Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Kembali Terjadi Aksi Eksibisionisme di Karanganyar, Pria Pamerkan Kemaluan saat Berkendara di Jalan

Aksi teror eksibisionisme kembali terjadi di Kabupaten Karanganyar. Aksi tersebut terjadi di ruas Jalan Adi Sumarmo, Gawangan, Colomadu, Karanganyar. 

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Mardon Widiyanto
istimewa @ics_infocegatansolo
Tangkapan layar aksi pria pamer kemaluan saat berkendara yang diunggah di @ics_infocegatansolo. Pelaku disebut yang menggunakan kaus merah. 

"Terakhir awal tahun 2021 saya ikut penggerebekan dadakan di sepanjang jalan itu, ada aksi geng motor liar bawa miras dan narkoba," tambahnya. 

"kemarin sempat mendengar sih laporan ada pelecehan seksual, ada seorang laki-laki yang mengeluarkan kemaluan saat ada wanita melintas ke jalan sepi itu," tandasnya.

Penjelasan Psikolog

Korban dari pelaku kksibisionis bisa mengalami hal buruk jika terjadi terus-menerus.

Menurut Psikolog Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS) , Soleh Amini dalam program Overview Tribunnews korban dari tindak eksibisonisme bisa mengalami guncangan mental yang kuat.

Bahkan dikatakan oleh Soleh, jika korban bisa mengalami trauma mendalam yang berkepanjangan.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Masturbasi di Kawasan Laweyan, Pelaku Bisa Terjerat 10 Tahun Penjara jika Dilaporkan

Untuk mengobati hal tersebut, tutur Soleh perlu adanya pendampingan yang intens kepada korban tersebut.

"Yang pertama perlu adanya pendamipingan dari profesional yang paham," tuturnya.

"Baik psikolog, orangtua, maupun teman sebaya," imbuhnya.

Selain hal tersebut, keberadaan pendidikan seksual bagi korban dirasa Soleh menjadi penting.

Hal tersebut berguna agar korban tidak mengalami trauma lagi ketika mengalami kejadian yang berulang.

"Perlu adanya pendikan seksual agar dia tidak semakin trauma," pungkasnya.

Lanjut Soleh, jika korban dari eksibisionis tak layak disalahkan terlebih di-bully keberadaannya.

Hal tersebut dapat memicu korban semakin jauh dari kesembuhan trauma.

"Harap dijauhkan dari segala pembullyan," ungkap Soleh.

"Ini sangat sensitif, jangan dibully termasuk dibercandakan," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved