Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Muncul Klaster Kebaktian di Ampel Boyolali, 17 Orang Positif Covid-19: Dinas Ikut Awasi

Sebanyak 17 warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Boyolali terpapar Covid-19. Mereka termasuk dalam klaster kebaktian. 

Foto Niaidrml
ILUSTRASI Varian terbaru virus corona, lebih baru dari varian yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan, ditemukan di Jepang 2 Januari 2021. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebanyak 17 warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Boyolali terpapar Covid-19. 

Mereka termasuk dalam klaster kebaktian. 

Camat Ampel Dwi Sundarto mengatakan, munculnya Klaster Kebaktian bermula saat salah satu jemaat gereja setempat merasa sakit dan memeriksakan diri.

Baca juga: Masjid di Banmati Sukoharjo Kembali Dibuka, Warga Terpapar Corona Mulai Sembuh: Bisa Gelar Salat Id

Baca juga: Ada Warga Meninggal karena Corona, Bupati Putuskan Tiadakan Salat Id di Alun-Alun Karanganyar

"Saya dapat laporan di Desa Sidomulyo muncul klaster baru yaitu Klaster Kebaktian," kata dia, Selasa (11/4/2021).

"Kejadian bermula saat salah satu warga berinisial N sakit dan sedang berobat, kemudian N dicek dan hasilnya positif Covid-19," kata Dwi kepada TrubunSolo.com.

Setelah mendapati laporan tersebut, Dwi melakukan tracing kepada orang yang kontak erat dengan pasien.

Dia menuturkan, dari hasil tracing terdapat 44 orang yang kontak erat.

"Dari hasil tracing tersebut, ada 35 orang yang mengikuti swab 3 Mei 2021, dan 9 orang tidak hadir," ucap Dwi.

Baca juga: Bupati Juliyatmono Minta Warga Karanganyar Baca Kitab Suci,Selipkan Doa Tolak Bala Biar Corona Sirna

Dia mengatakan, seusai 35 orang diperiksa, ditemukan 17 orang positif serta 18 orang negatif.

Dari data yang ada sebanyak 17 orang positif dengan rincian13 orang menjalani isolasi mandiri dan 4 orang jalani perawatan di RSUD Pandan Arang, Boyolali.

"Sementara itu, 9 orang yang tidak hadir saat swab 3 Mei lalu ada yang melakukan swab mandiri, 5 orang hasilnya negatif dan 4 orang lainnya masih menunggu puskemas untuk jalani swab," ujarnya.

"Selain itu Satgas Desa langsung melaksanakan penyemprotan disinfektan di gereja tersebut," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, membenarkan adannya Klaster Kebaktian di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

"Iya ada Klaster Kebaktian di Sidomulyo, Ampel, dan kini masih dalam pengembangan kasus ini," singkatnya. 

Kapan Indonesia Bebas Corona?

Pakar Epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria menilai target pemerintah untuk membuat Indonesia bebas dari pandemi Covid-19 pada 17 Agustus 2021 sulit untuk terealisasi. 

Menurut Bayu, ada sejumlah alasan yang membuat Indonesia sulit untuk dapat terbebas dari virus corona. 

Pertama, kurang optimalnya program 3T yaitu testing, tracing, dan treatment

Baca juga: Waspada Varian Baru Corona dari Inggris, TKI Masuk Jawa Tengah Wajib Swab Test dan Karantina

Baca juga: Imbas Sejumlah Anggota Terpapar Corona, Ruangan Komisi III DPRD Solo Lockdown

Begitu pula dengan gerakan 5M oleh masyarakat yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi masih belum dilaksanakan secara ketat. 

"Dari kedua hal itu penerapannya saja masih tidak maksimal," tuturnya, Jumat (5/3/2021). 

Kedua, program vaksinasi yang ditujukan untuk membentuk kekebalan komunitas (herd immunity) masih menemui banyak kendala.

"Agar herd immunity bisa tercapai, setidaknya butuh 180 juta orang yang divaksin." 

"Padahal untuk mencapai hal ini paling realistis pada akhir 2021 atau bahkan 2022," jelasnya. 

Ketiga, tidak semua daerah di Indonesia menangani pandemi ini dengan baik. 

Baca juga: Kagetnya Wawali Kota Solo Teguh Prakosa, Tahu Penerima Vaksin Corona di Klewer Belum Capai Target

Bayu menyebutkan, beberapa daerah situasi pandeminya terkendali seperti Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Barat. 

"Untuk daerah lain masih perlu evaluasi dalam pelaksanaan penanganan pandemi ini," papar Bayu.

Apakah Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Efektif Lawan Virus Corona B.1.1.7?

Apakah vaksin Covid-19 Sinovac ampuh menangkal mutasi virus Corona?

Pertanyaan ini banyak bermunculan seiring ditemukannya strain virus asal Inggris B.1.1.7.

Menanggapi pertanyaan itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat memberikan penjelasannya.

Baca juga: Apa Itu Mutasi Virus Covid-19? Simak Penjelasan Satgas Agar Tak Salah Paham dan Takut Berlebihan

Baca juga: Pengakuan Mita The Virgin Sepi Job Selama Covid-19, Sampai Jual Gitar Buat Menyambung Hidup

Ia mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac masih efektif terhadap mutasi virus corona asal Inggris B.1.1.7.

"Varian virus corona B.1.1.7 tidak berdampak pada ffikasi vaksin Covid-19 (Sinovac) secara signifikan, sehingga vaksin Covid-19 masih efektif terhadap mutasi virus tersebut," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Senada dengan Budi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac masih efektif melawan mutasi virus B.1.1.7.

Namun, Nadia meminta masyarakat semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak aman.

"Karena virusnya lebih cepat menular," kata Nadia.

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, pengetatan di pintu masuk Indonesia, baik udara dan laut harus dilakukan untuk mencegahan penularan mutasi virus corona menjadi meluas.

"Kemudian, penambahan jumlah sampel pemeriksaan untuk pemantauan genetik," ucap dia.

Sebagaimana diketahui, Kemenkes mengatakan, dua kasus mutasi virus corona asal Inggris atau B.1.1.7 berasal dari WNI yang kembali dari Arab Saudi.

Adapun mutasi virus corona B.1.1.7 berbeda dari virus corona yang muncul pertama kali di Wuhan, China.

Mutasi virus corona asal Inggris ini diketahui lebih cepat menular.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kemenkes: Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Efektif Lawan Virus Corona B.1.1.7

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved