Pengakuan Bocah yang Buka Akses Jalan Ambulans saat Macet: Kan Sedang Bawa yang Lagi Sakit
Sebuah video yang memperlihatkan aksi bocah membuka akses jalan untuk ambulans di tengah kemacetan viral di media sosial.
Teebob menceritakan, kala itu temannya tengah membawa seorang pasien yang memiliki sakit jantung untuk dibawa ke rumah sakit di Kota Bandung.
Kemudian, munculah seorang bocah yang diketahui bernama Adrian dengan aksinya membantu membuka akses jalan untuk ambulans di tengah kemacetan.

Saat mengetahui aksi sang bocah, Teebob bercerita, temannya sampai terharu hingga hampir meneteskan air mata.
Pasalnya, teman Teebob merasa takjub kala melihat seorang anak yang memiliki empati besar untuk membantu ambulans dengan membuka akses jalan.
"Yang bawa mobil aja sampai mau nangis, dia sampai bengong karena (melihat) anak kecil pengertiannya sudah seperti itu," kata Teebob, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (24/5/2021).
Hingga akhirnya, aksi heroik bocah tersebut membuat Teebob ingin mengenal lebih jauh dengan sosoknya.
Teebob pun berhasil bertemu dengan Adrian di kediamannya di daerah Margasari, Buahbatu, Kota Bandung pada Minggu (16/5/2021) lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Teebob akhirnya mengetahui lebih lanjut mengenai sosok Adrian.
Menurutnya, Adrian adalah bocah ceria yang tak malu meski baru pertama kali bertemu dengan orang asing.
Adrian tinggal bersama orang tuanya yang setiap hari berjualan tisu dan air mineral di lampu merah Samsat-Kircon, Bandung.

Baca juga: Viral Gadis Cantik Asal Wonogiri Hilang Misterius, Sempat Dijemput 3 Orang Pakai Motor di Rumahnya
Saat ditanya mengenai aksi heroiknya, Adrian mengaku berinisiatif sendiri melakukan hal tersebut.
Rupanya, hal itu dilakukan karena Adrian sangat menyukai mobil ambulans.
Bahkan, menurut pengakuan orang tuanya, Adrian sudah beberapa kali melakukan aksi serupa.
"Jadi sebetulnya ini bukan yang pertama kali melakukan, sudah beberapa kali, tapi yang dulu-dulu yang membantu seperti tidak mau berurusan lagi," kata Teebob.
Kini, di usianya yang menginjak tujuh tahun, Adrian tidak melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya.