Berita Sragen Terbaru
Kesaksian Keluarga Vino di Sragen : Nenek yang Paling Sedih karena Urung Timang Adik Vino
Vino, bocah di Kutai Barat yang harus isoman sendiri karena ayah dann ibunya meninggal karena Covid-19, ternyata berasal dari Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kisah Alvino Dafa Raharjo atau Vino (8) membuat banyak orang bersedih.
Vino menjadi yatim piatu dalam 2 hari, setelah kedua orangtuanya, Kino dan Lina, meninggal karena terpapar covid-19.
Baca juga: Hidup Sebatang Kara di Kutai Barat, Keluarga akan Pulangkan Vino ke Sragen: Tunggu Isoman Selesai
Vino pun menjalani isoman seorang diri, di rumah mereka, di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Keluarga Vino ternyata parantau asal Desa Bayanan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
Nenek Vino di Sragen, Panikem mengaku kabar ini menjadi pukulan buatnya,
Apalagi, ia baru saja diberikan kabar gembira.
"Saya baru tahu, kalau sedang hamil, diperiksa sudah lima bulan," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (23/7/2021).
Panikem mengaku ia memang rajin berdoa, agar bisa kembali meminang cucu.
"Saya bilang ke Lina, anaknya yang pertama sudah besar, sudah saatnya punya anak lagi, dan akhirnya terwujud doa saya," ujarnya.
"Baru tahunya, setelah Lina telat datang bulan selama sebulan, setelah diperiksa ternyata beneran hami," imbuhnya.
Panikem menambahkan, setelah diperiksa, diketahui calon cucunya berjenis kelamin perempuan.
"Jadi, cucu dari anak saya Kino pas, ada laki-laki dan perempuan," kata dia.
Namun, tak lama setelah mengetahui kabar gembira tersebut, menantunya Lina meninggal dunia, setelah berjuang melawan covid-19.
Harapannya pun harus dikubur dalam-dalam, untuk kembali meminang kembali seorang cucu.
"Yang namanya takdir tidak ada yang tahu," pungkasnya.
Akan Dipulangkan ke Sragen
Vino saat ini harus menjalani isolasi mandiri seorang diri dirumahnya di Kutai Barat.
"Vino lahir di Sragen, tapi sejak berumur 7 bulan, Vino dibawa oleh kedua orangtuanya, dan menetap di Kalimantan Timur," kata Panikem, nenek Vino, Jumat (23/7/2021).
Mengetahui kedua orangtuanya meninggal dunia, tak membuat Vino kecil ketakutan.
Menurut Panikem, ibunda Vino meninggal terlebih dahulu.
"Pertama diajak Budenya ke makam ibunya, diajak nyekar, kemudian dua hari kemudian, Vino diajak lagi kesana," katanya.
Ya, selang dua hari, sang ayah tercinta meninggal dunia setelah berjuang melawan covid-19.
Saat diajak ke makam, Vino heran karena ada dua makam disana.
Saat itu, Vino tak mengetahui jika ayahnya telah meninggal dunia.
"Diberitahui Budenya kalau itu makam ayahnya. Lalu Vino bilang 'Bapak lagi, bapak lagi', hanya mengucapkan itu saja, tidak menangis," tambahnya menjelaskan.
Hingga kini, Vino belum dapat pulang ke Sragen, lantaran tidak ada penerbangan, imbas kebijakan PPKM.
"Terakhir, tadi malam Vino telfonan sama sepupunya di Sragen, ngajak main game bareng, keadaannya sehat banget, ceria," pungkasnya. (*)