Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kasus Covid-19 di Klaten Tak Terkendali, Ketua DPRD Salahkan Warga Tak Disiplin saat Isoman

Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo menuding warga yang tak disiplin melakukan pola isoman jadi penyebab tingginya Covid-19 di Klaten.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Polres Klaten
Suasana razia penyekatan PPKM darurat di Prambanan, Klaten, Sabtu (17/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Klaten masih tinggi.

Meski masa PPKM darurat sudah hampir berakhir padaa 25 Juli 2021 mendatang, angka pasien positif aktif di Klaten masih di angka 5.000-an. 

Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo menuding warga yang tak disiplin melakukan pola isoman jadi salah satu biangnya.

Baca juga: Warga Klaten Siap-Siap ! Kasus Aktif Covid-19 Hampir 5 Ribu, Polda Jateng Bakal Lakukan Ini

Hamenang mengatakan, penyebab masih tingginya kasus positif Covid-19 di wilayahnya adalah kurang maksimalnya pola isolasi mandiri.

"Kami telah melakukan evaluasi dengan jajaran forkopimda, hasil evaluasi tersebut yaitu kurang maksimalnya pola isolasi mandiri bagi warga terkonfirmasi," ucap Hamenang, Jum'at (23/7/2021).

Hamenang membela Gugus Tugas Covid-19 di Klaten yang menurutnya sukses mengurangi tingkat keramaian serta kerumunan di Klaten.

Namun dia mengatakan keberhasilan tersebut tidak berbanding lurus dengan angka penularan Covid-19 serta angka kematian masih tinggi.

"Ternyata pola isoman ini justru pada akhirnya yg membuat virus ini cepat menyebar ke masayarakat," kata Hamenang.

Menurutnya masih banyak warga yang melakukan isoman dengan tidak tertib daripada yang tertib melaksanakan isoman

Sehingga akhirnya memunculkan klaster keluarga hingga menyebar ke warga lainnya.

Pada akhirnya ada pasien yang memiliki komorbid maupun warga yang isoman menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan ke Rumah Sakit.

"Sudah banyak sekali korban berjatuhan dengan pola ini dan terbukti tidak efektif," ujar Hamenang.

Kemudian dengan temuan-temuan yang ada, ia mengatakan dalam rakor tersebut menghasilkan kesepakatan.

Kesepakatan yang dimaksud yaitu memberlakukan isolasi terpusat bagi warga yang terpapar Covid-19.

"Hasil rapat kemarin telah menyepakati mulai hari ini, warga yang terkonfirmasi dengan klasifikasi-klasifikasi tertentu akan dijemput ke tempat isolasi terpusat di Kabupaten Klaten," tutur Hamenang.

Hamenang juga menjelaskan sejumlah kesimpulan penanganan Covid-19 di Klaten.

Poin yang pertama yaitu langsung memisahkan warga yang terpapar warga lainnya.

"Poin pertama untuk mengurangi resiko penularan yang cepat," katanya.

Kemudian di poin kedua adalah metode isolasi terpusat sehingga pemerintah bisa memantau kesehatan mereka.

Selain itu, dengan isolasi terpusat pemerintah dapat memberikan asupan nutrisi warga yang terpapar setiap saat.

"Sehingga kesehatan warga terkonfirmasi Covid-19 terpantau terjaga," ujarnya.

Kemudian di poin ketiga, jika dilakukan isolasi terpusat yaitu keluarga pasien yang hasil swabnya negatif tetap bisa beraktivitas.

Nantinya keluarga pasien dapat mencari nafkah ataupun yang lainnya sehingga tidak menganggu warga yang lainnya. 

"Kami rasa ini solusi terbaik yg harus dilaksanakan, tentu ini bukan kebijakan yg populis namun memang kebijakan yang harus diambil dan dilaksanakan agar supaya tidak bertambah lagi warga kita yang menjadi korban," ucapnya (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved