Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Harga Oximeter untuk Cek Oksigen Bikin Geleng-geleng di Sragen : Naik 100 Persen, Alat Tak Mesti Ada

Selain tabung oksigen, obat-obatan hingga multi vitamin, di tengah ancaman pandemi alat kesehatan oximeter diburu pembeli.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Tampak alat oximeter yang diburu pembeli di toko kesehatan SIP di Jalan Raya Sukowati, Nomor 148, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Sabtu (10/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Selain tabung oksigen, obat-obatan hingga multi vitamin, di tengah ancaman pandemi alat kesehatan oximeter diburu pembeli.

Alat pengukur kadar oksigen dalam darah itu seakan menjadi alat wajib yang dimiliki pasien Covid-19 untuk mengecek kondisi oksigen di dalam tubuhnya.

Pantas saja, alat berupa pejepit tangan digital itu naik gila-gilan, seperti di Kabupaten Sragen.

Rusdiyantoro, pemiliki toko alat kesehatan SIP di Jalan Raya Sukowati, Nomor 148, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen mengaku alat itu diburu akhir-akhir ini.

Baca juga: Mudahnya Lihat Tulisan Maaf Oksigen Kosong, di Beberapa Depo Pengisian Tabung di Wilayah Sragen

Baca juga: UPDATE 10 Juli: 14.969.330 Orang Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua, Dosis Pertama 36.193.076 Orang

Dia tidak menampik jika harga oximeter di Bumi Sukowati akhirnya juga melonjak. 

"Harga normal satunya Rp 150 ribu, sekarang naik jadi Rp 260 ribu," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/7/2021).

"Bahkan, merk yang paling bagus, bisa mencapai Rp 450 ribu (harga normal)," aku dia menekankan.

Saat ditanya kenada harga oximeter naik, disebabkan oleh tingginya permintaan pembeli yang setiap hari bisa belasan orang.

"Kalau stok saat ini masih aman, tapi kadang-kadang juga kosong, harus pesan dulu," aku dia.

Bahkan dia menjelaskan, alat yang berasal dari Jakarta belum bisa memastikan kapan akan dikirim sewaktu-waktu.

"Banyak yang cari, selain yang isoman, warga yang sehat pun juga beli, untuk jaga-jaga cek kadar oksigen," terang dia.

Baca juga: Hasil Rukyatul Hilal di Observatorium Assalaam Solo : Besok 1 Dzulhijjah, Idul Adha 20 Juli 2021

Baca juga: Sulit Berkurban saat PPKM Darurat? Kemenag Solo : Bisa Dialihkan untuk Warga Terdampak Pandemi

Maaf Oksigen Kosong

Kisah susahnya mencari oksigen ternyata tidak hanya di Kota Solo dan Sukoharjo akhir-akhir ini.

Kini terungkap di Kabupaten Sragen juga mengalami hal serupa.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved