Berita Solo Terbaru
Pegiat Pendidikan Solo Tanggapi Kebijakan Jokowi Soal Sekolah Tatap Muka, Sebut Terlalu Tergesa-gesa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hanya boleh dilakukan 2 hari dalam seminggu.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hanya boleh dilakukan 2 hari dalam seminggu, durasi waktu pertemuan juga hanya 2 jam.
Menanggapi kebijakan Presiden Jokowi tersebut, Pegiat Pendidikan dari Yayasn Satu Karsa Karya, Kangsure Suroto buka suara.
Kangsure berpendapat, saat ini masih terlalu dini untuk menyambut PTM yang seharusnya disesuaikan dengan kondisi daerah.
Baca juga: Sempat Antar Anak ke Sekolah, Pria di Bone Ditemukan Tewas Tergantung di Ruang Tamu
Baca juga: Tegas, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tolak Sekolah Tatap Muka: Tak Mungkin Anak-anak Kita Korbankan
“Itu terlalu tergesa-gesa, itu perlu dievaluasi lagi,” kata Kangsure kepada TribunSolo.com, Selasa (8/6/2021).
“Setiap kondisi dari masing-masing daerah akan berbeda-beda, situasi nanti pun pasti akan berbeda,” tambahnya.
Menurutnya epidemic dari kasus covid-19 di kota Solo pun terus naik turun dan pernyataan dari Presiden Jokowi tidak bisa langsung diimplementasikan.
“Mungkin dia mengatakan gitu karena kasus covid-19 di Kudus dan Madura sedang memuncak,” katanya.
Baca juga: Terjadi Lagi, Bobby Menantu Jokowi vs Gubernur Edy : Dulu soal Karantina, Kini Sekolah Tatap Muka
“Padahal kita juga tidak mengatahui situasi kedepan di bulan Juli, tentu kita ingin yang baik dan positif,” paparnya.
Dia juga menyoroti sarana prasarana sekolah, antara sekolah swasta dan negeri tentu akan berbeda.
“Bisa jadi nanti di sekolah swasta sangat memadai dan lebih siap dibanding negeri, secara jumlah kelas lebih banyak,” papar dia.
Baca juga: Daftar Lengkap Zonasi PPDB 2021 untuk SMA Negeri di Solo: Satu Sekolah Diperebutkan 3-4 Kelurahan
Artinya, kasus Covid-19 masih fluktuatif (naik turun) dan sekolah memiliki kesiapan yang berbeda.
“Jika nanti itu menjadi Kebijakan harus menyesuaikan di masing-masing sekolah,” ungkapnya.
“PTM-nya saya mendukung, untuk implemetasi titahnya dari Jokowi itu tadi dua poin tadi harus dievaluasi,” tandasnya.
Zonasi PPDB 2021 untuk SMA Negeri di Solo