Berita Solo Terbaru
Penasaran dengan Rel Layang Joglo Solo? Begini Kesaksian Pejabat RT di Permukiman yang Akan Tergusur
Proyek pemecah kemacetan bernama rel layang Joglo di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo sudah di depan mata.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ditarget Tahun 2022 Selesai
Pembangunan proyek rel layang Joglo Solo ditargetkan selesai pada pertengahan 2022.
Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto menjelaskan, waktu pembangunan rel layang Joglo Solo sendiri akan dimulai pada pertengahan tahun ini.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap 2 Solo Capai 94,79 Persen, Kini Bersiap Vaksinasi Tahap III
Baca juga: Selvi Ananda Blusukan saat Hari Kartini di Solo, Bagikan Langsung Masker ke Rumah Warga
"Sehingga lama waktu pembangunan mencapai 18 bulan, dimulai pada Juli tahun ini," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (22/4/2021).
Sugeng memastikan bahwa anggaran pembangunan memakai dana APBN.
"Jadi APBD enggak terbebani. Pembangunannya didukung dana APBN," paparnya.
Adapun total anggaran pembangunan rel layang Joglo Solo diprediksi menelan biaya APBN sekitar Rp 76,062 miliar.
Untuk diketahui, pembangunan proyek rel layang Joglo Solo masuk dalam konsep besar pembangunan jalur ganda relasi Solo-Semarang
Itu mulai dari Stasiun Solo Jebres hingga kawasan Kaliyoso.
Jika ditambahkan itu, segmen jalur rel layang Stasiun Solo Balapan - Stasiun Kadipiro total membutuhkan anggaran Rp 424,023 miliar.
Pengerjaan diperkirakan baru rampung tahun 2023.
"Untuk pencairan tidak langsung. Itu bertahap karena itu bukan angka yang kecil," tutur dia.
Biaya Pembebasan Lahan
Alokasi anggaran Rp 107,7 miliar tengah disiapkan untuk biaya penertiban dan pembebasan lahan terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo Solo.
Besaran alokasi tersebut berdasarkan paparan dalam pertemuan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub dan Badan Anggaran DPRD Kota Solo di Jakarta, Senin (19/4/2021).
"Pembebasan bagi yang bersertifikat dan penertiban bagi warga yang tinggal di tanah PT KAI," terang Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto kepada TribunSolo.com, Rabu (21/4/2021).
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub memperkirakan kebutuhan anggaran untuk penertiban sebesar Rp 15 miliar.
Kurang lebih 537 bidang dengan total luasan 10.724,5 meter persegi akan terkena penertiban pembangunan proyek rel layang Joglo.
Baca juga: Kisah Warga Terdampak Proyek Rel Layang Joglo, Terbebani Biaya Kontrakan hingga Jualan Es Keliling
Baca juga: Ada Seruan Tutup Warung Daging Anjing di Solo Raya, Pemkab Ungkap Jogonalan Paling Banyak di Klaten
Sementara, kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan diperkirakan sebesar Rp 92,7 miliar.
Itu berdasarkan usulan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Kurang lebih 88 bidang akan dibebaskan dengan total luasan 9.003 meter persegi.
Berdasarkan informasi yang didapatkannya, Sugeng menuturkan pemberian ganti rugi dan santunan dampak sosial lahan terdampak rampung Juni 2021.
"InsyaAllah groundbreaking di bulan Juli 2021," ujar dia. (*)