Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Kabar Duka: Dokter Hindriyanto Asal Mulur Sukoharjo Meninggal Setelah Berjuang Melawan Covid-19

Dokter Hindriyanto Sp.P (70) tutup usai setelah berjuang melawan Covid-19, Kamis (8/7/2021) pukul 05.50 WIB.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa @dinkes_kab_sukoharjo
Tangkapan layar kabar duka Dokter Hindriyanto Sp.P meninggal. 

Diketahui, selain bertugas di Rumah Sakit Dr Oen Solo Baru, dokter Hindriyanto juga membuka klinik spesialis paru.

Klinik tersebut berlokasi di belakang kediamannya di Dukuh Sukosari, Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Dibutuhkan Ratusan Tenaga Medis Sukoharjo

Kebutuhan tenaga medis di Kabupaten Sukoharjo meningkat, seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, keterisian kuota bed di seluruh Rumah Sakit (RS) di Sukoharjo sekira 90 persen.

Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo belum akan membuat Rumah Sakit (RS) darurat.

"Mendirikan RS darurat itu butuh persiapan yang luar biasa. Kebutuhan money, material, market, dan SDM-nya perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan, agar kedepannya berjalan baik," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Warga Berumur 18 ke Atas Sabar Dulu, di Karanganyar Vaksinasi Masih Fokuskan Puluhan Ribu Lansia

Baca juga: Klaster Keluarga Merembet ke Menara Wijaya Sukoharjo, 60 ASN Jalani Antigen,Hasilnya 5 Orang Reaktif

Langkah yang dilakukan Pemkab Sukoharjo saat ini baru menambah bed di RS rujukan Covid-19 yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Ruangan yang sebelumnya bukan untuk perawatan pasien Covid-19, kini dialihfungsikan agar bisa menampung pasien Covid-19.

"Kita masih fokus pada RS yang kita miliki saat ini. Jika RS masih mampu melakukan penambahan ruang Covid-19, maka itu kita lakukan," ucapnya.

Namun, penambahan bed ini juga bukan tanpa masalah. Pasalnya, kebutuhan SDM medis juga semakin meningkat.

Tenaga medis yang menangani kasus Covid-19 jam kerjanya dikurangi, agar tenaga medis tidak kelelahan saat bekerja.

Berbagai upaya dilakukan untuk menambah tenaga medis untuk penanganan Covid-19 ini. Seperti meminta bantuan dari TNI, Polri, dan Relawan Kesehatan.

Namun, penambahan tenaga kesehatan masih belum mencukupi dari kebutuhan tenaga medis di Kabupaten Sukoharjo.

"Bupati juga berkoordinasi dengan provinsi tentang kebutuhan tenaga perawatan, laboratorium, radiologi, dan sebagainya yang bisa membatu kepasitas layanan di Sukoharjo," ujarnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved