Berita Solo Terbaru
Hasil Rukyatul Hilal di Observatorium Assalaam Solo : Besok 1 Dzulhijjah, Idul Adha 20 Juli 2021
Kegiatan rukyatul hilal digelar di Observatorium Assalam Solo menjelang Hari Raya Idul Adha.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Hasilnya menurut Sugeng, sejak PPKM Darurat diterapkan dengan berbagai aturan ketat dan penutupan jalan, membuat pedagang maupun PKL kelimpungan.
Baca juga: Gudang Oksigen di Kartasura Disidak : Bahan Baku Diambil di Gresik, Polisi Tawarkan Truk Distribusi
Baca juga: Nasib Sopir Ambulans Klaten : 2 Kali Mobil Jadi Sasaran Perusakan,Minta Polisi Sikat yang Buat Teror
"Saya tanya, ada yang turun pendapatannya 50 persen, ada yang turun 90 persen," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
"Rata-rata pedagang meminta agar pemerintah memberikan kompensasi, katanya kalau gak boleh keluar ya jualannya bagaimana," keluh pedagang ditirukan Sugeng.
Dia pun mendesak kepada Wali Kota Solo mengalokasikan dana sebesar Rp 20 miliar kepada masyarakat yang terdampak PPKM Darurat.
"Dana tersebut dianggarkan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT)," jelasnya.
Di antaranya untuk mereka PKL, pedagang jasa tergolong kecil, dan UMKM-UMKM yang merasa kelimpungan salama PPKM Darurat hingga 20 Juli mendatang.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menerangkan, pihaknya meminta agar pemerintah meperhatikan kondisi masyarakat sebaik-baiknya.
"Ya harus bisa ringankan beban yang dirasakan masyarakat akibat diberlakukannya aturan pada PPKM Darurat ini," harap dia.
Kata Gibran soal PPKM
Hampir seminggu PPKM Darurat diberlakukan di Kota Solo.
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengklaim, warganya sudah mulai beradaptasi dengan aturan ini.
Baca juga: Alasan PPKM Jalan Terus, Panglima TNI : Agar Virus Tak Masuk ke Wilayah yang Belum Ada Kasus Berat
Meski, ia mengakui, pada awal masa PPKM Darurat, masyarakat masih kaget.
"Masyarakat banyak yang baru berdaptasi di hari-hari pertama, namun semakin ke sini, mulai terbiasa," kata Gibran, Jumat (9/7/2021).
Mengenai penyekatan dan penutupan pasar, Gibran paham banyak masyarakat yang berat dan terdampak kebijakan tersebut.
"Mau bagaimana lagi, ini kebijakan dari pusat dan kita harus mentaati," tegasnya.
