Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Kesaksian Tentang Tokoh PDIP Boyolali S Paryanto, Meski Beda Partai Tekankan DPRD Itu Lembaga Netral

Suasana haru terlihat saat pegawai memberi penghormatan terakhir kepada jenazah Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto, Kamis (3/6/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Fristin Intan
Suasana haru terlihat saat pegawai memberi penghormatan terakhir kepada jenazah Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto, Kamis (3/6/2021). 

Menurutnya, S.Paryanto selalu memberikan motivasi positif pada anggota lain.

"Meski kita berasal dari latar belakang berbeda. Beliau selalu menekankan, lembaga ini lembaga putih (netral)," aku dia.

"Satu warna yang sama karena tujuannya kami adalah melayani masyarakat Boyolali," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Bikin Haru, Istri Mendiang Ketua DPRD Boyolali Dipapah saat Antar Jenazah S Paryanto ke Pemakaman

Baca juga: Sosok Mendiang S Paryanto, Sudah Tiga Periode Jabat Ketua DPRD: Disebut Tokoh Pembangunan Boyolali

Hal tersebut dilihat dari beberapa program pembangunan dan fisik, Ketua DPRD selalu menekankan untuk menganggarkan minimal 30 persen.

Selain itu, S. Paryanto dikenal sebagai pekerja keras dan selalu mendukung dan memotivasi anggota DPRD.

"Beliau selalu mensuport dan memotivasi serta memperhatikan kesejahteraan teman-teman. Kami sangat kehilangan, karena kebijaksanaan beliau saat memimpin," harap dia.

Agus mengenang kali pertama ia bertemu dengan Ketua PDC PDIP Boyolali itu pada 2004.

S. Paryanto dikenal sebagai pekerja keras dan mudah menyesuaikan diri.

Bahkan keduanya juga menjadi anggota DPRD sejak 2009.

"Saya sangat menghargai beliau yang sangat menguasai kelembagaan ini. Setiap memimpin rapat beliau selalu hafal dan menguasai materi yang dibahas," jelas dia.

"Kami merasa sangat kehilangan sosok yang mampu merangkul kami," terangnya.

Sementara istrinya Siti Juwariyah menangis dan harus dipapah oleh kerabatnya.

Suara tangisan Siska Rina Sita Eviliana pecah saat mengiringi kepergian jenazah tokoh Boyolali tersebut.

Baca juga: Misteri Waduk di Boyolali, Baru Mei Lalu Telan Korban 10 Orang, Kini Remaja Ditemukan Tak Bernyawa

Baca juga: Konvoi Kelulusan SMA Nyari Tempat Dingin di Tawangmangu, Puluhan Pelajar Berurusan dengan Polisi

"Bapak..Bapak," suara tangisan terdengar di tengah para pelayat.

Setelah disemayamkan di Kantor DPRD Boyolali, Jenazah kemudian dibawa ke pemakaman umum (TPU) Bakalan, Karanggeneng, Boyolali.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved