Berita Boyolali Terbaru
Lemasnya Sopir Truk Ugal-ugalan di Boyolali, Diamankan Polisi saat Masih Distribusi Barang di Klaten
Sopir truk viral gegara ugal-ugalan dan nyaris menabrak emak-emak di simpang empat Surowedanan, Kabupaten Boyolali tertangkap.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Tadi kami dikejutkan dengan mobil yang tiba-tiba loncat masuk ke teras warung," katanya.
Baca juga: Motor Remuk Terbelah Dua Usai Kecelakaan Karambol dengan Dua Mobil di Aceh, Satu Keluarga Tewas
Baca juga: Malam Minggu Berujung Duka, Ridwan Tewas Kecelakaan Tunggal di Jumantono, Dua Hari Baru Ditemukan
"Mobil itu melaju cukup kencang dan entah mengapa mengarah ke arah warung kami," jelasnya.
"Beruntung, saat itu area teras yang biasanya digunakan sebagai tambal ban sedang sepi, padahal disitu ramai oleh pembeli dan anak-anak," ujarnya.
Akibat kecelakaan itu, Doni harus menanggung kerugian hinga Rp 5 juta akibat kerusakan yang ditimbulkan.
"Tadi mobil menabrak pohon kersen depan rumah, lalu plang tulisan "tambal ban" hingga kemudian meloncati saluran irigasi hingga menabrak pagar," ujarnya.
Baca juga: Malam Minggu Terakhir Ridwan, Korban Kecelakaan di Bawah Jembatan Jumantono, Keluarga Mengaku Tegar
Tak sampai dsitu, usaha bensin eceran milik Doni juga harus kandas karena ikut tertabrak oleh minibus tersebut.
"Semua bensin saya tumpah dan etalasenya juga rusak parah," ungkapnya.
Adapun kondisi mobil mengalami rusak parah baik sisi depan hingga belakang.
Proses evakuasi menggunakan forklift yang juga dibantu oleh warga sekitar.
Adapun Dikha sang pengemudi tidak mengalami luka apapun dan langsung diamankan oleh Polres Karanganyar untuk dilakukan penyelidikan.
Kasus Kecelakaan Lainnya di Karanganyar
Kakak korban kecelakaan tunggal di jembatan perbatasan antara Karanganyar dan Polokarto, Sukoharjo tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono buka suara.
Kakak Korban, Andi Wibowo mengatakan, keluarga saat korban diketahui tidak pulang ini sudah berusaha melakukan pencarian.
Kepada TribunSolo.com, Andi menceritakan bahwa dirinya mencari adiknya di semua tempat nongkrong dan biasa bermain.
Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan di Jumantono yakin Kejadian Murni Kecelakaan, Tepis Isu Pembunuhan
Baca juga: Kecelakaan Air di Waduk Kedung Ombo Sering Terjadi, Menimpa Wisatawan dan Pemancing
"Saya sudah cari ke teman-temannya yang biasa dia ajak main, tapi hasilnya nihil," katanya pada Senin (17/5/2021).
Sebab, korban pamit sejak sabtu malam.
"Seharusnya minggu pagi sudah ada di rumah namun ini kok tidak ada," jelasnya.
Dia sempat mengunggah pengumuman orang hilang via sosial media.
"Saya minta bantuan akun facebook @infowongKaranganyar untuk mencari adik saya, siapa tahu ada yang melihat," terangnya.
Baca juga: Kecelakaan Karambol di Jalan Slamet Riyadi Solo, Libatkan 2 Motor & 1 Mobil, Satu Pengendara Terluka
Namun tak berselang lama, kabar penemuan telah tiba dan kondisinya sudah dalam keadaan tak bernyawa.
"Saya dapat kabar dari tetangga mengenai penemuan adik saya di jembatan perbatasan Karanganyar - Magetan di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono," ungkapnya.
Kini setelah menjalani hasil visum di RSUD Karanganyar, keluarga menerima kenyataan bahwa ini murni musibah kecelakaan.
"Kami telah mendengar penjelasan dari pihak Unit Satlantas Karanganyar, dan dokter yang melakukan visum dan murni ini kecelakaan," ujarnya.
Jasadnya kemudian dimkamakan di dekat rumahnya di Dusun Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo pada pukul 13.30 WIB.
Malam Minggu Terakhir
Keluarga Ridwan (19) korban kecelakaan lalulintas tunggal di jembatan perbatasan antara Karanganyar dan Polokarto, Sukoharjo tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono mengaku ikhlas.
Sang kakak Andi Wibowo mengaku pertemuan dengan adiknya, Ridwan (19) pada Sabtu (15/5/2021) merupakan yang terakhir.
Ridwan pamit untuk bermain bersama kawan-kawannya memanfaatkan momen malam Minggu.
Baca juga: Kecelakaan Air di Waduk Kedung Ombo Sering Terjadi, Menimpa Wisatawan dan Pemancing
Baca juga: Kisah Pilu Pria Tewas Kecelakaan H-1 Lebaran, Si Anak Nangis Baju Baru untuk Ayah Tak Sempat Dipakai
"Biasa dia pamit main malam Minggu, pasti kami izinkan," katanya, Senin (17/5/2021). .
Namun keesokan harinya Ridwan tak pulang hingga akhirnya membuat panik satu keluarga.
"Seharusnya Minggu pagi dia sudah pulang kok ini belum kelihatan," ujarnya.
Kemudian Andi mencari Ridwan di rumah teman-temannya yang biasa dia sambangi.
Baca juga: Kecelakaan di Sumberlawang Sragen, Motor Pengendara Seperti Melayang Hantam Truk hingga Kaca Pecah
"Saya datangi satu persatu temannya main, dan tempatnya nongkrong, tapi hasilnya nihil," ucapnya.
Hingga akhirnya pada Senin (17/5/2021) pukul 08.00 WIB dirinya mendapat kabar ada motor persis milik adiknya yang berada di Kecamatan Jumantono Karanganyar.
"Ada kabar motor kecelakaan warnanya hitam putih persis dengan milik adik saya," ungkapnya.
"Hingga akhirnya saya konfirmasi dan benar itu milik adik saya," jelasnya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Mengenaskan di Gemolong Sragen : Yamaha Nmax Tubruk Truk, 1 Tewas
Jenazah Ridwan langsung dimakamkan usai mendapat visum dari RSUD Karanganyar.
"Kami sudah ikhlas dan menerima ini sebagai musibah kecelakaan," terangnya.
"Tadi sampai rumah pukul 12.30 dan 13.30 langsung dimakamkan," imbuhnya.
Warga Geger Temuan Jasad
Warga digemparkan dengan penemuan jasad yang sudah tidak bernyawa di Kabupaten Karanganyar, Senin (17/5/2021)
Penemuan jasad tersebut di bawah jembatan perbatasan antara Karanganyar dan Polokarto, Sukoharjo tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, usut punya usut jasad yang menggemparkan warga pukul 08.00 WIB, bernama Ridwan (19) asal Dusun Brongkol RT 01 RW 10 Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo.
Sosok yang juga pelajar itu menggunakan baju pink lengan panjang dan celana pendek tersebut tertelungkup di antara batu.
Baca juga: Tragedi Berdarah di Klaten, Polisi Bongkar Motif Pelaku Bunuh Tetangga: Dendam Sering Diejek
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Klaten Geger, Temuan Pemuda Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Sayat di Leher
Sementara ada motor Honda Scoopy bernomor polisi AD-2103-AH tergeletak.
Menurut Sekretaris Desa Tugu, Sujoko Prihantoro, penemuan jasad sempat menggemparkan warga tersebut.
Terlebih sosok yang ditemukan memiliki beberapa kecurigaan apakah kecelakaan murni atau korban pembunuhan yang diduga sesakan-akan kecelakaan.
"Pertama kontak motor dalam keadaan off, dan kunci masih menempel hingga motor asumsinya remuk kalau jatuh tapi tidak," katanya kepada TribunSolo.com.
"Lalu kedua ditemukan handphone milik korban yang sudah terbelah di dalam jok motor," imbuhnya membeberkan.
Dikatakan, kecurigaannya semakin membesar dengan jarak antara motor dan jasad yang cukup jauh jaraknya.
"Kami menemukan jasad di bawah kolong jembatan, biasanya kalau kecelakaan itu loncat ke depan bukan tepat di kolong," ungkapnya.
Dirinya menuturkan kondisi jasad saat ditemukan sudah dalam keadaan membiru di sekujur tubuhnya ABG tersebut.
"Sepertinya sudah dalam beberapa hari, karena banyak lalat yang mengerubungi," jelasnya.
"Saat ini jasad sudah dibawa di RSUD Karanganyar untuk diperiksa," aku dia membeberkan.
Warga Mojolaban Tewas
Seorang pria ditemukan tewas tenggelam di sungai di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Kanit Reskrim Polsek Mojalaban, Iptu Sadimin mengatakan, korban AS (26) merupakan warga Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban.
"Kegiatannya juga pengamen,” ujar Mulyanta kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
Dirinya sampaikan kejadian tersebut berawal dari laporan warga karena ada orang yang tenggelam.
Baca juga: Jangan Senang Dulu! Besok Operasi Ketupat Berakhir, Tapi Penyekatan Pemudik di Solo Sampai 24 Mei
Baca juga: Tragedi Perahu Wisata Lebaran Terbalik di Boyolali, Anak Kembar dan Ibu Ditemukan Tewas Berpelukan
Sesampainya di TKP, jasad sudah diangkat ke tepi aluran sungai untuk dilakukan evakuasi pemeriksaan.
“Langsung dibantu tim kesehatan, warga sekitar sudah diangkat untuk proses proses pemeriksaan,” katanya.
“Berdasarkan identifikasi tidak ada tanda tanda kekerasan dan memang itu murni kecelakaan,” tambahnya.
Menurutnya kronologinya, saat itu korban dan temannya Taufik sedang beristirahat untuk mengobrol di pintu air PBS.
“Diketahui dirinya hendak menolong temannya akan tetapi dirinya ikut tenggelam,” ujarnya.
Ia sampaikan Taufik terpleset jatuh ke aliran sungai tersebut dan sang korban refleks meloncat untuk menolong yang terjatuh.
“Dari kesaksian warga ia berusaha menolong temannya yang tiba-tiba terjatuh ke sungai dan pas ditolong temannya selamat,” ungkapnya.
Nahas sang korban ternyata tidak bisa menepi dan berujung terbawa arus dan meninggal dunia.
“Evakuasi dilakukan di sepanjang 100 meter dan dilakukan selama setengah jam,” ujarnya.
“Setelah ditemukan akhirnya pihak puskesmas setempat lakukan pemeriksaan di puskesmas,” tambahnya.
Pihak kepolisian mengaku langsung mengundang dan melibatkan pihak keluarga dalam evakuasi korban.
“Pihak keluarga tidak ingin melakukan otopsi dan jasad diserahkan kepada pihak keluarganya," terang dia. (*)