Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Desa Juron Sukoharjo Bangun Wisata Mini Golf dan Mini Zoo, Hasil Bantuan Para Perantau

Kompleks wisata di Sendang Semurup di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo masih akan terus  berkembang.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil
Kawasan wisata di Sendang Semurup di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo masih akan dibangun wahana baru. 

"Akhirnya image yang terbangun di masyarakat, Galabo mahal, Galabo kakulatornya rusak," tambahnya.

Itu terjadi lantaran sosok yang menaungi para pedagang malam Galabo belum jelas.

Sebelum akhirnya, dinaungi Dinas Perdagangan dan Perindustrian, yang sekarang dikenal dengan Dinas Perdagangan.

Fx Hadi Rudyatmo, yang saat itu menjabat Wali Kota Solo kemudian membuat unit pelayanan teknis dinas (UPTD) para pedagang malam Galabo.

Baca juga: Hujan Berjam-jam, Sejumlah Titik Kota Solo Kebanjiran, Di Todipan Purwosari Air Masuk Rumah Lagi

Baca juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Lantik Pejabat Pernah Pesta Narkoba, Dinilai Sudah Bertobat

"Di tahun 2012 itu juga dibangun shelter baru, shelter - shelter yang lama diperbaiki," ucap Agung.

Namun, problem masih saja datang. Itu berkaitan dengan keselamatan pengendara dan pengunjung Galabo.

"Saat sudah dipasang tenda dan jalan tidak ditutup, beberapa pengendara itu menerabas lewat jalur kereta padahal itu licin," tutur Agung.

"Itu menjadi permasalahan bagi LPMK Pasar Kliwon, kepolisian, dan Dishub," tambahnya.

Pemkot Solo kemudian mengkaji sejumlah opsi sebelim akhirnya merelokasi para pedagang malam Galabo.

Pada media 2017, pedagang kemudian direlokasi ke sebelah Gedung MPP Jenderal Sudirman dan dilengkapi dengan shelter baru dan lahan parkir.

Namun, tidak semua pedagang direlokasi.

Mereka melewati proses seleksi yang ketat.

Dari yang awalnya 50 pedagang mengerucut menjadi 28 pedagang saja.

"Itu dengan menu sajian yang berbeda-beda. Di situ juga sudag dicantumkan harga dengan jelas dan benar," kata Agung.

"Kita ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat," tambahnya.

Hasil mulai dituai para pedagang malam Galabo.

Para pembeli mulai berdatangan.

Hingga akhirnya, pandemi Covid-19 melanda.

Itu membuat para pedagang pasrah.

Lapak-lapak mereka harus ditutup pada 24 Maret 2020 guna meminimalisir penyebaran Covid-19.

Penutupan dilakukan hingga kurang lebih momen lebaran pada 23 Mei 2020. Saat buka, mereka tetap tertatih - tatih.

Ditambah, tarik ulur aturan yang membuat para pedagang bimbang.

Misalnya saja, aturan pembatasan jam operasional yang hanya sampai 19.00 WIB.

Itu membuat mereka menyesalkan langkah yang diambil pemerintah dan meminta adanya sedikit pelonggaran.

Apalagi, mereka baru buka pukul 17.00 WIB.

"Kondisi itu membuat orang mau keluar jadi malas," ucap Agung.

Alhasil, Pemkot Solo memberikan pelonggaran terkait jam operasional yang kemudian disambut baik. Galabo mulai ada pembeli yang nongol dan jajan.

"Ada seratusan pengunjung yang datang ke Galabo," tambahnya.

Akan Dihidupkan

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal menghidupkan lagi Gladak Langen Boga (Galabo) yang jadi primadona di zaman Joko Widodo menjabat Wali Kota Solo.

Dinas Pergadangan kota Solo, Heru Sunardi mengatakan, nantinya proses ini akan dilakukan secara bertahap.

Pemkot akan melakukan revitaliasi atau menghidupkan kembali Galabo ini.

“Ya secara bertahap, nanti sedikit-sedikit kemarin saya dengan pak Wali (Gibran) sudah ada pembicaraan,” kata Heru kepada TribunSolo.com, Selasa (18/5/2021). 

Ia mengaku sudah melakukan peninjauan bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka beberapa hari yang lalu ke kawasan Galabo. 

“Ya nanti ada beberapa rencana dari pak Wali, untuk hidupkan kembali ekonomi masyarakat kota Solo,” katanya.

“Rencana nanti akan ada  penambahan aktivitas di Galabo untuk menambah daya tarik pengunjung,” ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Solo Dijadwalkan Buka New Galabo Minggu Malam

Penambahan tersebut selain wisata kuliner ke depan akan ada night market di kawasan Galabo.

“Mungkin nanti juga ada beberapa pertunjukan kesenian dan kebudayaan pada malam hari,” ujarnya.

“Ya pokoknya nanti masih dikaji dan masih dipertimbangkan melihat potensi,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved