Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Warga Tewas Keseterum Jebakan Tikus, Perangkat Desa Akui Rutin Mengimbau, Tapi Masih Ada yang Ngeyel

Iwan Supardi, warga Dukuh Ngampunan, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen harus meregang nyawa usai terseterum jebakan seterum tikus.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
(BBC)
Ilustrasi jenazah 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Iwan Supardi, warga Dukuh Ngampunan, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen harus meregang nyawa usai terseterum jebakan seterum tikus yang terpasang di petak sawah miliknya.

Atas kejadian itu, Ketua RT setempat, Sugimin mengatakan sudah rutin menyampaikan imbauan ke warganya untuk tidak memasang jebakan seterum tikus.

"Himbauan dari pemerintah desa sebenarnya tidak kurang-kurang, terus diberikan sosialisasi sebenarnya," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (13/05/2021). 

Namun, maraknya hama tikus yang tidak mempan disemprot obat, membuat petani tak punya pilihan lain. 

"Sekarang tikus disawah sudah tidak mempan disemprot obat hama, kalau pakai setrum listrik dinilai paling efektif," terangnya.

Baca juga: Cerita Pilu dari Sragen : Suginem Lihat Langsung Suami Meregang Nyawa, Tersengat Jebakan Tikus

Baca juga: Pamit Pergi ke Sawah Setelah Shalat Ied, Pria Ngrampal Sragen Ditemukan Tewas Kesetrum Jebakan Tikus

 Meninggalnya Iwan Supardi karena tersengat jebakan setrum tikus, merupakan kasus pertama yang terjadi di wilayahnya. 

"Semoga tidak ada kejadian lagi," ujarnya.

Sementara itu, polisi menemukan kawat listrik sepanjang 10 meter, patok terbuat dari kayu, serta sebilah bambu dengan panjang 2 meter di lokasi kejadian.

Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto mengungkap, Iwan Supardi meninggal karena jebakan setrum tikus, yang dipasang sendiri oleh korban.

"Korban tersebut adalah pemilik sawah dan yang membuat atau memasang kawat yang di aliri listrik untuk perangkap tikus adalah korban sendiri," ungkapnya.

Pilu Keluarga

Sebelumnya, seorang warga Dukuh Ngampunan, RT 22, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen ditemukan tergeletak di pinggir sawahnya, pada Kamis (13/05/2021). 

Iwan Supardi (62), ditemukan meninggal dunia karena tersetrum arus listrik jebakan tikus di sawah miliknya.

Baca juga: Pria Ngrampal Sragen Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Pamit Pergi ke Sawah Usai Shalat Ied

Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto mengungkapkan bagaimana kondisi korban saat pertama kali ditemukan oleh istrinya. 

"Istri korban mendapati suaminya sudah dalam keadaan jatuh tidur terlentang dan tangan kiri terjerat kawat,"

"Kawat itu teraliri arus listrik untuk jebakan hama tikus sawah," ungkap Hasto kepada TribunSolo.com, Kamis (13/05/2021). 

Melihat kondisi Iwan, istri korban langsung melepaskan lilitan kawat menggunakan bilah bambu.

"Setelah korban dapat terlepas dari jeratan kawat, istri korban berteriak meminta tolong kepada warga sekitar, kemudian warga datang untuk melakukan pertolongan kepada korban dan menghubungi Polsek Ngrampal," jelasnya.

Menurut Hasto, di tangan kiri korban terdapat luka bakar akibat sengatan arus listrik dari kawat yang melilit. 

"Dari hasil pemeriksaan team INAFIS Polres Sragen dan team medis dari Puskesmas Ngrampal terhadap korban ditemukan bekas luka bakar di tangan sebelah kiri kurang lebih 6 cm," terangnya.

Korban telah dimakamkan pada Kamis (13/05/2021) malam, setelah menunggu kepulangan anak keduanya dari Jakarta.

Kronologi Supardi Tersengat

Jebakan setrum tikus kembali memakan korban di Kabupaten Sragen.

Iwan Supardi, 65 tahun, ditemukan tergeletak di pinggir sawah miliknya, pada Kamis (13/05/2021) siang. 

Korban merupakan warga Dukuh Ngampunan, RT 22, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen

Ketua RT setempat, Sugimin membenarkan kejadian tersebut. 

"Benar, kejadiannya sudah tadi siang habis dhuhur, karena jebakan setrum tikus di sawah," katanya kepada TribunSolo.com, kamis (13/05/2021). 

Baca juga: Terjadi Lagi, Warga Sragen Meninggal Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Posisinya Tengkurap

Baca juga: Terpeleset di Sawah, Tangan Pegang Jebakan Tikus Listrik, Perangkat Desa di Sragen Tewas Kesetrum

Sugimin menceritakan setelah shalat idul fitri, korban berpamitan kepada istrinya untuk pergi ke sawah. 

"Setelah ditunggu hingga siang hari, Pak Iwan ini tidak kunjung pulang, niatnya mau diajak pergi silaturahmi ke tempat saudara," jelasnya. 

Kemudian, anak bungsunya mencari keberadaan Iwan, namun yang ditemukan hanya sepeda milik Iwan. 

"Setelah dicari anaknya tidak ketemu, gantian istrinya pergi mencari, sampai di sawah sudah ditemukan tergeletak," terangnya. 

Kemudian, korban langsung dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan malam harinya. 

"Berdasarkan kesepakatan bersama, memang tidak ada unsur penganiayaan, melainkan murni kecelakaan," tambahnya. 

Perangkat Desa Tewas

Sebelumnya, pemasangan jebakan tikus beraliran listrik di persawahan kawasan Kabupaten Sragen kembali memakan korban jiwa.

Seorang perangkat Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Cipto Purnomo (55) menjadi korbannya. 

Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sawah miliknya, Dukuh Kaping, Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Tanon, AKP Primadhona Bayu Kuncoro menjelaskan, korban diketahui menyalakan perangkap tikus beraliran listrik, Sabtu (10/4/2021) malam.

"Jadi perangkap tikus itu dia buat sendiri dengan menggunakan aliran listrik dari genset," jelasnya kepada TribunSolo.com, Minggu (11/4/2021). 

Lantas, setelah korban menyalakan aliran listrik pada jebakan tikusnya, dia juga masuk ke sawah yang kebetulan memang sedang diairi. 

Baca juga: Hendak Pasang Jebakan Tikus Berlistrik, Petani asal Sukoharjo Tewas Tersetrum di Sawah

Baca juga: Tak Mau Ada Korban Lagi, Pemkab Karanganyar Kini Larang Penggunaan Jebakan Tikus Listrik

"Pas korban masuk di sawah diduga terpeleset dan tangannya memegang kawat yang sudah dialiri listrik," paparnya. 

Akibatnya, korban tewas kesetrum jebakan tikus beraliran listrik. 

"Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan luka bakar di lengan sampai sela-sela jari," kata dia. 

Usai terkena sengatan, korban sempat ditolong oleh warga sekitar namun nyawanya tak terselamatkan. 

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar petani tidak lagi memakai jebakan tikus yang dialiri listrik lantaran sangat berbahaya. 

"Kami sudah sering sosialisasi terkait hal itu namun ternyata masih ada warga yang melakukannya," ungkapnya. 

Pasang Jebakan Tikus 

Di tempat lain, seorang petani, Sriyono (42) ditemukan tewas di ladang persawahan belakang kantor DPRD Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (27/3/2021) sekira pukul 17.30 WIB.

Kapolsek Sukoharjo AKP Gerry Armando mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat bekerja sendiri di sawah. 

"Usai korban menyalakan diesel, beberapa saat kemudian ada warga melihat generator menyala tapi tidak ada orangnya," ungkap dia. 

"Setelah dicek korban sudah tergeletak," imbuhnya. 

Saat mengecek, Gerry menuturkan warga tersebut menemukan kabel setrum tikus dan mesin diesel di sekitar jasad korban.

Baca juga: Tak Mau Ada Korban Lagi, Pemkab Karanganyar Kini Larang Penggunaan Jebakan Tikus Listrik

Baca juga: Petani di Sragen Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Ditemukan Tengkurap dan Masih Memegang Kawat

Korban diduga hendak memasang setrum tikus dengan menggunakan diesel sebagai sumber listriknya. 

Warga yang mengecek kemudian mencari pertolongan, dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sukoharjo.

"Saat diperiksa oleh dokter Faisal dari Puskemas Sukoharjo, tidak ditemukan tanda kekerasaan, hematum, atau pendarahan," ucap dia.

"Jadi disimpulkan bahwa penyebab kematian akibat gagal jantung karena terkena aliran listrik yang berada di kawat jebakan tikus," jelasnya. 

Pihak keluarga sendiri bisa menerima kematian korban kerena kecelakaan dan membuat surat pernyataan.

Selesai dilakukan pemeriksaan, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk prosesi pemakaman. 

Tewas Tengkurap

Di tempat lain, petani di Sragen meninggal dunia karena tersengat listrik jebakan tikus. 

Korban bernama Sunardi (63) ditemukan meninggal pada Sabtu (6/3/2021) pagi pukul 09.00 WIB. 

Jenazah korban ditemukan di atas lahan sawah miliknya sendiri dengan posisi memegang kawat penangkap tikus yang beraliran listrik. 

Baca juga: Pilu, Bocah di Gunungkidul Hanya Bisa Teriak, Lihat Ayah dan Ibunya Tersetrum Hingga Tewas

Baca juga: Remaja di Karanganyar Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Sempat Teriak Minta Tolong

Lahan sawah itu berada di  Dukuh Jetak, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen

Informasi yang dihimpun, kawat penjebak tikus itu merupakan desain dan buatan korban. 

Menurut Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, korban ditemukan dalam keadaan tengkurap di sawahnya. 

"Korban ditemukan anaknya masih dalam keadaan memegang kawat, setelah itu dirinya teriak minta tolong untuk minta bantuan kepada warga sekitar," jelasnya. 

Baca juga: Pegang Tiang Lampu, Dua Anak Polisi di Sragen Tewas Tersetrum, Berusia 10 & 8 Tahun

"Hal yang pertama dilakukan adalah mematikan aliran listrik dan membersihkan semua kawat dan barang yang berpotensi memiliki arus listrik untuk memindahkan korban ke area aman," imbuhnya.

Setelah kejadian itu, Polres Sragen langsung memerintahkan warga untuk membersihkan segala kawat listrik dan melarangnya untuk digunakan kembali. 

"Kedepannya akan kami sosialisasikan kepada warga tentang bahaya penggunaan kawat listrik," tegasnya.

Banyak Korban Karena Jebakan Tikus

Wilayah di Kabupaten Sragen yang paling banyak menyetor korban jebakan tikus berada di Kecamatan Sidoharjo.

Kapolres Sragen, AKBP Yusnanto Ardi menjelaskan, dari 20 kecamatan yang ada di Sragen, jebakan tikus yang dialiri listrik paling banyak ada di Kecamatan Sidoharjo.

"Paling banyak ada di sana," paparnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (7/11/2020).

Ia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada 20 Kapolsek untuk mengimbau ke petani-petani agar mencabut perangkap listriknya.

Baca juga: Belasan Petani Tewas Tersetrum Jebakan Tikus di Sragen, Pemkab Sebut akan Langsung Bredel

Baca juga: Total 12 Orang Tewas karena Jebakan Tikus Listrik di Sawah, Pemkab Sragen: Segera Cabut

Pasalnya, sejauh ini sudah ada 12 orang yang meninggal akibat tersengat listrik jebakan tikus.

"Kami terus gencarkan pencopotan jebakan tersebut supaya tidak ada korban jiwa lagi," kata dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto menyatakan, listrik tidak digunakan untuk membasmi tikus di sawah.

Ia tak menampik jika jebakan tikus yang dialiri listrik efektif untuk membasmi tikus di sawah.

Namun demikian, keberadaan perangkap tersebut justru dapat membahayakan petani itu sendiri.

Ia meminta listrik digunakan sesuai fungsinya.

"Ya jangan untuk nyetrum tikus," ungkapnya.

Imbauan Bupati

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menghimbau agar petani tidak menggunakan jebakan tikus lagi.

Sebab, sudah ada beberapa kasus orang tewas lantaran tersengat listrik dari jebakan tikus tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno menegaskan, kedepan bila ada kasus serupa terjadi lagi di Sragen akan dibawa ke ranah hukum. 

Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Protokol Kesehatan Jadi Kunci Hindari Gelombang Kedua Pandemi Covid-19

Baca juga: Sempat Diretas, Akun Instagram Polres Klaten Sudah Kembali Pulih: Kami Tetap Usut Pelakunya 

"Dasar hukumnya kelalaian yang mengakibatkan kematian sudah cukup," ujar Dedy, Jumat (6/11/2020).

Dedy pun mengimbau kepada petani yang belum mencabut perangkap tikus listrik untuk segera mencabutnya. 

Apabila tidak dicabut, maka petugas yang terdiri dari penyuluh pertanian, TNI, dan Polri akan melakukan pencabutan.

Sejauh ini perangkap tikus dengan aliran listrik yang telah dicabut ada di Kecamatan Masaran serta Sidoharjo.

Berdasarkan penelusurannya, kata dia, masih banyak jebakan tikus yang dialiri listrik di Kecamatan Tanon, Masaran, dan Sidoharjo.

Dengan begitu, potensi jatuhnya korban terkena sengatan listrik dari jebakan tikus masih besar.

"Semakin banyak perangkap tikus berbasis listrik yang dipasang maka semakin banyak juga manusia yang kesetrum," tuturnya.

Sebelumnya, seorang petani bernama Suyadi (58) asal Dukuh Tanjang RT 21, Kedung Upit, Sragen, tewas akibat terkena sengatan listrik jebakan tikus.

Sampai saat ini di Sragen sudah ada 12 korban meninggal dunia akibat jebakan tikus listrik. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved