Berita Solo Terbaru
Putri PB XII GRAy Koes Isbandiyah Tutup Usia, Diketahui saat Tonton Gerhana Bulan di Lereng Lawu
Putri Pakubuwono XII, GRay Koes Isbandiyah atau GKR Retno Dumilah menghembuskan napas terakhirnya, Rabu (26/5/2021).
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Berikut isi lengkap berita lelayu itu :
Layu Layu.
Innalillahi wainnailaihirajiun
Sampun katimbalan ngarsanipun Gusti Allah
GPH Cahyaningrat/ GRM Noer Mohammad (putra dalem suwarga PB XII)
Ing dinten Jumuah Pon 09 Okt 2020
Layon badhe kaleremaken wonten Sasana Mulya, Karaton Surakarta Hadiningrat.
Keinginan Bersatu Lagi
Mendiang Putra Paku Buwono XII, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Noer Cahyaningrat atau Gusti Raden Mas Noer Muchammad memiliki keinginan yang belum kesampaian.
Keinginan itu berkaitan dengan Keraton Kasunanan Hadiningrat.
Hal itu diungkapkan Putri GPH Noer Cahyaningrat, BRAj Ratnasari Nur Cahyani Kusumaningrum.
"Keinginannya berhubungan dengan keraton. Bapak ingin semua saudaranya bersatu kembali," ungkap Ratna kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/10/2020).
"Ingin kakak adiknya. Semua saudaranya bersatu padu untuk keraton," tambahnya.
Ratna mengatakan mendiang keinginan itu terus didaraskannya dalam setiap doanya.
"Di setiap berdoa, doanya selalu itu. Bapak benar-benar ingin semua saudaranya bersatu," katanya.
• GPH Noer Cahyaningrat di Mata Keluarga: Sosok yang Penyabar dan Bijaksana
• Wejangan Putra PB XII GPH Noer Cahyaningrat Sebelum Meninggal Dunia : Setiap Perilaku Harus Dijaga
• Sebelum Meninggal Dunia, Putra Paku Buwono XII GPH Noer Cahyaningrat Berjuang Lawan Sakit Tumor Otak
Sosok yang Pendiam dan Bijaksana
Sebelumnya, mendiang GPH Noer Cahyaningrat dikenal sebagai sosok penyabar di mata keluarga.
Ratna menyampaikan mendiang jarang marah kepada anak-anaknya.
"Bapak itu pribadi yang jarang marah kalau memang tidak keterlaluan. Termasuk ke keluarga dan di luar keluarga, sabar sekali," kata Ratna.
Selain penyabar, Ratna mengungkapkan mendiang juga sebagai sosok pendiam namun bijaksana.
"Bapak itu orangnya mendel (pendiam) lalu juga bijaksana. Di antara kakak dan adik, bapak yang paling pendiam," ungkapnya.
Wejangan mendiang GPH Noer Cahyaningrat masih diingat keempat anaknya.
"Ada wejangan dari bapak yang masih diingat," kata Ratna.
"Berbuat sesuatu jangan atas untuk kita sendiri. Efek perbuatan pasti tidak hanya ke pribadi tapi ke keluarga juga. Jadi setiap perilaku harus dijaga," tambahnya.
Ratna mengungkapkan tidak ada pesan khusus yang disampaikan mendiang menghembuskan napas terakhirnya di usia 58 tahun.
"Pesan khusus tidak ada. Bapak kemarin lebih banyak istirahat, lebih fokus pemulihan," jelasnya. (*)