Berita Solo Terbaru
Kisah Sopir Ambulans di Solo Raya: Sering Kena Prank, Informasi Status Pasien Sering Dirahasiakan
Sopir ambulans di Solo Raya mengeluhkan tidak terbukanya informasi dari keluarga terkait status jenazah atau pasien yang akan mereka antarkan.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Kasus keluarga pasien covid-19 yang tidak jujur kepada relawan ambulans di Solo Raya sangat di sayangkan.
Relawan Persatuan Driver Ambulace Solo Raya (PEDAS) sering mengangkut pasien atau jenazah covid-19, tanpa diberitau statusnya.
Contoh kasus yang sempat ramai diperbincangkan publik adalah saat ada insiden pengacaman tenaga kesehatan di RSUD Surakarta.
Saat itu petugas ambulans baru mengetaui jika yang diangkutnya adalah jenazah covid-19, saat sudah tiba di rumah duka.
Padahal hal tersebut sangat membahayakan, baik bagi petugas ambulans maupun masyarakt setempat, karena bisa tertular virus covid-19.
Ketua PEDAS Nanang Khoironi, menuturkan hal tersebut bukan kali pertama dialami petugas ambulans.
Selama PPKM Darurat saja, sudah ada 15 prank menimpa driver ambulans.
“Ada yang masih pasien, ada yang sudah meninggal. Kalau ditotal sejak pertama kali pandemi bisa puluhan,” jelasnya Kepada tribunsolo.com, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Khusus PKL di Solo: Sudah Diperbolehkan Pembelinya Makan Ditempat, Tapi Prokes Tetap Dijaga
Baca juga: Lowongan Kerja Solo: Dibutuhkan Terapis Kesehatan Ditempatkan di Solo, Berikut Syarat Ketentuannya
Baca juga: Stok Vaksin di Solo Hanya Cukup untuk Satu Pekan Kedepan, Dinkes: Tidak Bisa Ngebut Dulu
Dia menjelaskan rata-rata keluarga takut akan status dari pasien tersebut kalau tidak ada yang mau mengangkut.
"Padahal kejujuran ini penting. Kaitannya dengan SOP kita. Karena penjemputan pasien covid dan non-covid itu beda SOP-nya. Jadi sebelum kita ke lokasi sudah ada persiapan,” ujarnya.
Ketika menjemput pasien Covid, tentunya relawan tersebut akan menggunakan APD lengkap.
Setelah selesai, baik armada maupun personil bakal disemprot dengan desinfektan.
“Karena kita tidak tahu kita akan terpapar atau tidak, padahal kita juga punya keluarga, dan kita paham dengan resikonya. Makanya informasi status pasien yang akan kita angkut ini sangat penting,” pungkasnya.
Update Pasien Ancam Nakes RSUD Surakarta