Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Jangan Panik, Gibran dan Polresta Kawal Langsung Distribusi 59 Ton Oksigen ke Solo

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bakal mengawal distribusi oksigen ke Kota Solo.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
Tribun Jateng/Agus Iswadi
ILUSTRASI : Tim Satgas Covid-19 Karanganyar mengecek ketersediaan oksigen di PT Samator Gas Industri Surakarta, Senin (5/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bakal mengawal distribusi oksigen ke Kota Solo.

Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya keterlambatan kiriman oksigen.

Polisi menjamin dan mengamankan stok gas oksigen di Kota Solo yang dikabarkan sempat menipis hingga susah mencarinya.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menuturkan, pihaknya akan membentuk tim khusus guna pengawasan dari hulu pabrik hingga hilir penggunaan oksigen.

"Kami akan menjamin ketersediaan tabung gas oksigen, mengingatkan agar tidak ada yang main-main dengan distribusi alat tabung gas," katanya disela-sela menyambut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Pos Faroka, Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Alasan PPKM Jalan Terus, Panglima TNI : Agar Virus Tak Masuk ke Wilayah yang Belum Ada Kasus Berat

Baca juga: Gibran Sebut Kapolri dan Menko Luhut Awasi Langsung Perkembangan Stok Oksigen di Solo

Selain melakukan pengawasan, Polresta Solo juga menjanjikan akan melakukan jemput bola bila pengantaran tabung gas mengalami kendala.

Dalam hal ini pihaknya akan bekerjasama dengan jajaran Dinas Kesehatan Solo dan Kodim 0735/Surakarta.

"Kami sediakan kendaraan penjemput hingga sopir supaya tidak ada keterlambatan," terangnya.

Tidak hanya sopir dang mobil pengangkut, patroli pengawal dari Kota Solo juga akan siap diterjunkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Kami siapkan pengawalan bila diperlukan agar tidak macet atau hilang di tengah jalan," aku dia.

Wali Kota, Gibran Rakabuming Raka menyebut, hingga kini membutuhkan setidaknya 59 ton gas untuk setiap harinya di Solo.

"Habis 59 ton per hari, kami kawal terus, selain itu dipantau terus sama pusat, sama Pak Luhut, dan Kemenkes," katanya.

Baca juga: Nasib Petugas Dishub DKI Jakarta yang Viral karena Terekam Nongkrong di Warkop, Kini Dipecat

Baca juga: Alasan PPKM Jalan Terus, Panglima TNI : Agar Virus Tak Masuk ke Wilayah yang Belum Ada Kasus Berat

Gibran : Saya Kawal

Sementara, sebagai orang nomor satu di Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berjanji menyediakan stok gas oksigen.

Mengingat akhir-akhir ini oksigen menjadi barang langka yang sudah dicari.

"Masih ada yang kesulitan ya? Nanti tak sediakan," terang dia kepada TribunSolo.com, Jumat (9/7/2021).

Wali Kota memastikan warga Solo bisa mendapatkan gas oksigen di tengah situasi kasus semakin meroket, sehingga banyak yang membutuhkannya.

Dia juga bakal membuka layanan call center terkait kebutuhan oksigen di Solo. 

Baca juga: Daftar 13 Jalan di Sukoharjo Ditutup 24 Jam Selama PPKM Darurat : Veteran Proliman hingga Solo Baru

Baca juga: Gibran Sebut Kapolri dan Menko Luhut Awasi Langsung Perkembangan Stok Oksigen di Solo

Masyarakat Kota Solo yang mencari informasi oksigen akan dilayani melalui call center tersebut. 

"Nanti saya sediakan call center," kata dia.

Sementara itu, soal menipisnya oksigen di rumah Sskit Solo dia sudah diupayakan pengiriman dari Kendal. 

"Pengiriman dari Kendal sudah dilakukan sejak semalam, namun sepertinya akan sedikit molor," jelas dia.

Adapun tabung gas tersebut akan diarahkan kepada beberapa rumah sakit yang ada di Kota Solo, antara lain :

1. Rumah Sakit dr.Oen Kandang Sapi
2. RSUD Kota Surakarta
3. Rumah Sakit Hermina

"Soal kekurangan tabung gas secara perlahan sudah mulai teratasi," ungkapnya.

"Hermina, Dr Oen sudah semua, tak kawal semua," aku dia menekankan.

Namun masih ada satu rumah sakit yang masih berada dalam kondisi sulit yaitu Rumah Sakit Bung Karno.

Baca juga: Fantastis! Kebutuhan Oksigen di Solo Raya Sehari Habis 24 Ton, Padahal Biasanya Hanya 6 Ton Per Hari

"RSBK saat ini sedang alami kendala dan ini sedang diupayakan," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa saat ini kondisi kelangkaan tabung oksigen tidak hanya melanda Kota Solo, namun seluruh Indonesia.

"Tidak hanya Kota Solo saja, namun seluruh Indonesia," jelasnya.

Bantuan dari Luhut

Berbagai pihak ikut mencari solusi terkait menipisnya stok oksigen di Rumah Sakit (RS) di Solo

Termasuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan, terkait menipisnya stok oksigen pada Jumat (9/7/2021) dirinya sudah menghubungi berbagai pihak, termasuk Gibran. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Stok Oksigen di Rumah Sakit Solo Menipis, PMI Sebut Bakal Habis Dalam Beberapa Jam

Baca juga: Antisipasi Kelangkaan Tabung Oksigen, Pemkot Solo Sebut Bakal Bangun Depo Oksigen

Dia mengatakan, soal menipisnya stok oksigen ini Wali Kota Solo menjelaskan padanya akan ada kiriman dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjabat sebagai koordinator PPKM Darurat. 

"Tadi saya juga sudah menghubungi mas Wali, dan katanya akan dapat kiriman dari Pak Luhut," terangnya, Jumat (9/7/2021).

Adapun saat ini terkonfirmasi sedang dalam perjalanan bantuan tabung gas dari Gresik dan Kendal untuk upaya stok tabung gas yang kian menipis.

Baca juga: Geger Pria Tewas di Emperan Ruko Nusukan Solo : Alamat KTP Pati, Bawa Tabung Oksigen di Sampingnya

"Tadi terkonfirmasi pada saya tabung gas dalam perjalanan," ujarnya.

"Hanya beberapa ton saja," imbuhnya.

Dirinya berharap bahwa bantuan tabung gas dapat membantu proses penanganan Covid-19. 

"Tadi saya dapat telepon, Rumah Sakit Hermina alami kekurangan tabung oksigen," ungkapnya.

"Tetapi perlahan bisa teratasi karena antar rumah sakit mau bekerjasama untuk menyuplai kekurangan satu sama lainnya," jelasnya.

Stok Makin Menipis

Kondisi stok oksigen di beberapa Rumah Sakit di Solo sudah mengkhawatirkan, Jumat (9/7/2021). 

Hal tersebut dikatakan CEO PMI Solo Sumartono Hadinoto. 

Sumartono mengatakan, dirinya mendapatkan telepon dari beberapa dokter di Rumah Sakit (RS) di Solo soal stok oksigen yang kian menipis. 

Baca juga: Stok Oksigen di RSD Bagas Waras Klaten Diklaim Aman: Masih Mencukupi

Baca juga: Di Tengah Kabar Oksigen Langka, Klaten Klaim Stok Aman: Ada Pasokan dari Semarang

Bahkan, pagi ini kemungkinan habis dalam hitungan jam, Jumat (9/7/2021). 

"Mereka semalam sudah berusaha meminta bantuan ke beberapa pemasok," kata dia, dalam video yang dikirim ke Wartawan, Jumat (9/7/2021).

"Tapi sampai pagi ini belum dikirimkan," papar dia. 

Dia meminta bagi siapapun yang memiliki jaringan untuk bisa membantu agar rumah sakit di Solo bisa tetap beroperasi. 

Depo Oksigen

Oksigen menjadi langka di Kota Solo seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19.

Masyarakat Kota Solo begitu sulit mendapat pasokan oksigen.

Punya uang pun, belum tentu tersedia barangnya.

Vendor tabung oksigen kepayahan memenuhi permintaan rumah sakit, termasuk di Kota Solo.

Baca juga: Di Tengah Kabar Oksigen Langka, Klaten Klaim Stok Aman: Ada Pasokan dari Semarang

Baca juga: Cara India Atasi Kelangkaan Oksigen Medis Seperti Indonesia Sekarang, Ternyata Andalkan 5 Hal Ini

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengakui hal tersebut.

Ia mengatakan, kondisi seperti ini harus segera diantisipasi untuk menghindari kelangkaan yang lebih panjang.

Pasalnya, saat ini distribusi tabung oksigen dipasok dari sejumlah pabrik yang ada di Jawa Timur, dan sejumlah daerah lainnya.

"Kita upayakan untuk membangun semacam depo khusus untuk penampungan oksigen di Kota Solo," kata dia, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Peringatan Keras Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi : Jangan Coba-coba Menimbun Gas Oksigen dan Obat!

Depo ini difungsikan agar distribusi tabung oksigen ke rumah sakit ataupun ke toko medis tidak mengalami hambatan.

Dalam situasi saat ini, sambung Ahyani, setiap rumah sakit membutuhkan puluhan tabung per hari untuk merawat pasien covid-19 maupun non covid-19.

"Untuk lokasinya bisa di Solo Technopark, atau di tempat lain yang memadahi dengan skala yang besar," ujarnya.

Kasus covid-19 di Kota Solo hingga saat ini masih tergolong sangat tinggi.

Ahyani berharap, penerapan PPKM Mikro Darurat ini dapat menekan angka penularan covid-19 di Kota Solo. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved