Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kronologi Pria Ancam Nakes RSUD Kota Solo & Tolak Pemakaman Jenazah Pakai Prokes

Salah satu keluarga pasien Covid-19 menolak pemakaman anggota keluarganya sesuai protokol kesehatan.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Adi Surya
Suasana RSUD Kota Solo di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (8/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu keluarga pasien Covid-19 menolak pemakaman anggota keluarganya sesuai protokol kesehatan. Bahkan, mereka juga mengancam secara verbal para tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja saat itu.

Atas kejadian itu, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak angkat bicara. Ia mengungkapkan itu terjadi sekira pukul 09.00 WIB, Kamis (22/7/2021).

Saat itu, ada salah satu pasien berjenis kelamin perempuan berinisial KH (38) yang terpapar Covid-19 meninggal dunia di RSUD Surakarta.

Sehingga harus dilakukan pemakaman sesuai protokol kesehatan. 

"Dari suami pasien tersebut menolak pemakaman dengan protokol kesehatan," kata Kapolres. 

Baca juga: Alasan Warga Situbondo Bongkar Peti Jenazah Covid-19: Ingin Pastikan Sudah Dimandikan Apa Belum

Baca juga: Kabar Duka Arbani Yasiz Pemeran Beben di Sinetron TOP, Ayah Meninggal, Diduga Terpapar Covid-19

Pria berinisial JS, warga Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali itu kemudian melakukan pengancaman kepada nakes. 

"Sudah diberikan edukasi, tapi malah yang terjadi bentuk ancaman dari suami pasien Covid-19 kepada nakes," jelasnya.

Kapolres sendiri menyesalkan adanya kejadian pengancaman ini.

Sebab, nakes yang berjuang mengobati pasien Covid-19 harus dihargai. 

Pihaknya telah memintai keterangan dari nakes yang diancam oleh JS. 

"Pelaku pengancaman juga kita mintai keterangan," ujarnya. 

Setelah dilakukan mediasi, akhirnya keluarga pasien bersedia untuk dilakukan pemakaman jenazah Covid-19. 

Kendati demikian, permasalahan ini diharapkan bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. 

Dan dari pihak keluarga korban, memberikan permintaan maafnya. 

Penjelasan RS

Sebelumnya, penolakan pemakaman dengan mengggunakan protokol kesehatan kepada jenazah yang positif Covid-19 kembali terjadi. 

Yang terbaru, peristiwa ini menimpa tenaga kesehatan RSUD Kota Surakarta yang mendapat penolakan dari wali pasien untuk pemakaman secara protokol kesehatan. 

Tak hanya penolakan saja, namun para tenaga kesehatan juga mendapat ancaman secara verbal.

Adapun yang mendapat ancaman secara verbal itu adalah dua orang dokter di bidang anestesi, satu orang bida, dan satu orang perawat. 

"Mereka mendapat ancaman secara verbal saat hendak memulasarakan jenazah secara protokol kesehatan," katanya pada Kamis (22/7/2021). 

Baca juga: Sebut Pemakaman Covid-19 Hanya Settingan, Netizen Karanganyar Dijemput Relawan Ikut Makamkan Jenazah

Peristiwa itu sendiri terjadi pada Kamis (22/7/2021) pukul 07.30 WIB. 

"Terjadi tadi pagi," ujarnya. 

Pihak RSUD Kota Surakarta terpaksa memberi surat untuk ditandatangani, sebagai bentuk penyerahan jenazah dan dimakamkan secara biasa meski positif Covid-19. 

"Kami minta menandatangani surat bahwasanya jenazah tidak dimakamkan secara prokes," terangnya. 

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, jenazah berinisial K (38).

Sebelumnya K sempat mendapat perawatan di ruang ICU Covid di RSUD Kota Surakarta selama empat hari. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved