Berita Boyolali Terbaru
Hari Pertama Sekolah di Boyolali: Dilakukan Online, Materi Pengenalan Guru dan Metode Belajar
Hari pertama masuk sekolah siswa-siswi di Kabupaten Boyolali dilakukan secara daring. Mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Pasalnya Pemkot Solo tak ingin kecolongan dengan munculnya klaster di sekolah.
Gibran pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Solo untuk program vaksinasi siswa SMA ini.
"Saya sudah tugaskan ke Bu Ning (Kadinas Kesehatan) dan Bu Etik (Kadinas Pendidikan), agar anak SMA diprioritaskan untuk divaksin," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Polisi Tetapkan Tujuh Bocah Perusak Makam Cemoro Kembar di Mojo Solo Jadi Tersangka, Begini Motifnya
Baca juga: Isi WA Pelaku Sebelum Bakar Kadus Simo Boyolali : Minta Datang Sendiri, Lalu Dibakar dari Belakang
Penundaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo merupakan keputusan yang tepat.
Gibran mengatakan, pihaknya tak ingin adanya klaster baru jika PTM ini digelar.
"Penenundaan PTM itu keputusan yang tepat, kita tidak bisa memaksakan apalagi ini anak-anak kita," ujarnya.
"Kalau ada klaster sekolah itu tidak kita inginkan," imbuhnya.
Menurutnya usia 12 tahun 18 tahun menjadi prioritas penerimaan vaksin.
"Ada instruksi untuk vaksin anak-anak 12 tahun," ucapnya.
Penundaan PTM ini membuat Pemkot Solo harus melakukan evaluasi kembali.
Gibran mengatakan, sebelum PTM benar-benar digelar, pihaknya akam melakukan simulasi ulang.
Keputusan Sulit Gibran
Empat bulan lebih, Gibran Rakabuming Raka menjabat Wali Kota Solo.
Pemimpin muda 33 tahun itu, harus melewati jalan berliku karena tak semulus yang diharapkan.
Selama beberapa bulan memimpin, ada keputusan sulit yang disampaikan hampir berurutan di tengah mengganasnya kasus Covid-19.