Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Soal Kebijakan Sekolah Tatap Muka Jokowi, Pemkab Boyolali Dukung: Penting untuk Perkembangan Anak

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali mendukung kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Presiden Joko Widodo.

TribunSolo.com/Muchlis Jr - Biro Setpres
Presiden Jokowi saat berada di Jogjakarta, Minggu (28/2/2021) hingga kini Senin (1/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali mendukung kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Presiden Joko Widodo. 

Seperti diketahui, Jokowi membuat kebijakan sekolah tatap muka hanya boleh digelar 2 hari dalam seminggu dan tidak lebih dari dua jam. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto mengatakan, dirinya menyambut baik kebijakan tersebut. 

Baca juga: Jelang 100 Hari Gibran Pimpin Solo: Pembelajaran Tatap Muka Jadi PR, Ini Pendapat Pegiat Pendidikan

Baca juga: Ditanya Pembelajaran Tatap Muka di Solo Pasti Digelar 12 Juli 2021, Wali Kota Gibran : Saya Yakin!

Sebab, selama ini pembelajaran selalu dilakukan secara daring. 

"Meyambut baik atas kebijakan dari Presiden tersebut, kami semua menyambut dengan antusiasme yang tinggi," kata Darmanto, Selasa (8/6/2021).

Dia memaparkan, kebijakan pendidikan tatap muka sangat penting untuk masa depan peserta didik.

PTM ini dapat menumbuh kembangkan potensi peserta didik lebih baik lagi. 

"Lama tidak PTM akan berpengaruh negatif terhadap tumbuh kembang peserta didik," ujar Darmanto.

Tanggapan Pegiat Pendidikan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hanya boleh dilakukan 2 hari dalam seminggu, durasi waktu pertemuan juga hanya 2 jam. 

Menanggapi kebijakan Presiden Jokowi tersebut, Pegiat Pendidikan dari Yayasn Satu Karsa Karya, Kangsure Suroto buka suara. 

Kangsure berpendapat, saat ini masih terlalu dini untuk menyambut PTM yang seharusnya disesuaikan dengan kondisi daerah. 

Baca juga: Sempat Antar Anak ke Sekolah, Pria di Bone Ditemukan Tewas Tergantung di Ruang Tamu

Baca juga: Tegas, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tolak Sekolah Tatap Muka: Tak Mungkin Anak-anak Kita Korbankan

“Itu terlalu tergesa-gesa, itu perlu dievaluasi lagi,” kata Kangsure kepada TribunSolo.com, Selasa (8/6/2021).

“Setiap kondisi dari masing-masing daerah akan berbeda-beda, situasi nanti pun pasti akan berbeda,” tambahnya. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved