Berita Solo Terbaru
Tidak Cuma Hotel, Okupansi Hostel Kapsul Solo Sepi saat Lebaran, Tamu di bawah 50 Orang
ingkat okupansi hostel kapsul di Kota Solo mengalami penurunan saat momen libur Idul Fitri 1442 Hijriah. Keterisian kamar tidak sampai 50 pengunjung.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Tingkat okupansi hostel kapsul di Kota Solo mengalami penurunan saat momen libur Idul Fitri 1442 Hijriah. Keterisian kamar tidak sampai mencapai angka 50.
Hal tersebut disampaikan Staf Customer Relations Bobobox Kota Solo, Agnes Frida,
“Seminggu terkahir ini rendah sekali tidak ada 50 orang, paling sekitar 10 sampai 30 orang pengunjung. Itu pun tamu lokal, kalo pas tahun baru sekitar 200 pengunjung,” kata Agnes kepada TribunSolo.com, Jumat (14/5/2021).
Larangan mudik yang diterapkan pemerintah, sambung Agnes, menjadi salah satu penyebab merosotnya tingkat okupansi hostel kapsul Bobobox.
“Jelas turun drastis, ini kan ada penyekatan larangan mudik, tidak boleh wisata dari pemkot Solo jadi ya rendah,” tutur Agnes.
“Biasanya pas libur momen gini kan harusnya banyak, kemarin pas tahun baru saja fully booked semuanya,” tambahnya.
Baca juga: Penjual Bunga Tabur Solo Bersyukur, Dagangan Masih Diburu Saat Lebaran, Meski Masih Pandemi Covid-19
Baca juga: Saat Hotel Sepi Tamu saat Lebaran, Pusat Perbelanjaan di Solo Malah Diserbu, Food Court Jadi Tujuan
Agnes mengungkapkan biasnya pelaku perjalanan milenial yang biasanya menjadikan hostel kapsul, seperti Bobox, sebagai lokasi menginap sementara di kota tujuan.
Apalagi konsep yang diusung ramah untuk generasi milenial.
“Biasanya yang stay cation remaja pemuda dan anak anak milennial. Kebanyakan dari luar kota yang memilih untuk tinggal menginap di hote yang murah dan ramah di kantong,” ungkap dia.
“Banyak juga yang repeat stay cation disini orang Solo, apalagi pas sekarang ini hotel yang mengisi rata-rata warga lokal,” tambahnya.
Okupansi Tiarap
Sebelumnya, tingkat okupansi hotel di Kota Solo tiarap berada di bawah 10 persen saat momen dul Fitri 2021. Itu membuat para penguasa hotel kecewa.
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Sreshtho mengatakan tingkat okupansi tersebut terbilang rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk tingkat okupansi hotel di Kota Solo saat libur lebaran masih di bawah 15 persen bahkan kemarin hanya 10 persen,” ujar Sistho kepada TribunSolo.com, Kamis (13/5/2021).