Berita Solo Terbaru
Tidak Cuma Hotel, Okupansi Hostel Kapsul Solo Sepi saat Lebaran, Tamu di bawah 50 Orang
ingkat okupansi hostel kapsul di Kota Solo mengalami penurunan saat momen libur Idul Fitri 1442 Hijriah. Keterisian kamar tidak sampai 50 pengunjung.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Adi Surya Samodra
General Manager Hotel Naava, Arif Mardiyanto, menuturkan pihaknya mengalami pembatalan kamar hotel dalam jumlah cukup banyak selama lebaran kali ini.
Dirinya tak menampik bahwa penyekatan menjadi salah satu hal yang membuat pembatalan pesanan kamar hotel marak dilakukan.
"Yang tersisa hanya wisatawan lokal saja, sekitar Solo Raya," jelasnya.
"Bahkan tahun ini jumlah pembatalan lebih banyak dari tahun kemarin yang notabene awal dari pandemi itu sendiri," terangnya.
Menanggapi hal itu Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Karanganyar, Achmad Ridho akan menggiatkan promosi wisata Karanganyar bagi warga Solo Raya.
"Kita akui penyekatan memang problematika, namu solusi tetap harus dicari yaitu dengan mengajak warga Solo Raya berkunjung ke Karanganyar," ujarnya.
"Oleh karena itu kami dari pengusaha wisata akan tetap membuka area kami di hari lebaran," imbuhnya.
Tanggapan PHRI
Sebelumnya, Pemkab Karanganyar membuka wisata untuk para pemudik dan wisatawan lokal.
Dampaknya dari pantauan TribunSolo.com di situs penyedia layanan booking hotel terpantau lebih mahal.
Humas Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Srestho mengatakan, okupansi hotel di kota Karanganyar dan Solo Raya masih wajar.
Dirinya katakan harga yang dibanderol dalam situasi seperti ini wajar.
“Saya kira itu (harga) masih wajar dan sebenarnya hanya beberapa saja tergantung hotelnya bintang berapa dulu,” kata Sistho kepada TribunSolo.com (10/5/2021).
Baca juga: Imbas Larangan Mudik, Hotel Berbintang di Solo Banyak yang Banting Harga, PHRI Ungkap Alasannya
Baca juga: Belum 12 Jam 532 Orang Terkena Penyekatan di Makuto Solo, Ada yang Ngeles Pulang Kantor & Antar Ayam
Menurutnya, tingkat kunjungan tamu atau pengunjung akan terlihat signifikan jika memang Pemkab Karanganyar mengizinkan masuk wisatawan.
“Ya kalau dibuka dan dibolehkan ada saja pengunjung, saya rasa hotel atau penginapan pun akan terisi jika dibuka,” ujarnya.