan 4 orang jalani perawatan di RSUD Pandan Arang, Boyolali.
"Sementara itu, 9 orang yang tidak hadir saat swab 3 Mei lalu ada yang melakukan swab mandiri, 5 orang hasilnya negatif dan 4 orang lainnya masih menunggu puskemas untuk jalani swab," ujarnya.
"Selain itu Satgas Desa langsung melaksanakan penyemprotan disinfektan di gereja tersebut," tambahnya.
Dwi memastikan, pembawa virus datang ke gereja tidak dalam kondisi bergejala sakit.
Pembawa virus pertama ditengarai berstatus OTG.