Berita Solo Terbaru
Tak Bisa Ditawar! Meski Mudik Usai, Masuk ke Solo Tetap Wajib Bawa SIKM hingga 24 Mei Mendatang
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan pendatang yang masuk ke Solo harus tetap menunjukkan SIKM.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Arus mudik Hari Raya Raya Idul Fitri sudah berakhir, tetapi aturan di Kota Solo tetap dipertahankan.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan pendatang yang masuk ke Solo harus tetap menunjukkan SIKM.
Ahyani katakan pendatang harus menunjukkan surat tersebut kepada petugas di beberapa pos penyekatan.
“Itu masih berlaku, bagi yang datang ke Solo, mereka nanti akan di screening dan diminta surat-surat,“ kata Ahyani kepada TribunSolo.com, Selasa (18/5/2021).
“Penyekatan dari kepolisian di sejumlah titik juga masih ada sampai tanggal 24 mei mendatang,” tambahnya.
Baca juga: Kisah Warung Dawet Langganan Jokowi di Pasar Gede, Biasa Lebaran Raup Rp 5 Juta, Kini Hanya Kenangan
Baca juga: MU Minggir Dulu, Kaesang Ingin Boyong Harry Kane ke Persis, Sim Salabim Anak Presiden Terwujud Lagi?
Ahyani sampaikan jika pendatang tidak memiliki SIKM maka pendatang harus melakukan isolasi mandiri di Solo Technopark.
“Saat ini kosong di Technopark, tapi kemarin tercatat ada dua orang yang di dokumen karantina,” ujarnya.
Dirinya juga sampaikan untuk SE terbaru tidak banyak yang berubah.
“Hampir sama semua, tinggal beberapa evaluasinya termasuk kasus covid-19 dan perpanjangan masa larangan mudik,” jelasnya.
Klaster Sumber
Kasus warga yang terjangkit Corona di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo kian bertambah.
Mereka merupakan warga di RT 06 RW 07 yang berada di satu Kelurahan Sumber bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan kasus penyebran Covid-19 di Sumber sebenarnya sudah ditangani.
“Sudah kemarin sudah kami tangani dan yang positif sudah kami arahkan ke Donohudan,” ujar Ahyani kepada TribunSolo.com (17/5/2021).

Baca juga: Sejak Punya Bos Kaesang, Persis Solo Tak hanya Banjir Sponsor, Kini Produk Apparel Antre, Siapa Itu?
Baca juga: BREAKING NEWS : Pemuda Tewas di Bawah Jembatan Jumantono-Polokarto, Warga Curiga Korban Pembunuhan
“Kemarin juga Joko Tonggo warga sekitar sudah koorperatif,” kata Ahyani.
Menrurut dia, adapun kasus bertambah imbas hasil tracing warga setempat yang menggelar buka bersama.
“Ya di rumah (buka bersama) tapi sepertinya abai prokes dan banyak warga sekitar seperti tetangga yang ikut serta pada bukber tersebut,” paparnya.
“Mungkin karena kawasannya kecil, warga akrab dan MCK-nya kurang,” tambahnya.
Dia kecewa, karena ada yang melanggar SE Wali Kota.
“Dari kemarin terus bertambah dan per hari ini (barusan terkahir) tambah lagi 2 orang jadi 25 kasus,” ujarnya.
Dia menambahkan, warga sekitar pun sudah dilakukan isolasi mandiri atau pembatasan gerak di rumah masing-masing.
“Isolasi selama 14 hari dari kemarin sejak ditemukan kasusnya. ” ungkapnya.
“Kita juga terus akan lakukan tracing pemantauan dan rencana akan ada swab lagi ke beberapa warga,” jelasnya.
Tambah Jadi 23 Kasus
Penyebab puluhan orang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo terinfeksi Corona akhirnya terungkap.
Mereka merupakan warga di RT 06 RW 07 yang berada di satu Kelurahan Sumber bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua RW, Ariyanto Rinto, menyampaikan kondisi kampung sudah dilakukan karantina wilayah sejak munculnya kasus.
“Kondisi saat ini kondusif, semua sudah ditangani,” ujarnya kepada TribunSolo.com (16/5/2021).
“Kemarin memang ada 20 yang posisif, tapi per hari ini jadi 23 orang,” ujarnya.
Baca juga: Pilunya Pemuda Mojolaban, Selamatkan Teman Tercebur ke Sungai, Tapi Dirinya Malah Tewas Tenggelam
Baca juga: Lebaran Kelabu, Satu RT Kelurahan Rumah Jokowi di Solo Di-Lockdown, 20 Warga Positif Covid-19
Ia sampaikan rincian 23 orang tersebut merupakan 21 warga setempat.
“Sebanyak 21 orang sudah dibawa ke Donohudan, 2 orang di rumah sakit,” katanya.
“Tidak ada riwayat perjalanan,” tuturnya.
Diketahui sebanyak 21 orang yang dibawa ke asrama Donohudan merupakan warga yang terpapar tanpa gejala atau OTG.
“Yang 2 orang karena ada penyakit bawaan saat ini di rumah sakit di rawat intensif,” tambahnya.
“Ada yang penyakit gula, ada struk dan saat ini dirumah sakit dan baru di swab ternyata positif,” ujarnya.
Disamping itu ia sampaikan penemuan kasus pertama sekitar tanggal 9 Mei 2021.
“Awalnya satu orang yang sempat ada warga yang tidak mencium bau,” ujarnya.
“Tapi mungkin karena tidak terasa dan kurang edukasi tidak merasa buka bersama di rumah tetap dilaksanakan,” paparnya.
Saat dilakukan swab masal oleh pihak puskesmas setempat dan di-tracing ditemukan 20 kasus terpapar OTG dan positif.
“Sebanyak 55 kepala keluarga yang terdampak sehingga kita harus melakukan karantina wilayah,” paparnya.
Disamping itu ia sampaikan selama isolasi kemarin idul fitri dilakukan di rumah masing-masing.
“Makan dan kebutuhan sudah disupport dari dinkes dan pemerintah,” tandasnya.
Kampung Sepi
Semantara itu berdasarkan pantauan TribunSolo.com pada (16/5/2021) kondisi RT setempat sangat sepi, terlihat tidak adanya aktifitas dari warga.
Tidak ada lalu lalang warga, jalanan sepi dan pintu masuk ke kampung tersebut dijaga petugas.
Tak hanya itu, pintu masuk pun dipalangkan 2 kursi bangku panjang layaknya portal pembatas.
Ariyanto Rinto mengatakan isolasi mandiri dilakukan sejak pekan lalu.
“Isolasi sudah dari tanggal 12 Mei kemarin,” kata dia.
Menurutnya warga setempat dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di luar rumah.
“Termasuk beli makan atau kebutuhan, nanti ada petugas yang mengantarkan ke masing masing rumah,” ujarnya.
“Pokonya tidak aktifitas sama sekali selama 14 hari di rumah saja, ya sekitar sampai 25 Mei 2021,” ujarnya.
Ia sampaikan akan melihat perkembangan dari kasus yang terus dipantau setiap harinya.
“Kalau di Donohudan pas di swab lagi negatif kita buka lagi,” ungkapnya.
“Kedepan kami berharap warga yang positif bisa cepat negatif dan sadar covid masih ada prokes tetap ditegakan,” pungkasnya.
20 Orang Positif
Sebanyak 20 warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka merupakan warga salah satu RT di kawasan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Plt Lurah Sumber, Supyanto.
“Iya betul, ada ditemukan di salah satu RT kami yang positif Covid-19 tapi itu sudah ditangani,” kata Supyanto kepada TribunSolo.com (15/5/2021).
Sebanyak 20 warga tersebut merupakan klaster keluarga di Kelurahan Sumber. Adapun saat ini mereka tengah menjalani karantina mandiri.
“Ya kemarin 19 orang sudah di bawa ke Asrama Haji Donohudan, hanya satu yang karantina di rumah karena memenuhi syarat,” ujarnya.
Baca juga: Muncul Klaster Kebaktian di Ampel Boyolali, 17 Orang Positif Covid-19: Dinas Ikut Awasi
Baca juga: Asal Muasal Belasan Jemaat Kebaktian Gereja di Boyolali Positif Covid : Dari Satu Jemaat yang Sakit
Selain mereka, sambung Supyanto, ada 50 kepala keluarga yang kini harus menjalani karantina mandiri lantaran diduga sebagai kontak erat dan dekat pasien Covid-19.
Pemerintah setempat kemudian mengambil langkah karantina wilayah atau lockdown kawasan RT yang ditemukan kasus pasien positif Covid-19.
“Iya lockdown. Kita lakukan karantina wilayalah dengan mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah saja,” ucapnya.
Selama lockdown, pasokan logistik bagi warga yang menjalani karantina mandiri telah disiapkan.
“Pokonya beberapa logisitik, makan disiapkan 3 kali. Karangtaruna, linmas, babinsa petugas kesehatan juga bersiaga di kawasan ini,” tuturnya.
Meskipun demikian ia sampaikan pihak kelurahan juga sudha melakukan antisipasi untuk tidak membatasi penyebaran.
“Ada penyemprotan disinfektan rutin di wilayah sekitar, ada penjagaan ketat dan ada posko,” tambahnya. (*)