Beringasnya Teror Debt Collector, Buat Guru di Malang Sempat Ingin Bunuh Diri Karena Utang Rp40 Juta
Beringasnya teror debt collector yang menagih utang online atau pinjaman online (pinjol), membuat seorang guru TK di Malang, Jawa Timur ketakutan.
TRIBUNSOLO.COM - Beringasnya teror debt collector yang menagih utang online atau pinjaman online (pinjol), membuat seorang guru TK di Malang, Jawa Timur ketakutan.
Mawar yang berusia 40, terus diteror karena pinjaman onlinenya yang mencapai Rp 40 juta.
Bahkan, dia sempat ingin bunuh diri karena tak tahan dengan teror yang ia dapatkan.
Ya, saat ditemui di rumahnya di wilayah Kecamatan Sukun, Kota Malang, Mawar menceritakan tak tahan lagi dengan ulah debt collactor yang menagih utang padanya.
Mereka para debt collector bahkan mengancam akan membunuh dan memotong lehernya. Tak hanya itu, mereka juga mempermalukan Mawar di media sosial.
Ancaman dan teror semakin ganas, bahkan dirinya sampai dibuatkan sebuah grup Facebook oleh debt collector.
Isinya adalah keluarganya, suami dan anaknya juga saudara-saudaranya.
"Namanya itu grup open donasi untuk pengutang. Gara-gara itu saya berpikir sampai ingin bunuh diri.
Tapi kasihan anak saya masih umur lima tahun, sehingga saya mengurungkan niat tersebut," tuturnya.
Hal itulah yang membikin Mawar hingga mau bunuh diri.
Baca juga: Viral Gadis Ulang Tahun Ke-17 Diberi Hadiah Saham dan Rumah, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Baca juga: Oknum Pesilat di Karanganyar Ngamuk, Rusak Rumah Warga, Dipicu Unggahan di Medsos
Baca juga: Kisah Pilu Wanita Syok Mantan Pacar Telah Meninggal Setelah Putus, Ternyata Tak Ingin Kekasih Sedih
Baca juga: 6 Fakta Lulusan Unair Kalah dari Lulusan Paket C di Seleksi Perangkat Desa, Nilai Terpaut Jauh
Kronologi terjerat utang lintah udara
Mawar memiliki hutang hingga sekitar Rp 40 juta, yang dipinjam dari 24 aplikasi pinjaman online (pinjol).
Mawar menceritakan awal mualnya terjerat utang pada lintah udara (online).
Mawar meminjam uang hingga mencapai Rp 40 juta bermula dari keinginannya untuk biaya pendidikan S1.
"Saya itu kerja di lembaga (TK) sudah 12 tahun. Lalu pada tahun kemarin (2020), dituntut guru harus S1, sedangkan saya masih D2.
Baca juga: Viral Pagar Rumah Orang Dituding Serakah Makan Jalan, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Baca juga: Viral, Pemotor Terpeleset di Kawasan Alun - Alun Utara Solo, Penumpang Sampai Pingsan