Berita Solo Terbaru
Kondisi ISI Solo Setelah Muncul Klaster Covid-19, Kampus Lockdown Dua Minggu: Penularan dari Asrama
Kasus corona di dunia pendidikan masih terus muncul. Kini Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta terpaksa harus lockdown.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kasus corona di dunia pendidikan masih terus muncul.
Kini Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta terpaksa harus membuat kebijakan menutup kegiatan kampus atau lockdown.
Keputusan lockdown ini hanya diberlakukan untuk Kampus 2 yang berada di Mojosongo, Kecamatan Jebres.
Baca juga: Bak Hujan di Tengah Kemarau, Sragen Dapat 10 Ribu Vaksin di Tengah Label Zona Merah & Corona Meroket
Sementara Kampus 1 masih dibuka dan hanya gedung Pascasarjana yang di-lockdown.
Menurut Humas ISI, Esha Karwinarno, penyebaran Covid-19 bermula dari klaster asrama mahasiswa yang ada di Kampus 2 Mojosongo.
Baca juga: Ada Sejumlah Jenis Kendaraan Boleh Lewat, Meski Jalan Pandanaran Boyolali Ditutup pada Malam Hari
Baca juga: Update Piala Wali Kota Solo yang Sempat Ditunda, Gibran : Persiapan Jelang Kick-off Sudah 100 Persen
"Kemarin dari anak asrama sudah ada yang menjalani karantina di Asrama Haji Donohudan," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (24/6/2021).
Adapun sisanya akan menjalani tracing swab test pada esok Jumat (25/6/2021) oleh Puskemas Mojosongo.
"Esok Jumat semua mahasiswa asrama yang berjumlah 47 orang akan menjalani swab test," ujarnya.
Selain klaster asrama ada juga yang berasal dari kegiatan pameran mahasiswa.
"Kemarin ada 15 orang yang positif dari klaster pameran mahasiswa, namun tidak semua tinggal di asrama dan ada juga yang bersama orang tua di rumah masing-masing," ucapnya.
Demi mencegah penularan dan penyebaran virus Covid-19, pihak kampus melaksanakan lockdown dengan jangka waktu dua minggu.
"Dimulai pada esok hari, Jumat (25/6/2021) hingga Kamis (8/7/2021)," terangnya.
Adapun di Kampus 1, yang ada di Jebres hanya di lockdown pada Gedung Pascasarjana, setelah sebelumnya salah seorang staf meninggal dunia dengan positif Covid-19.
"Setelah di tracing dari gedung lain tidak ada yang positif sehingga hanya satu gedung saja," ucapnya.