Berita Klaten Terbaru
Arus Balik Lebaran, Penyekatan di Perbatasan Jogja-Klaten Diubah, Seperti Apa Aturannya?
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan pengetatan terhadap para pelaku perjalanan maupun pemudik pasca peniadaan mudik dimulai 18 - 27 Mei.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Adi Surya Samodra
“Iya kita tetap buka seperti biasa, tapi jam nya agak siang karena kita paginya kita mempersilahkan karyawan muslim untuk salati,” kata Vero kepada TribunSolo.com (13/5/2021).
“Memang food court selalu jadi primadona, dan selalu ramai di kunjungi,” tambahnya.
Baca juga: Tak Lazim, Tawangmangu Jadi Sepi di Hari Lebaran : Jalanan Lengang, Objek Wisata Merana
Baca juga: Imbas Larangan Mudik, Grojogan Sewu Karanganyar Sepi saat Lebaran, Pelaku Wisata : Panennya Gagal
Vero mengatakan, momen libur lebaran juga menjadi momen berkumpulnya para keluarga sambil menghabiskan waktu libur.
“Macam-macam ada yang jalan jalan ada yang makan di sini (Mall) ya lumayan ada kenaikan,” ujar Vero.
“Disini juga ada beberapa event yang digelar dan diselengagrakan,” tambah Vero
Adapun event yang digelar di kawasan Solo Paragon Mall mulai dari bazzar umkm, food festival dan dibukanya tenan baru yaitu Sociolla.
“Ya lumayan ada prediksi kenaikan tapi tidak melonjak, kita juga sudah antisipasi dengan prokes ketat.” Katanya.
Disamping itu pihak Solo Paragon berharap dengan dibukanya mall di hari raya bisa menggerakan perekonomian.
“Ya dengan ada transaksi jual beli di mall di hari raya kami berharap ekonomi masyarakat tetap membaik,” ujarnya.
“Yang habis dapat thr pun bisa datang main ke mall,” pungkasnya.
Hotel di Solo Sepi
Sementara itu, tingkat okupansi hotel di Kota Solo tiarap berada di bawah 10 persen saat momen dul Fitri 2021. Itu membuat para penguasa hotel kecewa.
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Sreshtho mengatakan tingkat okupansi tersebut terbilang rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk tingkat okupansi hotel di Kota Solo saat libur lebaran masih di bawah 15 persen bahkan kemarin hanya 10 persen,” ujar Sistho kepada TribunSolo.com, Kamis (13/5/2021).
“Kalau tahun sebelumnya bisa 50 sampai 80 persen bahkan ada hotel yang fully booked. Momen lebaran kan sebenarnya paling ditunggu, biasanya pada penuh tapi dua tahun ini sepi,” tambahnya.