Berita Solo Terbaru
Alur Isoman di Tempat Karantina Terpusat di Solo: Tidak Bisa Langsung Datang, Harus Dijemput Satgas
Pasien yang terkonfirmasi covid-19 di Kota Solo tidak semua pasien serta merta bisa langsung datang ke area karantina, harus dijemput tim satgas covid
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo memerintahkan warganya yang positif Covid-19 untuk menjalani isolasi mandiri secara komunal.
Hal itu dilakukan agar warga yang sedang positif Covid-19 bisa terpantau oleh para tenaga kesehatan.
Akan tetapi, fakta di lapangan masih ada warga Solo yang belum bisa segera ditempatkan ke area karantina meski hasil swab PCR sudah positif.
Menanggapi hal itu, Ketua pelaksana Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menjelaskan bahwa pihaknya harus melakukannya asesmen saat akan membawa pasien ke area karantina.
"Harus melalui asesmen dari tenaga kesehatan di Puskesmas setempat," katanya.
Baca juga: DPD PPNI Solo Siap Lakukan Advokasi Bagi Faskes yang Kekurangan APD: Itu Masalah Manajemen Keuangan
Baca juga: Stok Plasma Konvalesen PMI Solo Kosong, Per 18 Juli Jumlah Antrean Sampai Nomor 303
Dirinya mengungkapkan bahwa tidak semua pasien serta merta bisa langsung datang ke area karantina.
"Harus dijemput oleh tim satgas," ujarnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini area karantina yang menggunakan ruang belajar 6 sekolah, masih tersedia.
"Masih banyak yang kosong, karena pasien banyak yang keluar," ungkapnya.
"Namun masih terkendala di tenaga kesehatan untuk memantau," imbuhnya.
Masalah APD di Solo
Permasalahan alat pelindung diri (APD) yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes) dan relawan yang sedang menangani Covid-19 ternyata juga masih terjadi kendala.
Menurut Ketua Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Solo, Suminanto, pihaknya masih menemukan kekurangan APD di beberapa rumah sakit di Solo.
"APD digolongkan menjadi tiga kategori, level 1 hijau, level 2 kuning, dan level 3 merah," katanya pada Senin (19/7/2021).
"Level tersebut tentu disesuaikan dengan zona dan lokasi," ungkapnya.
Baca juga: Antisipasi Santri Keluyuran, Masjid Agung Solo Tetap Gelar Salat Id Berjamaah, Namun Internal Saja
Baca juga: Aturan Salat Idul Adha di Solo : Masjid Boleh Gelar Salat Berjamaah, Tapi Warga Dilarang Ikut
Baca juga: 824 Ton Beras PPKM Disiapkan Bulog untuk Warga Solo Raya, Klaten Mendapatkan Jatah Paling Banyak
Dirinya tidak menyebutkan secara rinci rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan yang sedang mengalami kekurangan.
Namun dirinya menjelaskan bahwa kekurangan APD itu berada pada permasalahan manajemen keuangan dari instansi.
"Masih ada beberapa instansi yang terkendala dalam proses anggaran APD, oleh karenanya kami akan melakukan advokasi," jelasnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa APD harus menjadi prioritas karena terkait dengan keamanan nakes yang terjun di masyarakat.
"Pada awal Covid-19 tiba di Indonesia, masih bisa dikatakan wajar bila APD masih mengalami kekurangan di beberapa instansi," terangnya.
"Namun untuk saat ini, seharusnya rumah sakit dan faskes bisa beradaptasi," ungkapnya.
Insentif Nakes di Solo
Dinas Kesehatan Kota Solo baru saja menandatangani pencairan dana insentif bagi para tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyungingsih mengungkapkan bahwa dana tersebut merupakan rapelan dari beberapa bulan kerja.
"Baru saya tandatangani beberapa hari yang lalu, dan itu insentif bagi seluruh tenaga kesehatan Kota Solo," katanya pada Minggu (18/7/2021)
Adapun jumlahnya, Siti Wahyungingsih enggan menyebutkan secara rinci.
"Yang penting sudah kami kebut dan bisa dinikmati semuanya," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Solo Dapat 200 Tabung Oksigen dari Singapura, Baru Saja Mendarat di Bandara Adi Soemarmo
Baca juga: Kagetnya Eko Bakul Wedangan di Solo : Tahu-tahu Ada Polisi Datang, Bilang kalau Kapolri Mau Ngobrol
Baca juga: PPKM Hendak Diperpanjang, Pedagang Kaki Lima Solo Baru Minta Agar Lampu Jalanan Tak Dimatikan
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Buruh di Solo Harapkan Kompensasi Rp 600 Ribu Seperti Tahun Kemarin
Dirinya menjelaskan bahwa saat ini tenaga kesehatan harus mengalami banyak cobaan.
Selain dana insentif yang harus dirapel, angka positif tenaga kesehatan juga sedang ikut melonjak.
"Selama setahun ini sudah ada banyak Puskesmas yang di lockdown akibat ada yang positif," terangnya.
"Seminggu ini ada 20 orang tenaga kesehatan di PMI Solo yang juga positif," imbuhnya.
Kedepannya Dinkes Solo bersama Dinkes Provinsi Jawa Tengah akan mengajukan bantuan tenaga kesehatan guna mengisi slot di Asrama Haji Donohudan.
"Kami akan ajukan ke pemerintah pusat, karena dari Solo sendiri sudah kewalahan," ungkapnya.
Capaian Vaksinasi di Kota Solo
Percepatan vaksinasi Covid-19 terus digenjot guna menekan laju percepatan penularan virus Corona di Kota Solo.
Percepatan tersebut bisa berjalan lebih cepat bila masyarakat atau relawan turut membantu.
Termasuk, menjadi vaksinator.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak masyarakat atau relawan untuk melakukan percepatan.
"(Bila punya) kemampuan sebagai vaksinator, silahkan bergabung dengan kami melalui akselerasi atau percepatan vaksin ini," katanya, Sabtu (17/7/2021).
Baca juga: Tak Hanya Pantau Vaksin di Kota Solo, Panglima TNI dan Kapolri Juga Bagi-Bagi Sembako ke Rakyat
Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Datang Ke Solo Lagi : Dorong Percepatan Vaksin Kedepannya
Terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tinjau vaksinasi di Balai Kota Solo, Sabtu (17/7/2021).
Dia mengaku mendapat kabar sudah hampir 50 persen masyarakat Solo sudah divaksin.
"Dari 500 ribuan sudah 200an ribuan yang sudah divaksin. Solo menjadi salah satu kota dengan vaksinasi tertinggi," ungkapnya
Untuk itu, pihaknya berjanji bakal mengirim vaksin lebih banyak di Kota Solo.
"Jadi saya nanti minta (vaksin) akan dikirim ke sini. Agar Solo cepat-cepet bisa divaksin semua," jelasnya.
Menkes meninjau vaksinasi bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB Letjend TNI Ganip Warsito, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sementara itu Marsekal Hadi mengucapkan terimakasihnya, kepada tenaga medis dan masyarakat Kota Solo yang telah melakukan vaksin Covid-19.
"Terimakasih masyarakat solo masyarakat solo raya secara pribadi atau kelompok, melaksanakan peperangan dengan musuh tidak terlihat yakni virus Covid-19, dengan vaksinisasi ini," ungkapnya, kepada Tribunsolo.com, Sabtu (17/7/2021).
Baca juga: Dalam Seminggu, Kapolri dan Panglima TNI Dua Kali Kunjungi Kota Kampung Halaman Jokowi, Ada Apa?
Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Turun Gunung, Pantau Langsung Penerapan PPKM Darurat di Solo
Selain itu, dia juga ucapkan terimakasihnya ke Kementrian Kesehatan dan Kapolri untuk penyediaan vaksin.
Sehingga Dirinya berjanji akan menargetkan pertambahan percepatan vaksin percepatan vaksin semakin banyak.
Dia juga mengingatkan masyarakat lebih disiplin menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) baik secara perorangan dan kelompok.
"Untuk menunjang itu semua diperlukan dua cara pertama mengunakan masker dimana pun, kedua isolasi mandiri menjadi budaya untuk melawan musuh tak terlihat ini Covid-19 ini," ungkapnya. (*)