Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Puncak Arus Balik Lebaran di Klaten, Polisi Prediksi Mulai Sabtu Malam, Ini Penjelasannya

Puncak arus balik di Kabupaten Klaten diperkirakan bakal terjadi Sabtu (15/5/2021) malam hingga Minggu (16/5/2021).

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/ Rahmat Jiwandono
Sejumlah personel kepolisian mengarahkan mobil plat luar kota yang terjadi dalam penyekatan di wilayah perbatasan Yogyakarta - Klaten, Sabtu (15/5/2021). 

Pusat Perbelanjaan Diserbu

Sebelumnya, pusat perbelanjaan di Kota Solo diserbu pengunjung saat momen awal Idul Fitri 1442 H, Kamis (13/5/2021). Itu membuat okupansi pusat perbelanjaan terkerek, tak terkecuali Solo Paragon Mall.

Dari pantauan TribunSolo.com, Solo Paragon Mall mulai buka sekira pukul 12.00 WIB.

Masyarakat berbondong-bondong memadati pusat perbelanjaan itu, khususnya kawasan food court.

Chief Marketing Communication, Solo Paragon Mall, Veronica Lahji mengatakan operasional pusat perbelanjaan memang dimulai lebih siang dari biasanya.

“Iya kita tetap buka seperti biasa, tapi jam nya agak siang karena kita paginya kita mempersilahkan karyawan muslim untuk salati,” kata Vero kepada TribunSolo.com (13/5/2021). 

“Memang food court selalu jadi primadona, dan selalu ramai di kunjungi,” tambahnya.

Baca juga: Tak Lazim, Tawangmangu Jadi Sepi di Hari Lebaran : Jalanan Lengang, Objek Wisata Merana

Baca juga: Imbas Larangan Mudik, Grojogan Sewu Karanganyar Sepi saat Lebaran, Pelaku Wisata : Panennya Gagal

Vero mengatakan, momen libur lebaran juga menjadi momen berkumpulnya para keluarga sambil menghabiskan waktu libur.

“Macam-macam ada yang jalan jalan ada yang makan di sini (Mall) ya lumayan ada kenaikan,” ujar Vero. 

“Disini juga ada beberapa event yang digelar dan diselengagrakan,” tambah Vero 

Adapun event yang digelar di kawasan Solo Paragon Mall mulai dari bazzar umkm, food festival dan dibukanya tenan baru yaitu Sociolla. 

“Ya lumayan ada prediksi  kenaikan tapi tidak melonjak, kita juga sudah antisipasi dengan prokes ketat.” Katanya. 

Disamping itu pihak Solo Paragon berharap dengan dibukanya mall di hari raya bisa menggerakan perekonomian.

“Ya dengan ada transaksi jual beli di mall di hari raya kami berharap ekonomi masyarakat tetap membaik,” ujarnya. 

“Yang habis dapat thr pun bisa datang main ke mall,” pungkasnya.

Hotel di Solo Sepi

Sementara itu, tingkat okupansi hotel di Kota Solo tiarap berada di bawah 10 persen saat momen dul Fitri 2021. Itu membuat para penguasa hotel kecewa.

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Sreshtho mengatakan tingkat okupansi tersebut terbilang rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

“Untuk tingkat okupansi hotel di Kota Solo saat libur lebaran masih di bawah 15 persen bahkan kemarin hanya 10 persen,” ujar Sistho kepada TribunSolo.com, Kamis (13/5/2021).

“Kalau tahun sebelumnya bisa 50 sampai 80 persen bahkan ada hotel yang fully booked. Momen lebaran kan sebenarnya paling ditunggu, biasanya pada penuh tapi dua tahun ini sepi,” tambahnya. 

Beberapa hotel, sambung Sistho, tidak mendapat pengunjung pada momen Idul Fitri tahun ini.

Baca juga: Potret Toleransi Lebaran 2021 : Halaman Gereja di Solo ini Dipakai Salat Idul Fitri, Sampai Penuh

Baca juga: Momen Lebaran Pertama Nathalie Holscher Usai Putuskan Jadi Mualaf, Asyik Kumpul Bareng Keluarga Sule

“Okupansi rata rata tidak lebih dari 15 persen, beberapa hotel bahkan berada dibawah 10 persen nyaris tidak ada pengunjung,” ujarnya. 

Sistho mengungkapkan rendahnya tingkat okupansi hotel tidak hanya terjadi di wilayah Kota Solo saja. Di Karanganyar, misalnya, juga memiliki tingkat okupansi yang rendah.

Meski, objek wisata di Karanganyar dibuka saat momen Idul Fitri 2021.

“Termasuk di KarangAnyar dan Tawangmangu meski sudah dibolehkan wisata, tetap tidak naik signifikan,” ungkapnya.

“Sepertinya saya lihat dan dari laporan  sama saja, kondisinya merata di Solo Raya,” tuturnya.

Saat ditanyai kondisi dari  kondisi restauran di kota Solo dan Solo Raya ia sampaikan belum mengetahui secara pasti.

“Prediksi (kenaikan) ada tapi belum tahu nerapa persennya, karena memang jumlah restaurant yg tergabung di grup PHRI masih sedikit,” pungkasnya.  (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved