Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Sebut Pemakaman Covid-19 Hanya Settingan, Netizen Karanganyar Dijemput Relawan Ikut Makamkan Jenazah

Di tengah kerja keras para relawan dalam melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19, ada satu oknum yang memandang rendah hal tersebut.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa Komandan Markas SAR Karanganyar Arief Sukro Yulianto
Wildan Mustofa saat mengikuti kegiatan pemulasaraan jenazah pada Senin (12/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Di tengah kerja keras para relawan dalam melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19, ada satu oknum yang memandang rendah hal tersebut.

Salah satu kasus yang terjadi ada di Kecamatan Kerjo, Karanganyar.

Di saat ada relawan SAR yang meninggal akibat Covid-19, seorang pengguna Facebook atas nama Wildan Mustofa malah memberikan kata tak pantas di kolom komentar.

Baca juga: Kematian Akibat Corona Meningkat, Bupati Sragen Minta Kecamatan Bentuk Relawan Pemulasaraan Jenazah

Baca juga: Aksi Heroik Relawan Selamatkan Pendaki Kelelahan di Gunung Lawu: Gendong Turun Sampai Pos 2

Melalui akunnya yang bernama Wildan MA dia menulis :

"Settingan yang bagus"

"Selamat kalian semua kena prank"

Tak terima terhadap komentar tersebut, para relawan menangkap sang pemilik akun di rumahnya.

Wildan Mustofa ditangkap di rumahnya pada Senin (12/7/2021).

Baca juga: Viral Burung Jalak Tuntun Pendaki yang Tersesat di Gunung Lawu, Mitos Atau Fakta? Ini Kata Relawan

Setelah itu dibawa ke Polsek Kerjo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Menurut Komandan Markas SAR Karanganyar, Arief Sukro Yulianto, pihaknya hanya memberikan tindakan persuasif dan belum membawa pelaku ke ranah pidana.

"Kami masih edukasi pelaku agar tidak mengulangi kejadian serupa," katanya pada Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Dampak Banjir di Sukoharjo, Ratusan Warga Mengungsi : Relawan Dirikan Dapur Umum

Pelaku sendiri masih berusia 19 tahun.

"Dia baru lulus SMA," imbuhnya.

"Pelaku harus menandatangani surat bermaterai dan mengakui kesalahannya di Polsek," ujarnya.

Selain membawa ke Kantor Polsek Kerjo, pelaku juga diajak untuk ikut serta dalam kegiatan kerelawanan.

"Supaya dia tahu kegiatan kami secara langsung, tidak hanya sekedar komentar di Facebook saja," terangnya.

Cerita Relawan di Sragen

Di tengah balutan APD yang pengap dan membuat badan mudah berkeringat, relawan pemulasaran jenazah di Sragen ternyata masih minim perhatian.

Pasalnya pekerjaan mereka kini semakin meningkat seiring dengan naiknya angka kematian Covid 19.

Bahkan, baru-baru ini dikabarkan bahwa untuk memakamkan jenazah haruslah mengantre, demi menaati protokolkesehatan.

Baca juga: Relawan Tingkat Desa di Sragen Turun Tangan, Kini Belajar Jadi Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19

Baca juga: Resiko Besar, Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Karanganyar Dibayar Rp 250 Ribu Per Pemakaman

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menemui perwakilan relawan pemulasaraan jenazah di Pendapa Bupati, Sabtu (10/7/2021).

Dalam forum tersebut, Bupati menyebutkan jika ada anggaran untuk proses pemakaman dari pemerintah, yang juga diberikan kepada relawan yang bertugas.

"Tapi, ada sebagian dari relawan mengatakan tidak ingin mengambil itu, karena kami ini relawan," ujar Yuni, kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/7/2021).

Atas sikap relawan tersebut, Bupati Yuni mengucapkan terimakasihnya.

Baca juga: Bantu Percepatan Ekonomi, Prajurit TNI dari Kodim 0735/Solo dan Relawan Bersih-bersih Bonbin Jurug

"Walaupun negara sudah menyiapkan, itu sudah menjadi hal sebenarnya untuk diambil, kami sungguh sangat berterimakasih," kata Yuni.

Meski begitu, sebagai gantinya, Pemkab Sragen akan mempergunakan insentif tersebut, untuk dibelikan keperluan pemulasaraan jenazah.

"Selama ini, mereka juga mengalami kesulitan dalam hal alat, ada keluhan, mereka meminjam cangkul dari warga, tidak diperbolehkan," jelasnya.

Baca juga: Pengungsi Merapi di Desa Tlogolele Boyolali Dipulangkan Hari Ini, Diantar Mobil Pikap Milik Relawan

"Sebagai gantinya, kami mempersilahkan relawan untuk mengajukan proposal, apasih yang dibutuhkan, seperti alat kerja, cangkul, sepatu, kalau APD pasti kita sediakan," tambahnya.

Selain itu, banyak dari relawan yang belum menerima vaksin covid-19.

"Kita suruh Senin kumpulkan data, Selasa langsung kita vaksin," singkatnya.

Dengan sikap bijak para relawan, dapat menjadi edukasi bagi masyarakat, jika relawan yang bertugas tidak serta merta mencari keuntungan pribadi.

"Ini juga termasuk edukasi kepada masyarakat, bahwa relawan ini bukan berarti untung, masyarakat harus tetap bijak, mari kita sama-sama gotong royong," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved