Berita Solo Terbaru
Penasaran dengan Rel Layang Joglo Solo? Begini Kesaksian Pejabat RT di Permukiman yang Akan Tergusur
Proyek pemecah kemacetan bernama rel layang Joglo di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo sudah di depan mata.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Secara garis besar nanti akan ada banyak penggeseran, nanti kita lihat lagi," paparnya
"Begitu kurang lebih dari DED Untuk pembangunan ini pasti nanti akan ada paku bumi, dan itu pasti akan menggangu dan berdampak," katanya.
Dampak tersebut berupa retakan bangunan dan lalu lintas semakin padat merayap.
Nasib Warga Bagaimana?
Warga di kawasan Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo harap-harap cemas menunggu proyek rel layang Joglo.
Ketua RT 01 RW 15 Andhy Sunanto mengatakan, pihak warga masih menunggu keputusan pasti dari pihak terkait.
Rencananya pihak pemerintah melalui PT KAI bersama instansi terkait akan melakukan penggusuran rumah warga terdampak di bulan Juni.
“Ya masih menunggu, kemarin sudah validasi, warga sudah ditandai rumahnya," kata Andhy kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/5/2021).
Baca juga: Update Pembangunan Proyek Rel Layang Joglo Solo, Ditarget Selesai Juli 2022
Baca juga: Pemkot Solo Kekeh Mempertahankan Tanah Sengketa Sriwedari, Ini Kata Kuasa Hukum Ahli Waris
"Rencana Juli peletakan baru pertama dari pemkot, dan kami mendapatkan info terkahir dari pertemuan kami Juni besok akan digusur,” ujarnya.
Untuk realisasi penggusuran Andhy menyampaikan belum ada info pasti dari pihak kelurahan, Pemkot atau Kementerian PUPR.
“Kami juga masih menunggu pihak terkait, masih ada proses penyanggahan setelah validasi dari warga,” ujarnya.
“Kita masih menunggu dan rencana masih ada sekali lagi rapat,” ungkapnya.
Pihak RT setempat pun masih menunggu pihak dari petugas appraisal (penilai) yang menilai dari jumlah atau kalkulasi kerugian atas tanah.
“Untuk berapa yang akan diganti, berapa jumlahnya atau ganti rugi juga belum ada, kami masih menunggu apresial dan tim untuk menghitung," ujar Andhy.
"Masing-masing RT berbeda, tapi sejauh ini warga hanya bisa menerima dan pasrah," ungkapnya.