Berita Karanganyar Terbaru
Kasus Pembunuhan Pesilat Ridwan, Ketua PSHT Karanganyar : Berharap Hukuman Setimpal Bagi Pelaku
Perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) angkat bicara atas kasus yang menewaskan salah seorang anggotanya, Ridwan (19).
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR – Perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) angkat bicara atas kasus yang menewaskan salah seorang anggotanya, Ridwan (19).
Untuk diketahui, warga Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar tersebut ditemukan tertulungkup tak bernyawa di bawah jembatan perbatasan Karanganyar dan Sukoharjo, Senin (17/5/2021).
Ia pertama kali diduga menjadi korban kecelakaan tunggal.
Namun, setelah polisi melakukan pengusutan, ditemukan bila ia merupakan korban penganiayaan yang berujung kematian.
Sebanyak 4 orang kemudian dimintai keterangan. Mereka diduga terlibat dalam kejadian melayangnya nyawa korban.
Baca juga: Dikenal Berprestasi, Ini Prestasi Ridwan Sebelum Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Karanganyar
Baca juga: Kesaksian Warga, Lokasi Pembuangan Mayat Ridwan di Jumantono Karanganyar Diduga Malam karena Sepi
Atas kejadian nahas tersebut, Ketua PSHT Karanganyar, Suhanto angkat bicara. Ia menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke Polres Karanganyar.
"Kami turut berduka atas meninggalnya Ridwan selaku warga PSHT. Kami mengutuk kejadian itu dan berharap hukuman setimpal bagi para pelaku," katanya, Minggu (23/5/2021).
Saat ditanyai terkait tersangka yang dipanggil kepolisian, Suhanto mengaku dirinya tidak mengenal 4 orang yang dimintai keterangan.
Dirinya juga menyebut bahwa warga PSHT selalu diajarkan rasa cinta kasih kepada sesama.
"PSHT selalu mengajarkan rasa cinta kasih kepada sesama, kehalusan budi rasa dan rendah hati," ungkapnya.
Adapun kepada warga PSHT lainnya dia meminta agar menahan diri dan tidak melakukan aksi balas dendam yang dapat merugikan diri sendiri maupun kelompok.
"Kami mohon dengan hormat kepada Polres Karanganyar bisa mengusut tuntas kasus ini dan kami percayakan sepenuhnya," imbuhnya.
Dalami Motif
Sebelumnya, polisi masih mendalami motif terduga pelaku kasus pembunuhan warga Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Ridwan (19).
Mayat itu ditemukan di bawah jembatan perbatasan Karanganyar dan Polokarto, Sukoharjo, tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.
Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Husain.
Baca juga: ABG yang Tewas di Jembatan Jumantono Karanganyar Ternyata Dibunuh, 4 Orang Diamankan
Baca juga: Pembunuhan Ridwan Pesilat PSHT Karanganyar : Pelaku Sempat Bersikap Tak Lazim di Pemakaman
"Motif masih dilakukan penyelidikan mendalam," kata Kresnawan, Jumat (31/5/2021).
"Akan kami laporkan lebih lanjut, saat ini masih penyelidikan," tambahnya.
Keterangan yang didapat dari terduga pelaku, sambung Kresnawan, ia melakukan penganiayaan sendirian.
"Tunggal dia yang melakukan (penganiayaan) bersama satu orang yang membantu membuang mayat dan motor," tuturnya.
Ternyata Dibunuh
Teka-teki tewasnya pemuda bernama Ridwan (19) akhirnya terungkap bukan karena kecelakaan tetapi korban pembunuhan.
Mayatnya dan motornya ditemukan warga di bawah jembatan perbatasan antara Karanganyar dan Polokarto, Sukoharjo tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono.
Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Husain mengatakan, itu diketahui seusai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) warga yang berasal dari Dusun Brongkol RT 01 RW 10 Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo itu.
Olah TKP dilakukan lantaran polisi mendapatkan informasi terkait penemuan mayat Ridwan dari warga setempat Senin (17/5/2021) lalu.
Baca juga: Warga Duga Korban Dibunuh, Polisi Ungkap Sebab Pemuda Tewas di Bawah Jemabatan Jumantono Karanganyar
Baca juga: BREAKING NEWS : Pemuda Tewas di Bawah Jembatan Jumantono-Polokarto, Warga Curiga Korban Pembunuhan
Mayat kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi dan didapati tidak ada tanda - tanda kekerasan di tubuh korban.
"Sehingga masih belum menemukan bukti permulaan cukup, maka kemarin disimpulkan kecelakaan lalu lintas," ucap Kresnawan melalui video resmi yang dikirim ke wartawan, Jumat (21/5/2021).
Namun, kecurigaan kemudian muncul dan membuat polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Mencari info akhirnya mendapat info bahwa korban penganiayaan dilakukan oleh seseorang," ucapnya. (*)