Berita Karanganyar Terbaru
Keluarga Ungkap Hal Janggal saat Temukan Ridwan di Bawah Jembatan, Handphone Korban Ditemukan Patah
Keluarga merasa janggal dengan kejadian yang merengut nyawa Ridwan, warga Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Keluarga merasa janggal dengan kejadian yang merengut nyawa Ridwan, warga Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.
Untuk diketahui, Ridwan ditemukan tak bernyawa dengan posisi tertelungkup di antara bebatuan bawah jembatan perbatasan Karanganyar dan Sukoharjo, Senin (17/5/2021). Kondisi badannya seluruhnya membiru.
"Keluarga menaruh curiga setelah prosesi pemakaman selesai," kata Kakak Ipar korban, Andi Wibowo, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ridwan di Karanganyar, Keluarga Harap Polisi Tak Perlu Bongkar Makam
Baca juga: Pembunuhan ABG Karanganyar, Keluarga Curiga Ridwan Keluar Rumah Seusai Terima Pesan dari Pelaku
Kondisi motor, sambung Andi, saat ditemukan menjadi salah satu yang memantik kecurigaan keluarga.
Karena kerusakan sepeda motor saat ditemukan tidak cukup parah.
"Kemudian, jarak sepeda motor dengan adik saya jaraknya terlalu jauh," ucap Andi.
Ya, sepeda motor korban yang diketahui Honda Scoopy bernopol AD-2103-AH ditemukan di ruas jalan jembatan.
Sementara jenazah korban ditemukan di bawah atau kolong jembatan perbatasan Karanganyar dan Sukoharjo.
Bila, itu kecelakaan, letak jatuh korban kemungkinan besar berada di samping atau di depan sepeda motor.
Baca juga: Pembunuhan Ridwan Pesilat PSHT Karanganyar : Pelaku Sempat Bersikap Tak Lazim di Pemakaman
"Kemudian, handphone milik adik saya, kalau misal kecelakaan tidak akan patah," ujar Andi.
Handphone milik korban, sambung Andi, ditemukan patah di dalam jok sepeda motor yang dikendarainya.
Selain itu, posisi kunci di kontak motor yang masih dalam kondisi off membuat kecurigaan keluarga menjadi-jadi.
"Misal, kecelakaan pasti on, tetap hidup. Korban jatuh tidak bisa menarik kontak. Dari situ, kami teliti ada indikasi kejanggalan," ucapnya.
Minta Tak Bongkar Makam
Keluarga berharap pelaku pembunuh Ridwan (19) mendapat hukuman berat atas perbuatannya.
Kakak ipar korban, Andi Wibowo menuturkan, keluarga begitu kehilangan sosok Ridwan.
"Harapan keluarga kalau bisa dihukum seberat - beratnya karena ada indikasi perencanaan (pembunuhan)," kata Andi, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Pembunuhan ABG Karanganyar, Keluarga Curiga Ridwan Keluar Rumah Seusai Terima Pesan dari Pelaku
Baca juga: Sosok AH, Pelaku yang Diduga Bunuh Ridwan Ternyata Ikut Melayat, Antar Jenazah Sampai ke Makam
Di samping itu, keluarga mempersilahkan bila polisi hendak membongkar makam korban untuk keperluan autopsi lebih lanjut. Meski dengan berat hati.
"Misalkan diminta otopsi mau tidak mau, pihak keluarga monggo (mempersilahkan). Kalau bisa (tidak) karena terlanjur dimakamkan," ucap Andi.
Terlebih, Andi mengatakan, bukti-bukti dalam kasus tewasnya Ridwan sudah bannyak.
"Bukti - bukti banyak, saksi - saksi ada. Kalau bisa (makam) tidak usah dibongkar," katanya.
Kecurigaan Keluarga
Korban Ridwan (19) Warga Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar, keluar rumah pada Sabtu (15/5/2021).
Saat itu juga merupakan momen terakhirnya bersama keluarga.
Seusai pamit keluar rumah tersebut, Ridwan ditemukan tak bernyawa di antara bebatuan di bawah Jembatan Jumantono.
Baca juga: Polisi Dalami Motif Pelaku Pembunuhan Ridwan, Pemuda yang Tewas di Bawah Jembatan Jumantono
Baca juga: BREAKING NEWS : Bukan Kecelakaan, ABG yang Tewas di Jumantono Karanganyar Ternyata Korban Pembunuhan
Hal tersebut disampaikan Kakak Ipar korban, Andi Wibowo.
"Meninggalkan rumah itu hari Sabtu. Izinnya main," ujar Andi, Jumat (21/5/2021).
Andi menduga korban mendapat undangan dari temannya AH hingga akhirnya pamit bermain keluar rumah.
"(Terduga) pelaku sudah ada di Jongke. Setelah berada di Jongke lalu menghubungi adik saya," ucapnya.
Andi kemudian berangkat dengan berpakaian celana pendek, pakaian lengan panjang, dan sandal jepit.
Baca juga: Warga Duga Korban Dibunuh, Polisi Ungkap Sebab Pemuda Tewas di Bawah Jemabatan Jumantono Karanganyar
Keluarga mulai menaruh curiga lantaran korban tak kunjung pulang. Sekeluarga panik dan berusaha mencari info keberadaannya, Minggu (16/5/2021).
Andi kemudian mencari korban ke rumah teman-temannya yang biasa menjadi kawan main. Namun, hasilnya nihil.
Keberadaan korban menemui titik terang meski menyisakan getir bagi keluarga. Andi mendapat kabar bila ada sepeda motor yang persis dikendarai korban, Senin (17/5/2021).
"Yang mengabari ada penemuan jenazah itu dari teman perguruan silat adik saya," kata Andi.
Baca juga: Warga Duga Korban Dibunuh, Polisi Ungkap Sebab Pemuda Tewas di Bawah Jemabatan Jumantono Karanganyar
Andi kemudian mengecek kebenaran itu dan mendapati kabar tersebut sebelum akhirnya menelan pilu. Pasalnya, sepeda motor tersebut benar milik korban.
Korban langsung dibawa ke RSUD dan langsung diautopsi sebelum akhirnya dimakamkan.
"Kala ada permasalahan atau tidak, saya kurang tahu. Ini masih penyelidikan," ucapnya.
Pelaku Ikut Melayat
Terduga pelaku kasus pembunuhan Ridwan warga Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar berinisial AH ternyata ikut melayat saat pemakaman beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Ridwan adalah korban pembunuhan yang ditemukan di jembatan perbatasan Karanganyar - Sukoharjo.
Polisi mengamankan seorang pelaku berinisial AH.
Baca juga: Polisi Dalami Motif Pelaku Pembunuhan Ridwan, Pemuda yang Tewas di Bawah Jembatan Jumantono
Baca juga: Pemuda yang Tewas di Jembatan Jumantono Karanganyar Ternyata Dibunuh, 4 Orang Diamankan
Terduga pelaku AH ini ternyata sempat menghadiri prosesi pemakaman korban, Ridwan.
Korban dimakamkan tak jauh dari kediamannya di Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Senin (17/5/2021).
"(Terduga) pelaku datang melayat waktu itu," kata Kakak ipar korban, Andi Wibowo, Jumat (21/5/2021).
Itu diketahuinya dari keterangan teman-teman perguruan silat yang diikuti korban.
Andi tidak tahu menahu AH duduk di sebelah mana saat datang ke rumah duka.
"Saya tidak tahu posisi dia dimana. Ada teman adik saya yang bilang," ujarnya.
Baca juga: Pembunuhan Ridwan Pesilat PSHT Karanganyar : Pelaku Sempat Bersikap Tak Lazim di Pemakaman
Saat datang melayat, AH tidak banyak bicara, baik dengan keluarga maupun teman-teman korban.
"Dia diam. Saat ketemu dengan teman biasanya grapyak, tapi dia cuma diam saja. Seperti tidak ada kejadian apapun," tutur Andi.
"Dia juga tidak salaman dengan keluarga," tambahnya.
Tidak hanya di rumah duka, AH ternyata juga ikut hingga ke makam.
Ia bahkan menyaksikan langsung prosesi dari diturunkannya hingga ditutupnya jenazah dengan tanah pusara.
"Dia ikut ke makam dan menyaksikan prosesi pemakamannya," ujarnya.
Ditangkap
Penemuan mayat seorang pemuda bernama Ridwan (19) di jembatan Mraten, Desa Tugu perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo memunculkan fakta baru.
Warga Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar tersebut merupakan korban pembunuhan, bukan korban kecelakaan sebagaimana keterangan polisi sebelumnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Bukan Kecelakaan, ABG yang Tewas di Jumantono Karanganyar Ternyata Korban Pembunuhan
Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Husain mengatakan itu diketahui seusai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Olah TKP dilakukan lantaran polisi mendapatkan informasi terkait penemuan mayat Ridwan dari warga setempat, Sabtu (15/5/2021).
Mayat kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi dan didapati tidak ada tanda - tanda kekerasan di tubuh korban.
"Sehingga masih belum menemukan bukti permulaan cukup pada tanggal 15 Mei 2021, maka kemarin disimpulkan kecelakaan lalu lintas," ucap Kresnawan, Jumat (21/5/2021).
Namun, kecurigaan kemudian muncul dan membuat polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Akhirnya kami mendapat info bahwa korban penganiayaan dilakukan oleh seseorang," ucapnya.
Pelakunya Ditangkap
Seorang terduga pelaku yang terlibat dalam kasus penemuan mayat Ridwan (19) di bawah jembatan antara Karanganyar dan Sukoharjo diamankan petugas, Kamis (20/5/2021).
Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Husain mengatakan ia merupakan warga Jumantono, Kabupaten Karanganyar.
"Kami berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku AH, warga Jumantono," kata Kresnawan, Jumat (21/5/2021).
"Yang bersangkutan (diduga) melakukan penganiayaan terhadap korban yang dilakukan di kawasan Jongke," tambahnya.
Selain AH, polisi juga mengamankan seorang lagi yang diduga membantu terduga pelaku dalam menjalankan aksinya.
"AH sudah diamankan. Setelah itu kita lakukan pemeriksaan. Kita lakukan penyelidikan mendalam," ucap Kresnawan.
Penyelidikan dilakukan lantaran terduga perlaku mengaku hanya melakukannya seorang diri.
"Saat ini mengakui bahwa tunggal, dia yang melakukan (penganiayaan) bersama satu orang yang membantu membuang mayat dan motor," ujar Kresnawan.
Kresnawan mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan terduga pelaku berdasar hasil penyelidikan.
"Dimungkinkan ada, bisa terjadi penambahan tersangka. Tergantung pemeriksaan," katanya.
Datang ke Pemakaman
Terduga pelaku dalam kasus penemuan mayat di jembatan perbatasan Karanganyar - Sukoharjo, AH ternyata sempat menghadiri prosesi pemakaman korban, Ridwan.
Korban, untuk diketahui, dimakamkan tak jauh dari kediamannya di Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Senin (17/5/2021).
"(Terduga) pelaku datang melayat waktu itu," kata kakak ipar korban, Andi Wibowo, Jumat (21/5/2021).
Itu diketahuinya dari keterangan teman-teman perguruan silat yang diikuti korban.
Menurut Andi, adiknya itu ikut perguruan silat PSHT.
Andi tidak tahu menahu AH duduk di sebelah mana saat datang ke rumah duka.
"Saya tidak tahu posisi dia di mana. Ada teman adik saya yang bilang," ujarnya.
Di pemakaman itu, AH bersikap tak lazim.
Saat datang melayat, AH tidak banyak bicara, baik dengan keluarga maupun teman-teman korban.
"Dia diam. Saat ketemu dengan teman biasanya grapyak, tapi dia cuma diam saja. Seperti tidak ada kejadian apapun," tutur Andi.
"Dia juga tidak salaman dengan keluarganya," tambahnya.
Tidak hanya di rumah duka, AH ternyata juga ikut hingga ke makam.
Ia bahkan menyaksikan langsung prosesi dari diturunkannya hingga ditutupnya jenazah dengan tanah pusara.
"Dia ikut ke makam dan menyaksikan prosesi pemakamannya," ujarnya. (*)