Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Varian Delta Mulai Mengamuk di Amerika : Juni Masih 10 Persen dari Total Kasus, Kini Sudah 83 Persen

CDC, atau lembaga penanganan wabah di AS, menyebut sebanyak 83 persen kasus Covid-19 di AS, merupakan virus Corona varian Delta.

Editor: Aji Bramastra
FETHI BELAID / AFP
ILUSTRASI : Penelitian dari New York menyebut vaksin Johnson & Johnson kurang ampuh melawan Covid-19 varian Delta. 

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia, dr Dicky Budiman lantas mengungkapkan betapa varian Delta ini cepat menyebar.

Dicku juga membenarkan virus corona varian Delta dapat menular hanya 5-10 detik saat berpapasan.

Sebelumnya soal penularan varian Delta itu masih butuh kajian.

Baca juga: Waspada Munculnya Varian Delta Plus, Di India Angka Covid-19 Naik 50.040 Kasus dalam Sehari

Baca juga: Waspada, Ini Rentetan Gejala Baru pada Pasien Covid-19 Varian Delta, Salah Satunya Sakit Kepala

Namun, kini sudah dikonfirmasi dan diperkuat dengan temuan CCTV di Australia.

Adapun, melansir The Guardian, sebuah rekaman CCTV di Australia menampilkan dua orang yang sedang berbelanja di Westfield Bondi Junction menjadi petunjuk adanya penularan Covid-19 keduanya.

CCTV itu digunakan dalam investigasi yang dilakukan oleh otoritas setempat untuk melacak perjalanan kasus dan mengidentifikasi setiap momen penularan yang mungkin terjadi.

"Iya ini memang sudah dikonfirmasi merujuk pada data (bukan dari) hasil tracing secara manual."

"Tetapi secara urgent of sequencing yang menunjukkan ketepatan bahwa ini memang (menular) dari orang yang berpapasan."

"Juga diperkuat dengan CCTV," kata Dicky, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Senin (28/6/2021).

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. (dok pribadi)

Menurut Dicky, keakuratan temuan ini hampir mendekati 100 persen.

Untuk itu, ia menyebut temuan ini sudah membuktikan virus corona varian Delta sangat mengancam.

"Jadi ini mendekati 100 persen keakuratannya tapi sudah cukup memberikan pesan penting varian ini sangat mengancam dan serius," ungkapnya.

Kendati demikian, Dicky menyebut, mereka yang berpotensi tertular adalah yang tidak memakai masker dan belum menerima vaksinasi.

"Tetapi ada tambahan juga yang berpapasan itu tidak memakai masker dan belum divaksin secara lengkap," tambahnya.

Dicky juga menjelaskan, potensi terkena paparan virus juga dipengaruhi hal-hal lain.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved