Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Motif Tersangka Pembuat Balon Udara yang Meledak di Klaten: Meriahkan Hari Raya Idul Fitri 

Lima pemuda asal Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang ditangkap Polres Klaten terkait dengan insiden balon udara yang membawa mercon. 

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
Tribunsolo.com/Rahmat Jiwandono
Lima pemuda asal Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang ditangkap Polres Klaten terkait dengan insiden balon udara yang membawa mercon.  

Berawal dari barang bukti yang akhirnya menghubungkan dengan lima orang pembuat balon udara yang membawa mercon tersebut. 

"Setelah kejadian ledakan itu, kami langsung berangkatkan anggota kami untuk menangkap pelaku di Magelang," terangnya. 

Menurutnya, temuan barang bukti di TKP kemarin sesuai dengan keterangan yang disampaikan tersangka. 

"Kami juga temukan barang bukti sisa mesiu di rumah tersangka yang dipakai untuk mengisi mercon tersebut," ujarnya. 

Baca juga: Terbangkan Balon Udara, Polres Ponorogo Mintai Keterangan Warga 1 RT, Satu Orang Diamankan

Ia menyebut, lima orang tersangka yang telah ditangkap adalah AG berperan mengumpulkan kertas pembungkus mercon, AP bertugas membuat kerangka lingkaran dari bambu. 

Sementara, Nur Taufik berperan membuat pengapian dari kayu, Muhammad Mukti berperan membuat selongsong dari pipa paralon, dan Muhammad Nasuhan bertugas merakit balon udara menggunakan plastik dan lakban. 

"Lima orang ini kami jerat dengan UU Darurat tentang Bahan Peledak dan juga Pasal 118 KUHP terkait dengan tanpa sengaja menimbulkan ledakan yang dapat membahayakan barang atau manusia," jelasnya.

Kronologi Balon Udara Meledak

Kejadian balon udara meledak di Klaten membuat warga geger. 

Balon udara tersebut meledak di wilayah Dukuh Krapyak, Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Klaten pada Senin (17/5/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kerangka balon udara tersebut dibuat menggunakan bilah bambu yang ditutupi plastik.

Diameter balon udara pembawa petasan berukuran kurang lebih tiga meter.

Baca juga: Kelamnya Kerusuhan Solo Mei 1998, Toko Dijarah & Dibakar : Saya Merinding, Ledakan Dimana-Mana

Baca juga: Asyik Nonton TV, Warga Plumbon Sukoharjo Dengar Suara Ledakan, Ternyata Gudang Ban Terbakar

Warga di lokasi kejadian, Suci menjelaskan, saat kejadian dia sedang berada di dapur.

"Saya saat itu lagi di dapur dan tiba-tiba terdengar suara ledakan yang begitu keras dari luar rumah," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (17/5/2021).

Dia mendengar suara ledakan itu sebanyak dua kali.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved