Berita Solo Terbaru
Ogah Kecolongan Insiden Tarif Parkir Harga Selangit di Jogja, Gibran Bakal Tindak Tegas Jukir Nakal
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo memastikan belum ada aduan soal tarif parkir tak wajar di wilayahnya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo memastikan belum ada aduan soal tarif parkir tak wajar di wilayahnya.
Besaran tarif parkir, untuk diketahui, saat ini tengah menjadi sorotan.
Itu terjadi setelah adanya temuan harga tak wajar di kawasan Malioboro Yogyakarta.
Harga sekali parkir mobil, misalnya, dipatok Rp 20 ribu.
Kepala Bidang Perparkiran Dishub Kota Solo, Henry Satya Negara mengatakan belum ada aduan yang diterimanya terkait hal serupa.
Baca juga: Apesnya Ibu Muda di Solo, Lupa Taruh HP di Dashboard Motor, Ternyata Dicuri Maling yang Terekam CCTV
Baca juga: Tegas! Wali Kota Solo Gibran Siap Sikat PKL yang Sengaja Ngepruk Harga, Warung Langsung Ditutup
"Selama ini belum ada aduan (ke Dishub) terkait tarif parkir sampai melebihi dari ketentuan," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (2/6/2021).
Tarif parkir yang berlaku di Kota Solo didasarkan Perda Kota Solo Nomor 9 Tahun 2011. Itu disesuaikan dengan zona parkir.
Henry menuturkan tidak ada penerapan tarif parkir khusus liburan di Kota Solo.
"Tidak ada tarif khusus. Misalnya, tarif khusus lebaran, itu tidak ada," tuturnya.
Henry menegaskan bagi juru parkir yang menarik tarif parkir melebihi ketentuan akan mendapat sanksi.
Mulai dari surat peringatan pertama hingga pencabutan kartu tanda anggota (KTA). Itu berdasarkan Perda Kota Solo Nomor 1 Tahun 2013.
"Tiga kali teguran atau pelanggaran dalam tahun yang sama akan kita lakukan pencabut KTA," terang dia.
"Bila KTA sudah dicabut, yang bersangkutan tidak boleh bertugas sebagai juru parkir," tambahnya.
Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tidak segan-segan menindak tegas juru parkir nakal yang mematok tarif melebihi ketentuan.
"Tempat parkir ini baru kita kaji juga. Banyak sekali yang nakal soalnya," katanya.
Namun, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut enggan menyebutkan secara spesifik lokasi temuan yang didapatkannya.
Gibran mempersilahkan warga untuk melapor jika ada temuan juru parkir nakal.
"Kalau ada keluhan disampaikan saja," ucapnya.
Insiden di Yogyakarta
Tarif parkir yang tak wajar di Malioboro viral beberapa waktu terakhir ini.
Menanggapi kasus di Yogyakarta tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meyebutkan pernah mendapatkan laporan serupa.
Adanya tarif parkir yang tak wajar di Solo.
Baca juga: Fakta di Balik Viral Pecel Lele Mahal, Penjual Bukan PKL Malioboro hingga Harga Sudah Terpampang
Baca juga: Ini Sosok Penjual Pecel Lele di Malioboro yang Viral karena Patok Harga Mahal, Ternyata Orang Baru
Gibran Rakabuming mengatakan, terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya parkir liar di wilayahnya.
“Ya masih ada laporan parkir yang tidak wajar, itu masih menjadi PR kami,” ujar Gibran kepada TribunSolo.com, Selasa (1/6/2021).
Baca juga: Viral Kasus Pecel Lele Mahal, saat Ditelusuri Ternyata Bukan di Malioboro,Kini Pedagang Tuntut Balik
“Kita masih menemukan banyak komplain di situ (parkir liar) juga,” ungkapnya.
Gibran mengatakan, dibandingkan komplain harga makanan yang mahal, pihak pemkot lebih banyak mendapatkan keluhan soal parkir liar.
“Padahal kami sudah kumpulkan semua sektor-sektor dan tukang parkir,” ujarnya.
Baca juga: Viral Wanita Curhat Mahalnya Pecel Lele di Malioboro, Ketua Paguyuban Pedagang Angkat Bicara
“Kami juga koordinasi dengan dishub untuk tindak tegas juru parkir yang nakal,” urainya.
Menurutnya, di sejumlah tempat masih banyak ditemukan pelanggaran seperti tarif parkir yang tidak wajar dan tidak sesuai zona.
“Ya di tempat seperti pusat pinggiran restoran dan wisata,” tambahnya.
“Padahal kan sudah jelas zonanya, ada aturannya. Kami akan tertibkan lagi nanti,” pungkasnya.
Gibran Buat Solo Mirip Malioboro
Wali Kota Solo Gibran rakabuming Raka menyebut pihaknya akan menjadikan wisata Taman Bale kambang dan kawasan Ngarsopuro atau Jalan Gatot subroto Solo, sebagai tujuan utama wisatawan datang ke Solo.
Gibran mengatakan 2 tempat tersebut memiliki potensi wisata paling besar.
Baca juga: Bukan Gibran, Ternyata Pengembangan Taman Balekambang Solo Perintah Langsung dari Presiden Jokowi
“Kami akan fokus di Balaikambang dan Kawasan Ngarsopuro di Gatot Subroto,” kata Gibran kepada TribunSolo.com, Rabu (19/5/2021).
“Yang jelas nanti destinasi dan wisata di kota Solo selain itu (Balekambang dan Ngarsopuro), termasuk hotel kami tingkatkan,” ujarnya.
Gibran menyatakan, sudah menyusun beberapa rancangan anggaran untuk revitalisasi tersebut.
“Ya sudah kami susun, ada anggarannya, dikit-dikit kami perbaiki,” tambahnya.
“Kalau kemarin Gatot Subroto katanya akan seperti Malioboro, kami nanti akan bangun lebih dari itu,” ujarnya.
Disamping itu Gibran menyampaikan akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait se-Solo Raya untuk tingkatkan sektor pariwisata.
Ia menyebut, Kota Solo harus bisa mendapat keuntungan dari sejumlah objek wisata langganan wisatawan, yang justru ada di sekeliling Kota Solo.
“Ya kita akan menggandeng Kabupaten-kabupaten lain untuk lebih siap destinasi wisatanya,” ujarnya.
“Misal beli souvenir-nya di Solo, nginapnya di Solo, makannya di Solo, tapi wisata-nya di Tawangmangu, kan tidak apa -apa,” ungkapnya. (*)