Kesederhanaan Eko Yuli Peraih Medali Perak Olimpiade, Mau Beli Baju Jika yang Lama Sudah Robek
Eko meraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 setelah mencatatkan total angkatan seberat 302 kg (snatch, clean & jerk).
TRIBUNSOLO.COM - Perwakilan atlet Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020 terus mendapat dukungan.
Beberapa waktu lalu Indonesia kembali menambah pundi-pundi medali.
Baca juga: Kisah Eko Yuli Irawan, Si Penggembala Kambing yang Sumbang Perak untuk Indonesia di Olimpiade 2020
Kontingan Indonesia Windy Cantika Aisah sebelumnya menjadi atlet Indonesia pertama yang berhasil meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Berselang sehari giliran lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan berhasil mendulang perak.
Eko meraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 setelah mencatatkan total angkatan seberat 302 kg (snatch, clean & jerk).

Dari tiga kali angkatan snatch, lifter berusia 32 tahun itu membukukan angkatan terbaiknya seberat 137 kg.
Dua dari tiga angkatan snatch Eko Yuli Irawan sendiri harus berujung dengan kegagalan.
Pada angkatan clean & jerk, Eko Yuli Irawanan mencatatkan angkatan terbaiknya seberat 165 kg.
Eko Yuli Irawan hanya kalah dari wakil China yakni Fabin Li yang mencatatkan total angkatan snatch, clean & jerk seberat 313 kg.
Baca juga: Pasangan Ganda Putra Bulutangkis Tuan Rumah Olimpiade Tokyo Bertekuk Lutut di Hadapan China
Kesederhanaan Eko Yuli Irawan.
Tak menyangka sebagai lifter berprestasi, Eko Yuli Irawan sangat jauh dari kata glamor.
Atlet yang baru saja memperoleh medali perak ini tidak suka hidup mewah.
Alih-alih pamer pencapaiannya selama di angkat besi, peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 ini justru hidup sangat sederhana.

Ayah dua anak ini bahkan tak suka berbelanja barang-barang yang fungsinya dirasa belum mendesak.
Dilansir dari TribunNews, hal ini diketahui dari penuturan sang istri, Masitah atau akrab disapa Ita.
"Untuk baju saja dia jarang beli. Bahkan, kebanyakan dia memakai baju yang pemberian (sponsor). Sampai saya kadang ngomel, bajunya itu-itu saja. Tapi dia jawab 'masih bisa dipake bunda', ujar Ita, Senin (26/7/2021) kemarin di Bekasi, Jawa Barat.
Lanjut Ita, kalaupun suaminya ingin membeli baju sport, harganya pun cukup yang standar.
Bahkan, Ita mengenang masa-masa awal dirinya dan suami berpacaran dulu.
"Saat awal kenal dulu, dia hanya punya beberapa baju. Bahkan saya suruh beli, pokoknya saya tidak mau dia pakai itu-itu saja. Tetapi dia menjawab, 'masih bagus, dan masih bisa dipakai. Kalau robek baru beli', itu jawaban dia," tambah Ita sembari tertawa.
Baca juga: Faktor Ini Jadi Pendorong Lautaro Martinez Lebih Subur Mencetak Gol Selama di Inter dan Argentina
Istri diam-diam belikan barang agar Eko Yuli mau.
Sesudah menikah, Ita pun kerap diam-diam membeli barang-barang untuk suaminya, seperti tas dan lainnya.
Dirinya berinisiatif untuk membuat penampilan sang suami lebih elegan.
"Kalau ditanya duluan, pasti jawabannya tidak perlu. Bahkan kalau barang-barang harga jutaan, dia pasti ngomong,'Mending uangnya disumbangin' , jadi memang sangat sederhana dan tidak neko-neko," sambung mantan atlet angkat besi wanita Indonesia ini.
Ita lantas menjelaskan, suaminya hanya akan membeli barang sesuai dengan fungsi dan sangat dibutuhkan atau disukainya.
Adapun Masitah menikah dengan Eko Yuli Iriawan tahun 2010 lalu.
Keduanya saling mengenal saat di pelatnas angkat besi.
Keduanya dikaruniai dua buah hati
(TribunNews)