Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Cegah Penularan Corona Varian Delta, Menko Perekonomian Minta Warga Isolasi 5 Hari

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja Kecamatan Jatinom, Klaten, pada Sabtu (19/6/2021).

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menaiki kendaraan pengangkut sampah yang diberikan untuk Kecamatan Jatinom, Klaten, Sabtu (19/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja Kecamatan Jatinom, Klaten, pada Sabtu (19/6/2021).

Pantauan TribunSolo.com di lokasi, rombongan Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bupati Klaten, perwakilan MURI dan Muspida.

Dalam kunjungannya, ia membahas soal virus corona varian Delta yang ditemukan di Kudus.

Airlangga mengatakan, warga Klaten yang pulang ziarah atau silaturahmi ke Kudus diminta untuk isolasi terlebih dahulu.

"Kalau bisa isolasi wilayah selama lima hari," paparnya.

Baca juga: 8 Petugas PMI Klaten Positif Covid-19, Sumber Penularan Masih Menjadi Misteri

Baca juga: Kronologi Balita Ditemukan Tewas di Trucuk Klaten : Tercebur Selokan, Lantas Hanyut di Kali Dengkeng

Lebih lanjut ia menyampaikan, apabila orang tersebut hasil tes swabnya sebanyak dua kali menunjukkan negatif maka baru boleh berbaur lagi dengan masyarakat.

"Kalau hasil PCR sebanyak dua kali sudah dinyatakan aman maka baru berbaur dengan masyarakat," katanya.

Menurut politisi Golkar ini, varian Delta ini harus diwaspadai karena varian Delta tingkat penularannya 95 persen.

"Ini yang harus dijaga dari varian-varian Covid-19 yang lain," ujar dia.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk disiplin memakai masker.

"Saya ingatkan kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan bu camat bahwa pakai masker itu mencegah penularan Covid-19 hingga 95 persen," katanya.

Soal Pilpres

Pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden masih tiga tahun lagi.

Namun demikian, sejumlah partai politik sudah mulai memanaskan mesin politiknya di daerah-daerah.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo sudah tidak mungkin untuk mencalonkan diri sebagai capres pada 2024 mendatang.

Tak terkecuali untuk Partai Golongan Karya (Golkar).

Partai Golkar menggelar konsolidasi dengan fraksi partai berlambang pohon beringin itu serta ormas dan organisasi sayap se-Jawa Tengah di Hotel Alana Solo, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Dengar Curhatan Difabel Soal Kartu Pra Kerja, Menteri Airlangga : Modelnya Sedang Kita Siapkan

Baca juga: Baliho Puan Maharani Bermunculan di Jatim, Mulai Tes Ombak untuk Maju Pilpres 2024?

Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto pada hari ini melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

Airlangga tiba di Kecamatan Jatinom sekitar pukul 10.00 WIB.

Kala ditanya apakah dirinya akan maju sebagai capres pada 2024 mendatang, Airlangga menjawabnya dengan guyon.

"Ora takon, ojo mikir, nyambut gawe sek (tidak tanya, tidak memikirkan, dan bekerja dahulu)," tuturnya seusai acara pemberian kendaraan pengangkut sampah, Sabtu (19/6/2021).

Kartu Pra Kerja

Menko Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto merespon masukan difabel soal pelatihan program Pra Kerja secara optimal.

Sahabat Tuli, misalnya, mereka harus bekerja keras untuk memahami maksud gerak bibir narasumber.

Selain itu, mereka harus mengunduh aplikasi penerjemah.

Itupun masih menghadapi tantangan.

Aplikasi kadang tidak bisa mengikuti kecepatan bicara narasumber.

Baca juga: Rekor Tertinggi Selama Pandemi, Covid-19 di Karanganyar Tembus 810 Kasus dalam Kurun Waktu 2 Bulan

Baca juga: Kisah Anisa Penjual Tunarungu Asal Magelang : Ikut Pra Kerja Jokowi Tapi Download Aplikasi Khusus

Akhirnya, membuat pemahaman mereka tersendat-sendat.

Adanya semacam subtitle menjadi salah satu yang diharapkan ada selama pelatihan online.

Menko Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto merespon keluh kesah tersebut.

"Jadi tadi kita melihat luar biasa disabilitas menyesuaikan antara instruksi lisan dengan menerjemahkan menjadi bahasa tulis," kata dia, Jumat (18/6/2021).

"Sehingga ini menjadi suatu catatan bagi program sehingga ke depan ada beberapa program yang kita coba supaya friendly Difabel," tambahnya.

Airlangga mengatakan model ramah Disabilitas saat ini tengah diramu tim Pra Kerja.

"Nanti modelnya akan kita siapkan," ujarnya.

Kisah Penerima

Keterbatasan pendengaran tidak membuat Anisa Kusumawardani berpangku tangan dengan orang di sekitarnya.

Sahabat Tuli asal Magelang tersebut memilih bekerja sebagai pustakawan di SD Negeri Salam 1.

Itu dilakukan sejak lulus kuliah dan sudah berjalan lebih kurang 2 tahun.

Kerja kerasnya itu demi membantu ekonomi keluarga.

Tak berhenti di situ, Anisa kemudian berkeinginan untuk melakukan penghasilan sampingan dengan membuka usaha.

Reseller busana muslim yang tercetus di pikirannya.

Ia kemudian mencari-cari informasi soal modal usaha.

Itu dilakukannya, salah satunya melalui media sosial instagram.

Baca juga: Hanya di Colomadu Karanganyar, Rumah Dipasangi Stiker Merah Putih : Tandanya Masih Isolasi Mandiri

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 Telah Ditutup, Catat Pengumuman & Cara Mengecek Lolosnya

Tahun 2020, didapatinya informasi tentang program Pra Kerja yang dicetuskan Presiden Jokowi.

Dimana para pendaftar mendapat insentif Rp 2,4 juta sebagai modal usaha.

Ikutlah ia mendaftar. Anisa harus menguras keringatnya.

"Saya tertarik ingin menambah pengetahuan dan membangun ekonomi keluarga," kata Anisa kepada TribunSolo.com saat acara dialog Menko Perekonimian Airlangga dengan Penerima Kartu Prakerja di Alila Hotel Solo, Jumat (18/6/2021).

Ia menyisihkan waktunya setelah bekerja untuk mendaftar belum juga masalah jaringan yang kadang ada kadang tenggelam.

Itupun tidak sekali jadi. Tiga kali Anisa harus mendapat penolakan. Namun, itu tidak menggoyahkan niatnya.

Dicobalah pendaftaran pra kerja gelombang ke-empat dan mimpi Anisa untuk mendapat modal usaha tercapai.

Empat pelatihan diikutinya di antaranya, cara berjualan melalui media sosial, cara membuat kopi, cara untuk membuat foto produk, dan tutorial make up dasar.

"Sore hari setelah pulang kerja, saya langsung cari spot internet yang bagus supaya bisa ikut pelatihan," kata Anisa.

Pelatihan itu memberikan tantangan bagi Anisa. Ia harus mencari cara agar dirinya bisa memahami penjelasan pembicara.

"Awalnya agak kebingungan, kemudian menggunakan aplikasi mengubah suara jadi teks supaya bisa memahami," tutur dia.

"Selain itu juga membaca gerak bibir," tambahnya.

Baca juga: Curhatan Warga Boyolali Terdampak Tol Solo-Jogja : Proyek Berjalan, Tapi Kini Belum Dapat Ganti Rugi

Baca juga: Hercules Remote Made In Boyolali Bikin Kagum : Dibuat 2 Pria Lulusan SMA, Dibanderol Rp 5 Juta

Meski begitu, Anisa tetap menghadapi tantangan.

Penjelasan yang terlalu cepat narasumber menjadi satu diantaranya.

"Penjelasan terlalu cepat, aplikasi kadang tidak bisa mengimbangi. Harus lihat prosesnya secara visual," ucapnya.

Bila dirinya kebingungan dengan penjelasan. Anisa memanfaatkan fitur chat yang ada di aplikasi.

"Untuk bisa lebih memahami, biasanya coba untuk praktik sendiri," ujarnya.

Anisa berharap ke depan ada fasilitas subtitle supaya Sahabat Tuli bisa optimal dalam pelatihan.

"Sebenarnya lebih baik ada substitle. Semisal tidak ada penerjemah bahasa isyarat, masih bisa mengikuti dengan melihat langsung di monitor," ucapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved