Berita Solo Terbaru
Alasan Pemkot Solo Dirikan Tempat Isolasi Terpusat Baru: Masyarakat Banyak yang Tidak Disiplin
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mendirikan tempat isolasi terpusat ditiap-tiap Kecamatan yyang menggunakan gedung sekolah
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mendirikan tempat isolasi terpusat ditiap-tiap Kecamatan.
Tempat isolasi terpusat yang baru ini akan menampung Orang Tanpa Gejala (OTG) kasus corona, di wilayah masing-masing Kecamatan.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, tempat isolasi terpusat ini untuk mengantisipasi tempat isolasi terpusat yang sudah ada penuh.
Teguh juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat yang tidak taat protokol kesehatan.
Sehingga tempat isolasi terpusat yang baru disiapkan Pemkot Solo.
"Kita upayakan tidak isoman di rumah. Karena kesadarannya kurang." katanya, Sabtu (3/7/2021).
"Misal antigen positif, kan menunggu PCR butuh waktu tiga hari. Tapi banyak tidak betah dan malah kelaur ngobrol sama orang lain," jelasnya.
Baca juga: Pemkot Solo Siapkan Tempat Isolasi Terpusat Baru Berupa Gedung Sekolah, Akan Ada di Setiap Kecamatan
Baca juga: Alasan Gibran Tunda Sekolah Tatap Muka di Solo: Tak Ingin Ada Klaster Corona dari Sekolah
Baca juga: Anda OTG di Solo? Kini Tempati Gedung SD yang Disulap Jadi Ruang Isolasi,Ada Kasur & Makan Disiapkan
Baca juga: Hari Pertama PPKM Darurat di Solo Dinilai Belum Efektif : Masih Ramai, Pemkot Siapkan Stiker Khusus
Tempat isolasi pusat yang baru ini akan mulai dibuka pada Senin (5/7/2021).
"Kita siapkan tujuh gedung sekolah di tiap-tiap Kecamatan," ujarnya.
Teguh berharap, dengan penerapan PPKM Mikro Darurat ini dapat menekan angka penularan Covid-19 di Kota Solo.
"Bilamana angka penularan Covid-19 ini belum mengalami penurunan, maka PPKM bisa terus diperpanjang," jelasnya.
Sekda Solo Ahyani mengatakan, untuk Kecamatan besar di Kota Solo akan ada dua sekolah yang dialihfungsikan.
"Tiap Kecamatan akan menggunakan gedung sekolah. Untuk Kecamatan besar seperti Jebres dan Banjarsari menggunakan dua sekolah," katanya, Jumat (2/7/2021).
Untuk isolasi mandiri di Gedung Sekolah itu, akan digunakan jika tempat isolasi pusat yang ada seperti Solo Techno Park dan Graha Wisata sudah penuh.
"Graha Wisata kita akan buka setelah Brimop pindah ke Joyokusuman," ujarnya.
Ahyani berharap, kasus Covid-19 di Solo bisa ditekan. Sehingga tempat isolasi di gedung sekolah ini tak jadi dibuka.

Pernyataan Gibran
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, peningkatan kasus covid-19 di Kota Solo sangat tinggi.
"Yang melakukan isoman (isolasi mandiri) banyak yang belum tertib," katanya Rabu (30/6/2021).
"Kita sudah kasih isoman (di rumah) malah gak tertib," imbuhnya.
Oleh karenanya, delapan tempat isolasi baru disiapkan di masing-masing Kecamatan.
Bahkan, Gibran juga akan menggunakan kembali gedung Graha Wisata sebagai tempat isolasi mandiri.
"Itu terpusat di masing-masing kecamatan, di Banjarsari ada dua, Graha Wisata diaktifkan lagi," jelasnya.
Baca juga: Jalan Protokol di Solo Tak Ada yang Ditutup saat Malam Hari: Penumpang Bus dan KA Bakal Diperiksa
Baca juga: Operasi Malam PPKM Darurat Hari Pertama di Solo, 17 Titik Kerumunan Dibubarkan
Selama sidaknya di lapangan, Gibran masih menemukan masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker.
Hal tersebut membuat Gibran jengkel, karena sosialisasi protokol kesehatan sudah masiv dilakukan.
"Tiap hari saya menemukan warga dan anak-anak yang tidak pakai masker. Dikasih tau ngeyel," kata dia.
"Kita tegakan lagi prokesnya, memang harus dilakukan secara terus-menerus," imbuhnya.
Saat ini ditanya soal status corona di Solo apakah zona merah atau tidak, Gibran tak memberikan penjelasan gamblang. Dia hanya menyebut Solo Zona bahaya.
"Zonanya bahaya. Kita antisipasi dengan tempat baru. Dari hasil rapat kita pisahkan antara yang sakit dengan yang sehat, fokusnya itu dulu," jelasnya.
Terkait dengan pelakasanaan PPKM Darurat, dia masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Namun, pengetatan PPKM bakal dilakukan di Kota Solo.
"Kita akan libatkan TNI dan Polri untuk pengetatan PPKM ini," pungkasnya.

Persiapan di Laweyan
SDN Kleco 1 dan 2 di Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Solo disulap menjadi tempat isolasi terpusat sementara.
Menurut Camat Laweyan Endang Sabar Widiasih, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan dua SD tersebut karena kasus Covid-19 di Laweyan cukup tinggi.
Kini Satgas Covid-19 telah menata dan membersihkan kedua SD itu.
"Ini kita tinggal menunggu logistik seperti kasur dan lemarinya dari BPBD," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (3/7/2021).
Lebih lanjut dia menjelaskan, rencananya kedua lokasi itu bisa menampung 112 pasien dari orang tanpa gejala (OTG).
"Tiap SD kita siapkan 8 ruangan, jadi total ada 16 ruangan, masing-masing ruangan mampu menampung 7 orang," ujarnya.
Dia menargetkan , tempat isolasi terpusat ini akan mulai beroperasi pada Senin (5/7/2021) mendatang sampai batas waktu tertentu.
Kapolsek Laweyan AKP Bobby Anugrah Rachman menjelaskan, pihaknya menyiapkan petugas pengamanan di lokasi isolasi terpusat.
"Ada petugas dari Polri dan TNI yang ditempatkan di sana. Nanti kita jaga selama 24 jam penuh," katanya. (*)